Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Abu Muslim Al Khaulani, Tokoh Islam yang Terkenal dengan Keteladanannya
11 Juli 2024 19:37 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang muslim dianjurkan untuk membaca dan mempelajari kisah para nabi dan sahabatnya. Salah satu kisah sahabat nabi yang menarik dan unik adalah kisah Abu Muslim Al khaulani. Ia terkenal sebagai tokoh Islam dan sahabat nabi yang teladan dalam menyuarakan kebenaran.
ADVERTISEMENT
Walaupun Abu Muslim Al Khaulani hidup sezaman dengan Rasulullah saw, namun ia tak pernah sempat bertemu dengan beliau hingga akhir hayatnya. Ia baru datang ke Madinah pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar Ash Shidiq ra. Maka dari itu Abu Muslim Al Khaulani dikategorikan sebagai tabi’in. Dikutip dari https://nu.or.id/ tabi’in adalah orang Islam yang dalam hidupnya bertemu dengan sahabat nabi tapi tidak bertemu dengan Rasulullah saw.
Mengenal Abu Muslim Al Khaulani
Abu Muslim Al Khaulani memiliki nama asli Abdullan bin Tsuwab. Beliau adalah seorang tokoh tabi’in yang terkenal dengan ketauladanannya. Ia juga terkenal dengan sifat zuhud atau pola hidup yang menjaga diri dari pengaruh harta dan masalah duniawi, dan berfokus hanya pada akhirat.
ADVERTISEMENT
Dari sifatnya yang seperti itulah orang-orang menyambutnya dengan baik dan memandang bahwa doa yang dipanjatkan oleh beliau selalu makbul atau tercapai pada Allah Swt. Abu Muslim Al Khaulani berasal dari Yaman.
Kisah Abu Muslim Al Khaulani
Berikut ini adalah sepenggal kisah Abu Muslim Al Khaulani yang menarik untuk diketahui:
Menentang Nabi Palsu (Aswad al-Ansi)
Pada saat itu, tersebar kabar bahwa Nabi Muhammad saw mengalami sakit keras sepulang dari haji Wada. Hal ini dijadikan kesempatan bagi seorang Aswad al-Ansi yang terkenal pandai bicara, pintar diplomasi, cerdas, dan menarik perhatian seseorang untuk mengaku sebagai nabi setelah Nabi Muhammad saw.
Dakwah dari Aswad al-Ansi mendapat dukungan dari penduduk Yaman asli paling berkuasa yaitu qabilah Bani Madzhaj. Aswad al-Ansi mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan malaikat yang turun dari langit dan memberinya wahyu serta hal-hal gaib.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Aswad al-Ansi diperkuatnya dengan meyakinkan manusia dengan segala cara, ia menyebarkan anak buahnya di penjuru Yaman. Kemudian anak buahnya tersebut akan memicu kekacauan dan kesulitan, lalu menganjurkan untuk mengadukan permasalahan tersebut pada Aswad al-Ansi.
Masyarakat datang dengan cepat di hadapan Aswad al-Ansi untuk menceritakan masalahnya, dan ia berpraktik seolah-olah mengetahui masalah tersebut. Praktik ini telah menyebar luas hingga wilayah Bahrain dan Adn.
Di kondisi seperti ini, terdapat seorang pemuda yang tetap teguh dengan pendirian dan keimanan Islamnya yaitu Abu Muslim al-Khaulani. Ia tetap yakin bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir dan secara terbuka mencela dan membantah praktik aliran sesat yang dilakukan oleh Aswad al-Ansi.
ADVERTISEMENT
Gagal Dibakar
Pertentangan yang dilakukan oleh Abu Muslim al-Khaulani membuat Aswad al-Ansi geram dan memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan siksaan dan pembunuhan terhadapnya. Aswad al-Ansi mengumpulkan para pengikutnya dengan mengadakan upacara peribadatan di lapangan, dan di tengah lapangan tersebut tersedia tumpukan kayu yang telah dibakar.
Aswad al-Ansi memberikan pernyataan bahwa Abu Muslim al-Khaulani akan bertaubat dan mengakui dirinya sebagai nabi. Mendengar hal tersebut, Abu Muslim al-Khaulani tak gentar dan berani mempertaruhkan nyawanya untuk Allah. Ia berusaha untuk menentang Aswad al-Ansi di hadapan masyarakat.
Abu Muslim al-Khaulani maju mendekat ke tengah lapangan, lalu terjadilah perbincangan antara dirinya dengan Aswad al-Ansi. Aswad bertanya: “Apakah kau bersaksi bahwa Muhammad adalah Radulullah?”, dengan tegas Abu Muslim menjawab “Ya, saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul Allah, Ialah Rasul dan Nabi terakhir.”
ADVERTISEMENT
Mendengar jawaban tersebut Aswad kembali bertanya “Apakah kau mengakui bahwa saya adalah utusan Allah?”, dengan tenang Abu Muslim menjawab, “Telingaku tersumbat dan kurang jelas mendengar kata-katamu.” Aswad tetap mengulang pertanyaan yang sama, dan Abu Muslim al-Khaulani tetap menjawab dengan jawaban yang sama pula.
Aswad al-Ansi mulai kesal, dan memerintahkan untuk segera membakar Abu Muslim al-Khaulani. Namun salah satu pengikutnya yang sudah sepuh mencegahnya dengan berbisik:
“Kau tahu bahwa orang ini berjiwa suci, doanya makbul, dan Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya yang beriman disaat genting. Jika kau membakarnya dan Allah menyelamatkannya, maka kau akan hancur, dan orang kan mengingkari kenabianmu. Jika kau membakarnya dan ia mati, maka orang akan mengaguminya bahkan menyanjungnya. Lebih baik lepaskan ia dan asingkan saja dari negeri ini, maka kau akan hidup tenang.”
ADVERTISEMENT
Aswad al-Ansi lalu memikirkan saran tersebut dan menyetujuinya. Kemudian ia membebaskan Abu Muslim al-Khaulani dan mengusirnya keluar dari Yaman.
Bertemu Khulafaurasyidin
Saat diusir dari Yaman, Abu Muslim al-Khaulani lalu berangkat menuju Madinah dengan harapan ia dapat bertemu dengan Rasulullah saw dan mendampinginya sebagai sahabat. Namun saat di perjalanan, ia mendengar kabar bahwa Rasulullah saw telah wafat dan Abu Bakar ash Shidiq ra telah terpilih sebagai khalifah pertama kaum muslimin.
Mendengar berita tersebut Abu Muslim sangat sedih dan kecewa, sesampainya di Madinah ia langsung menuju Masjid Nabawi. Di dalam ia bertemu dengan Umar bin Khathab ra. dan berbincang sedikit. Umar bin Khathab kemudian mengajaknya untuk bertemu dengan Abu Bakar ash Shidiq ra, Abu Bakar mempersilahkannya untuk duduk diantara dirinya dan Umar.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Abu Muslim al-Khaulani menceritakan kisahnya dengan Aswad al-Ansi. Abu Muslim tinggal lama di Madinah dan belajar dengan para tokoh lain serta sahabat-sahabat nabi. Kemudian, ia menuju Syam dan menetap di sana untuk bergabung dengan kaum muslimin memerangi Romawi.
Demikian adalah kisah Abu Muslim Al Khaulani, seorang tokoh Islam yang terkenal dengan keteladanannya. Semoga kaum muslimin dapat senantiasa meneladani kisahnya. (Mit)