Biografi Sunan Bonang dan Perannya dalam Perkembangan Islam

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
Konten dari Pengguna
26 Mei 2024 19:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Biografi Sunan Bonang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Biografi Sunan Bonang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wali Songo dikenal sebagai tokoh-tokoh yang melambangkan penyebaran Islam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Para wali tersebut memiliki peran yang sangat signifikan dalam pendirian kerajaan Islam di Jawa dan pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara umum, salah satunya yang aan dibahas dalam artikel adalah biografi Sunan Bonang.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Journal of Social Science and Education (2021), ajaran Islam disampaikan oleh Wali Songo dengan metode yang mudah dipahami dan disederhanakan, serta dihubungkan dengan pemahaman lokal masyarakat atau diadaptasi sesuai dengan budaya setempat. Proses ini sering kali disebut sebagai “pembumian” Islam.

Biografi Sunan Bonang

Biografi Sunan Bonang. Foto: Unsplash/Abu Mikayla
Syekh Maulana Makdum Ibrahim atau lebih dikenal sebagai Sunan Bonang lahir pada tahun 1465 Masehi di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, merupakan anak sekaligus murid dari Sunan Ampel.
Sunan Bonang memiliki empat saudara yaitu Sunan Drajat, Siti Syarifah yang merupakan istri Sunan Kudus, Siti Muthmainnah, dan Siti Hafsah.
Sunan Bonang juga guru bagi Sunan Kalijaga, serta berteman dengan Sunan Giri ketika mencari ilmu di pesantren Ampel dan Malaka. Sepanjang hidupnya, Sunan Bonang selalu berusaha untuk mengembangkan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Sunan Bonang memiliki posisi yang penting di kalangan Wali Songo. Oleh sebab itu, ajaran yang disampaikan oleh Sunan Bonang merupakan cerminan dari ajaran para wali lainnya.
Sunan Bonang meninggal pada usia 60 tahun di Lasem, Jawa Tengah tahun 1525 Masehi.
Sunan Bonang digambarkan sebagai sosok yang tekun dan bersemangat tinggi dalam belajar, sehingga menjadi ulama yang cerdas dan menguasai berbagai bidang ilmu seperti sastra, seni, tasawuf, fikih, arsitektur, dan pencak silat.

Pendidikan Sunan Bonang

Biografi Sunan Bonang. Foto: Unsplash/Muhammad Adil
Sunan Bonang memperoleh pengetahuan dan ilmu agama dari Sunan Ampel di Pesantren Ampel Denta bersama dengan para santri lainnya, seperti Sunan Giri, Raden Patah, dan Raden Kusen. Selain itu, ia juga menjadi murid dari Syekh Maulana Ishak ketika melakukan perjalanan haji ke Tanah Suci.
ADVERTISEMENT
Selain mendapat pendidikan dari Sunan Ampel dan Syekh Maulana Ishak, Sunan Bonang juga berguru kepada ulama-ulama lainnya sampai akhirnya memiliki ilmu yang mumpuni. Setelah selesai mencari ilmu di Pasai, Sunan Bonang mendirikan pesantren di Tuban.

Ajaran Sunan Bonang

Biografi Sunan Bonang. Foto: Unsplash/Masjid MABA
Sunan Bonang terkenal sebagai ulama yang menguasai tasawuf, fikih, ushuludin, kesenian, dan kesusastraan. Sunan Bonang mengajarkan perpaduan antara ajaran Ahlussunah bergaya tasawuf dan garis salaf.
Ajaran Sunan Bonang mengenai Tuhan, manusia, dan jalan menuju Allah, sebagaimana terdapat dalam naskah Suluk Wujil, menyatakan bahwa Tuhan dapat dikenal melalui dalil-dalil dan bukti-bukti akal atau wahyu yang disampaikan oleh para nabi.
Selain itu, tuhan juga dapat dikenal melalui pengalaman batin setiap manusia, asalkan hati yang bersemayam dalam lubuk diri manusia tersebut menerima pancaran cahaya-Nya.
ADVERTISEMENT
Sunan Bonang menjelaskan Tasawuf adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah sehingga dapat mencapai rida Allah. Untuk mencapai rida Allah, manusia harus meninggalkan ego atau hawa nafsunya dan masuk dalam kebakaan.

Metode Dakwah Sunan Bonang

Biografi Sunan Bonang. Foto: Unsplash/Aditya Nara
Sunan Bonang melakukan dakwah dengan pendekatan melalui media seni dan budaya setempat. Salah satu alat musik yang sering dimainkan oleh Sunan Bonang adalah gamelan Bonang.
Sunan Bonang memainkan gamelan Bonang disertai dengan tembang macapat yang telah diubah sesuai dengan ajaran Islam seperti Kidung Bonang. Cara ini berhasil membuat masyarakat sekitar tertarik dengan sesuatu yang dimainkan oleh Sunan Bonang.
Sunan Bonang membuat gerakan fisik dan jurus yang diambil dari bentuk huruf Hijaiyyah dengan tujuan untuk mengenalkan ajaran Islam kepada muridnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sunan Bonang juga mengembangkan ilmu dzikir yang dikombinasikan dengan keseimbangan pernapasan yang disebut rahasia Alif Lam Mim yang berarti hanya Allah Swt yang tahu.
Selain itu, Sunan Bonang juga melakukan dakwah dengan media seni wayang. Ia mengambil peran sebagai dalang untuk menampilkan pertunjukan wayang dengan memasukkan ajaran Islam di dalamnya.

Karya Sunan Bonang

Selama melaksanakan dakwahnya, Sunan Bonang menciptakan karya sastra yaitu Suluk Wujil. Sekarang, sastra aslinya disimpan di perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Suluk Wujil menekankan masalah seputar wujud dan rahasia terdalam ajaran Islam.
Sunan Bonang berperan dalam mengenalkan wayang kepada ulama lainnya seperti Sunan Kalijaga, Sunan Prawoto, dan Raden Fatah. Ia menyusun tata bahasa pewayangan sehingga lebih dinamis dan dapat diikuti oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ia juga piawai dalam memasukkan tafsir khas Islam dalam kisah perseteruan seperti Pandawa-Kurawa.
Masjid Demak merupakan salah satu karya peninggalan Sunan Bonang dengan wali lainnya. Dalam pembangunan Masjid Demak, Sunan Bonang berperan dalam pembuatan soko guru sebelah barat laut.
Selain itu, tembang-tembang yang diciptakan Sunan Bonang sampai sekarang masih dikenal oleh masyarakat luas, salah satunya adalah “tombo ati”. Tembang macapat menjelaskan kisah para nabi dan ajaran tokoh-tokoh terdahulu yang menjadi inspirasi umat manusia.
Sunan Bonang merupakan ulama yang menyebarkan agama Islam melalui berbagai media.
Peran generasi muda saat ini adalah meneruskan dakwah dari para wali terdahulu termasuk Sunan Bonang serta memperdalam ilmu agama Islam pada diri sendiri sehingga mendapatkan rida Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: