Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi Nelson Mandela, Mantan Presiden Afrika Selatan
29 Agustus 2024 23:07 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Biografi Nelson Mandela , mantan Presiden Afrika Selatan, adalah sebuah warisan yang terus menginspirasi generasi muda di seluruh dunia. Perjuangannya menjadi pedoman bagi banyak pemimpin dan aktivis dalam memperjuangkan keadilan sosial.
ADVERTISEMENT
Dari seorang pemuda yang bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC) hingga menjadi pemimpin negara, Mandela telah membuktikan bahwa satu orang pun dapat mengubah dunia. Selain dikenal sebagai tokoh politik, ia juga seorang manusia yang luar biasa.
Biografi Nelson Mandela
Mengutip dari laman nelsonmandela.org dan britannica.com, berikut adalah biografi Nelson Mandela, seorang mantan Presiden Afrika Selatan.
Nelson Rolihlahla Mandela adalah sosok yang tak terlupakan dalam sejarah dunia, khususnya dalam perjuangan melawan apartheid di Afrika Selatan. Lahir pada 18 Juli 1918 di desa Mvezo, Afrika Selatan, Mandela tumbuh dalam lingkungan keluarga kerajaan Thembu.
Ia merupakan anak dari pasangan Nonqaphi Nosekeni dan Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela. Ayahnya merupakan seorang penasihat utama bagi Raja Sementara masyarakat Thembu, Jongintaba Dalindyebo.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1930, ketika ia berusia 12 tahun, ayahnya meninggal dan Rolihlahla muda menjadi anak angkat Jongintaba di Great Place di Mqhekezweni 1. Ia memiliki mimpi untuk memberikan kemerdekaan setelah mendengar cerita para tetua tentang keberanian leluhurnya.
Baca Juga: Biografi Amir Fatah Tokoh DI/TII Jawa Tengah
Awal Kehidupan Nelson Mandela
Lahir di desa Mvezo, Transkei, Afrika Selatan, Nelson Rolihlahla Mandela berasal dari suku Xhosa dan tumbuh dalam lingkungan keluarga kerajaan Thembu. Masa kecil Mandela diwarnai oleh tradisi dan adat istiadat suku Xhosa.
Ia belajar tentang nilai-nilai kebersamaan, hormat kepada orang tua, dan pentingnya komunitas. Meskipun berasal dari keluarga kerajaan, Mandela memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.
Ia bersekolah di sekolah dasar di Qunu dan gurunya, Nona Mdingane, memberinya nama Nelson, sesuai dengan adat istiadat pemberian nama “Kristen” pada semua anak sekolah. Ia menyelesaikan Sertifikat Juniornya di Clarkebury Boarding Institute.
ADVERTISEMENT
Kemudian melanjutkan ke Healdtown, sebuah sekolah menengah Wesleyan yang cukup ternama, tempat ia menempuh pendidikan. Kemudian melanjutkan studinya di Universitas Fort Hare untuk meraih gelar Sarjana Seni.
Sayangnya, ia tidak dapat menyelesaikan gelarnya di sana karena ia dikeluarkan karena bergabung dalam protes mahasiswa. Di universitas, Mandela mulai terpapar dengan ide-ide nasionalisme dan anti-kolonialisme yang sedang berkembang di Afrika Selatan.
Pengalamannya di universitas, terutama pertemuannya dengan tokoh-tokoh seperti Oliver Tambo, sangat mempengaruhi pemikiran politiknya. Mereka bersama-sama mendirikan cabang Liga Pemuda ANC di Fort Hare.
Setelah keluar dari universitas, Mandela pindah ke Johannesburg dan bekerja sebagai seorang pengacara. Di kota besar ini, ia menyaksikan secara langsung ketidakadilan yang dialami oleh orang-orang kulit hitam di bawah sistem apartheid.
ADVERTISEMENT
Kehidupan yang sangat kontras antara orang kulit putih dan kulit hitam membuatnya semakin sadar akan pentingnya perjuangan untuk kesetaraan.
Karier Politik Nelson Mandela
Nelson Mandela, sosok ikonik dalam sejarah perjuangan melawan apartheid, memiliki karier politik yang panjang dan penuh lika-liku. Pada tahun 1944, Mandela bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC), sebuah organisasi yang menentang kebijakan apartheid.
Di sini, ia aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk mendirikan Liga Pemuda ANC. Mandela naik pangkat di ANCYL dan melalui upayanya, ANC mengadopsi kebijakan berbasis massa yang lebih radikal, Program Aksi, pada tahun 1949.
Pada tahun 1952, Mandela terlibat dalam kampanye pembangkangan sipil yang dikenal sebagai Defiance Campaign. Kampanye ini bertujuan untuk menantang undang-undang apartheid secara terbuka dan damai.
ADVERTISEMENT
Popularitas Mandela meningkat pesat, dan pada tahun 1952 ia terpilih sebagai Presiden ANC Transvaal. Ia turut dalam Kongres Rakyat 1955, di mana Piagam Kebebasan (Freedom Charter) disusun. Piagam ini merumuskan visi Afrika Selatan yang bebas dari diskriminasi ras.
Akibat aktivitas politiknya yang semakin intensif, Mandela ditangkap pada tahun 1962 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Selama 27 tahun, ia dipenjara di berbagai lokasi, termasuk Pulau Robben yang terkenal keras.
Pada tahun 1990, tekanan internasional yang kuat akhirnya memaksa pemerintah Afrika Selatan untuk membebaskan Mandela. Pada tahun 1994, Afrika Selatan mengadakan pemilihan umum pertama yang demokratis, dan Mandela terpilih sebagai presiden.
Kemenangannya menandai berakhirnya era apartheid dan dimulainya babak baru bagi bangsa Afrika Selatan. Sebagai presiden, Mandela berupaya keras untuk menyatukan kembali bangsa yang terpecah belah akibat kebijakan apartheid.
ADVERTISEMENT
Ia juga fokus pada pembangunan ekonomi dan rekonsiliasi nasional. Ia tidak pernah goyah dalam pengabdiannya terhadap demokrasi, kesetaraan, dan pembelajaran.
Meskipun menghadapi provokasi yang mengerikan, ia tidak pernah membalas rasisme dengan rasisme. Kehidupannya menjadi inspirasi bagi semua orang yang tertindas dan terpinggirkan dan bagi semua orang yang menentang penindasan dan keterpinggiran.
Kematian Nelson Mandela
Nelson Mandela menghembuskan napas terakhirnya di rumahnya, Johannesburg pada tanggal 5 Desember 2013 di usia 95 tahun. Kematiannya menjadi salah satu kehilangan terbesar bagi dunia, khususnya bagi Afrika Selatan.
Diketahui, Mandela meninggal dunia akibat infeksi paru-paru yang telah lama dideritanya. Kondisi kesehatannya terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dan ia seringkali dirawat di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Kematian Mandela memicu gelombang duka cita di seluruh dunia. Berbagai negara dan organisasi internasional memberikan penghormatan kepada sosok yang telah menginspirasi jutaan orang ini.
Afrika Selatan sendiri menggelar upacara pemakaman kenegaraan yang sangat megah untuk menghormati jasa-jasanya. Meskipun telah tiada, warisan Nelson Mandela akan terus hidup. Ia selalu dikenang sebagai ikon perlawanan terhadap ketidakadilan dan diskriminasi.
Itulah informasi mengenai biografi Nelson Mandela, seorang mantan Presiden Afrika Selatan . (HEN)