Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Biografi Sunan Kalijaga: Masa Kecil, Strategi Dakwah, Karya, dan Peninggalannya
20 Mei 2024 18:42 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Biografi Sunan Kalijaga masih belum banyak diketahui oleh banyak orang. Sunan Kalijaga adalah seorang mubaliq keliling yang daerah operasinya sangat luas, ini semua dapat dilihat dari tempat kelahirannya hingga tempat beliau wafat.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Artikel Mahasiswa, Hafidz, dkk. (2015), dalam islamisasi di tanah Jawa, Wali Songo mengetahui banyak hal yang pada hakikatnya bisa digunakan sebagai sarana syiar ajaran agama Islam di dalam suatu masyarakat.
Sunan Kalijaga adalah salah seorang wali yang berdarah keturunan asli Jawa, dikatakan keturunan jawa asli karena beliau keturunan dari Ronggolawe seorang patih dari kerajaan Majapahit. Sunan Kalijaga memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa.
Biografi Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga juga memiliki beberapa nama lain, seperti Syekh Malaya, Raden Abdurrahman, Lokajaya, dan Pangeran Tuban.
ADVERTISEMENT
Nama pangeran tersebut diberikan karena Sunan Kalijaga merupakan anak dari Tumenggung Wilatikta yang menjabat posisi Bupati Tuban pada masa Kerajaan Majapahit.
Sunan Kalijaga diperkirakan hidup selama empat masa pemerintahan, yaitu pada masa Majapahit, Kesultanan Demak, Kesultanan Pajang, hingga era Mataram Islam.
Sunan Kalijaga memiliki tiga orang istri, yakni Dewi Sarah, Siti Zaenab, dan Siti Hafsah. Dari pernikahannya dengan Dewi Sarah, Beliau memiliki 3 anak yakni Raden Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rukayah, dan Dewi Sofiah.
Sementara itu, dari pernikahannya dengan Siti Zaenab (anak dari Sunan Gunungjati), Beliau dikaruniai 5 anak yakni Ratu Pembayun, Nyai Ageng Panegak, Sunan Hadi, Raden Abdurrahman, dan Nyai Ageng Ngerang.
Lalu dari pernikahannya dengan Siti Khafsah belum diketahui secara jelas siapa nama putranya. Perlu diketahui bahwa Siti Khafsah ini adalah putri dari Sunan Ampel.
ADVERTISEMENT
Masa Kecil Sunan Kalijaga
Pada saat itu, nama kecil dari Sunan Kalijaga adalah Raden Sahid. Sunan Kalijaga sejak kecil sudah diperkenalkan akan agama Islam oleh guru agamanya.
Tujuannya yaitu supaya nilai-nilai dasar Islam dari Al-Quran dan hadis Rasulullah saw dapat menjadi pedoman hidup beragama yang baik bagi Sunan Kalijaga.
Selain itu, sejak kecil beliau juga telah diajarkan untuk memiliki jiwa kepemimpinan terutama dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Terbukti, beliau selalu menjadi pemimpin atau pencetus ide ketika tengah bermain dengan teman-teman sebayanya.
Namun, beliau tidak pernah merasa sombong dan tetap merasa rendah hati, sehingga disukai oleh teman-temannya.
Ayah dari Sunan Kalijaga yaitu Adipati Arya Wilatikta adalah sosok pemimpin yang terkenal kejam dan sangat taklid terhadap pemerintahan pusat Majapahit yang menganut agama Hindu meskipun dirinya seorang muslim.
ADVERTISEMENT
Ayah Sunan Kalijaga tak segan untuk meminta pajak yang tinggi tanpa memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya.
Oleh sebab itu, Sunan Kalijaga mulai memberanikan diri untuk membangkan dan tidak setuju terhadap segala keputusan dan kebijakan yang dikeluarkan ayahnya.
Hingga akhirnya, Sunan Kalijaga membongkar lumbung kadipaten dan membagikan seluruh padi dan beras yang ada didalamnya kepada rakyat miskin yang berada dibawah kekuasaan ayahnya.
Tak berlangsung lama Adipati Arya Wilatikta mengadakan sidang dan mengadili Sunan Kalijaga karena terbukti merusak lumbung padi ayahnya. Sunan Kalijaga memberikan alasan bahwa yang dilakukannya berlandaskan Islam.
Ayahnya terlalu menumpuk harta untuk dirinya sedangkan rakyatnya kelaparan dan menderita. Dengan alasan tersebut Sunan Kalijaga diusir dari Kadipaten dan tidak boleh kembali pulang sebelum menggetarkan Tuban dengan bacaan ayat suci Al-Qur'an.
ADVERTISEMENT
Setelah diusir dari istana ia tetap melanjutkan misinya untuk mensejahterakan rakyat miskin dengan cara merampok.
Namun dalam misi merampoknya, Sunan Kalijaga hanya merampok rumah orang yang terkenal kaya dan membagikan hasil curiannya secara adil kepada rakyat yang kurang mampu.
Maka dari itu Sunan Kalijaga dijuluki sebagai "Brandal Lokajaya" atau perampok yang budiman. Akan tetapi setelah bertemu dengan Sunan Bonang semua perilaku dari Joko Said pun berubah.
Hal ini bisa terjadi lantaran ia telah dinasehati bahwa Allah tidak akan menerima amal yang buruk dari hambanya. Kemudian Sunan Kalijaga menjadi murid Sunan Bonang dan mendalami Ilmu agama Islam.
Setelah menimba ilmu agama yang cukup lama dan dinilai cukup mumpuni menurut Sunan Bonang. Sunan Kalijaga kemudian dilepas untuk berdakwah dan mengamalkan ilmu agama Islam.
ADVERTISEMENT
Strategi Dakwah Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga memiliki ruang lingkup yang paling luas di antara Wali Songo lainnya. Sunan Kalijaga menyebarkan ajaran agama Islam dengan cara menggabungkan unsur tradisi Jawa.
Sunan Kalijaga memberikan sentuhan agama Islam pada seni dan budaya Jawa, salah satu contohnya adalah dengan menyampaikan kisah-kisah agama Islam melalui pewayangan.
Hal tersebut didasari oleh pendapat Beliau yang mengatakan bahwa akan sulit jika memaksakan untuk mengubah kepercayaan mereka. Oleh karena itu, ia membiarkan budaya mereka tetap ada dengan menyelipkan ajaran-ajaran Islam secara perlahan.
Oleh sebab tu, tak heran jika banyak karyanya yang terkenal, seperti misalnya seni wayang kulit dan cerita-cerita yang membahas ajaran agama Islam.
Karya Sunan Kalijaga
Berikut adalah beberapa karya Sunan Kalijaga yang masih lestari hingga saat ini:
ADVERTISEMENT
Peninggalan Sunan Kalijaga
Berikut adalah beberapa peninggalan Sunan Kalijaga yang masih eksis hingga saat ini:
Demikian adalah ulasan mengenai biografi Sunan Kalijaga beserta sejarah dan peninggalannya. Semoga bermanfaat. (Nisa)