Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi Sutan Takdir Alisjahbana, Budayawan, dan Sastrawan Indonesia
13 Agustus 2024 23:20 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ia dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan sastra modern Indonesia, terutama karena kontribusinya dalam memajukan Bahasa Indonesia dan kebudayaan nasional.
Biografi Sutan Takdir Alisjahbana
Berikut terdapat biografi Sutan Takdir Alisjahbana seorang sastrawan yang dikutip dari esi.kemdikbud.go.id:
Sutan Takdir Alisjahbana meninggal dunia pada tahun 1994 di Jakarta. Ia meninggalkan warisan intelektual yang kaya dan berdampak besar bagi perkembangan sastra dan kebudayaan Indonesia.
Riwayat Pendidikan Sutan Takdir Alisjahbana
Sutan Takdir Alisjahbana memulai pendidikannya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Padang. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) dan AMS (Algemene Middelbare School) di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, ia melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta. Meski akhirnya tidak menyelesaikan studi hukumnya, Sutan Takdir aktif dalam kegiatan intelektual dan menulis selama masa kuliah.
Karier Sutan Takdir Alisjahbana
Karier Sutan Takdir Alisjahbana dimulai sebagai seorang jurnalis dan pengajar.
Ia adalah pendiri dan editor majalah sastra Poedjangga Baroe pada tahun 1933, yang menjadi platform bagi para sastrawan muda Indonesia untuk mengekspresikan gagasan-gagasan baru tentang kebudayaan dan sastra Indonesia.
Sebagai seorang sastrawan, ia telah menulis berbagai karya sastra, termasuk novel, esai, dan puisi. Novel-novelnya yang terkenal antara lain Layar Terkembang (1936) yang sering dianggap sebagai salah satu karya penting dalam sastra modern Indonesia.
Novel ini mengangkat tema emansipasi perempuan dan konflik antara tradisi dan modernitas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sastrawan Indonesia ini juga aktif dalam dunia pendidikan. Ia pernah menjadi dosen di Universitas Indonesia dan Universitas Nasional. Ia juga banyak terlibat dalam berbagai konferensi internasional yang membahas kebudayaan dan bahasa.
Karya Sutan Takdir Alisjahbana
Pemikiran utamanya sebagai seorang sastrawan dikenal sebagai tokoh yang mendorong modernisasi Indonesia. Ia menekankan pentingnya membuka diri terhadap pengaruh global sambil tetap mempertahankan identitas nasional.
Hal ini terbukti karena pemikiran dan karya-karyanya memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan bahasa, sastra, dan kebudayaan Indonesia hingga saat ini. Berikut terdapat beberapa karyanya yang paling terkenal:
ADVERTISEMENT
Penghargaan Sutan Takdir Alisjahbana
Berikut beberapa pencapaian dan peran pentingnya:
Sutan Takdir Alisjahbana dianugerahi berbagai penghargaan atas kontribusinya terhadap sastra dan kebudayaan Indonesia, meski detail spesifik tentang penghargaan tersebut tidak banyak diungkap dalam profil umum.
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia adalah proses yang panjang dan berkaitan erat dengan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri. Berikut adalah ringkasan singkat mengenai perkembangannya:
Bahasa Indonesia berakar dari Bahasa Melayu, sebuah lingua franca yang telah digunakan sejak abad ke-7 di kawasan Asia Tenggara, termasuk di wilayah yang kini dikenal sebagai Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa perdagangan, pemerintahan, dan diplomasi di kerajaan-kerajaan maritim, seperti Sriwijaya dan Malaka.
Dengan masuknya Islam pada abad ke-13, Bahasa Melayu semakin tersebar luas melalui penyebaran agama dan perdagangan. Bahasa ini juga diadopsi oleh para penguasa lokal sebagai bahasa administrasi.
Pada masa kolonialisme, terutama di bawah pemerintahan Belanda, Bahasa Melayu tetap digunakan secara luas di samping Bahasa Belanda.
Peristiwa penting dalam sejarah perkembangan Bahasa Indonesia adalah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, di mana para pemuda dari berbagai daerah di Nusantara berikrar untuk mengakui "Bahasa Indonesia" sebagai bahasa persatuan.
Peristiwa ini menandai perubahan resmi dari Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia yang diresmikan sebagai bahasa nasional.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Bahasa Indonesia resmi ditetapkan sebagai bahasa negara oleh UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini memperkokoh posisi Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa daerah.
Setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia mengalami perkembangan pesat. Penggunaan bahasa ini diperluas dalam pendidikan, pemerintahan, media, dan hukum.
Upaya standardisasi dan pengayaan kosakata terus dilakukan, termasuk penyerapan kata-kata dari berbagai bahasa asing dan daerah.
Saat ini, Bahasa Indonesia digunakan oleh lebih dari 270 juta orang sebagai bahasa resmi dan bahasa sehari-hari.
Meskipun banyak dipengaruhi oleh bahasa asing, bahasa ini tetap menjadi simbol identitas nasional dan alat komunikasi yang efektif di seluruh nusantara.
Dengan akar yang dalam pada tradisi Melayu dan evolusi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sejarah, Bahasa Indonesia telah menjadi salah satu bahasa dengan perkembangan yang signifikan di dunia modern.
ADVERTISEMENT
Biografi Sutan Takdir Alisjahbana dan pemikirannya tentang modernisasi dan kebudayaan Indonesia sangat berpengaruh, terutama dalam konteks pembangunan nasional.
Ia menekankan pentingnya Indonesia untuk terbuka terhadap pengaruh global sambil tetap mempertahankan identitas nasional.(Win)