Konten dari Pengguna

Profil Brian Armstrong, Pendiri dan CEO dari Coinbase

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
11 Oktober 2024 6:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Profil Brian Armstrong, foto hanya ilustrasi, bukan tokoh sebenarnya: Unsplash/Hardini Lestari
zoom-in-whitePerbesar
Profil Brian Armstrong, foto hanya ilustrasi, bukan tokoh sebenarnya: Unsplash/Hardini Lestari
ADVERTISEMENT
Nama Brian Armstrong mungkin tidak asing di kalangan pengguna mata uang kripto. Ia adalah pendiri sekaligus CEO dari Coinbase. Hal ini membuat profil Brian Armstrong menarik untuk diketahui lebih dalam lagi.
ADVERTISEMENT
Coinbase merupakan perusahaan mata uang kripto terkemuka. Perusahaan ini menyediakan layanan pertukaran, perantara, dan kustodian untuk 100 juta+ pengguna terverifikasi di lebih dari 100 negara, sesuai informasi dari situs brianarmstrong.org.
Perusahaan ini adalah platform online yang aman untuk membeli, menjual, mentransfer, dan menyimpan mata uang crypto. Brian Armstrong mendirikan Coinbase pada bulan Juni tahun 2012 lalu.

Profil Brian Armstrong

Profil Brian Armstrong, foto hanya ilustrasi, bukan tokoh sebenarnya: Unsplash/Hunters Race
Banyak orang tertarik untuk lebih mengetahui Brian Armstrong dengan mencari profil Brian Armstrong di internet. Berdasarkan informasi dari situs cointelegraph.com, Brian Armstrong lahir di California pada 25 Januari 1983.
Setelah menyelesaikan studi di sekolah menengah, pria yang telah menginjak usia 41 tahun ini pernah belajar ilmu komputer dan ekonomi di Rice University. Ia pun memperoleh gelar sarjana ganda di kedua bidang ilmu tersebut pada tahun 2005.
ADVERTISEMENT
Usai mendapatkan gelar sarjana, ia pun melanjutkan pendidikannya untuk meraih gelar master di bidang ilmu komputer pada tahun 2006 di universitas yang sama, yaitu Rice University. Ia juga pernah magang di IBM saat masih menyandang status mahasiswa.
Kemudian, ia pernah bekerja di beberapa bidang, sebelum akhirnya mendirikan perusahaan Coinbase. Brian pernah bekerja sebagai insinyur perangkat lunak dan bekerja di bagian sistem pembayaran di Airbnb, hingga menjadi konsultan di Deloitte.
Tidak hanya itu, Brian Armstrong turut mendirikan perusahaan pendidikan, UniversityTutor saat masih menempuh kuliah, yaitu pada tahun 2003. Perusahaan ini pun lalu diakuisisi pada tahun 2014 sesuai informasi yang diperoleh dari situs brianarmstrong.org.
UniversityTutor merupakan situs web yang menghubungkan orang tua, siswa, dan instruktur independen di seluruh dunia. Brian Armstrong menjabat sebagai CEO di UniversityTutor hingga tahun 2012, sebelum akhirnya Johnson Educational Technologies LLC mengakuisisi bisnis ini pada tahun 2014.
ADVERTISEMENT
Diketahui Brian Armstrong memiliki kekayaan bersih sekitar $7,6 miliar menurut estimasi terbaru dari Forbes. Kekayaan bersihnya sekitar $6,6 miliar, selama puncak pasar crypto pada tahun 2021 lalu.
Brian juga memiliki 19% saham Coinbase Global Stock, yang merupakan sebagian besar dari kekayaan bersihnya. Hal ini menjadikan Brian Armstrong sebagai salah satu orang terkaya di industri crypto.

Biodata Brian Armstrong

Profil Brian Armstrong, foto hanya ilustrasi, bukan tokoh sebenarnya: Unsplash/Ruthson Zimmerman
Selain profil dari Brian Armstrong, biodata dirinya juga tidak kalah menarik untuk diketahui. Berikut adalah biodata Brian Armstrong:
ADVERTISEMENT

Perjalanan Karier Brian Armstrong

Profil Brian Armstrong, foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya: Unsplash/Viktor Forgacs
Perjalanan karier Brian Armstrong dimulai saat ia bekerja di IBM sebagai software developer atau pengembang perangkat lunak. Selanjutnya, ia pun bergabung dengan Deloitte dan berprofesi sebagai konsultan.
Brian juga sempat bergabung dengan Airbnb sebagai software engineer dan bekerja pada sistem pembayaran di perusahaan tersebut. Pada waktu yang sama, Brian mengetahui tentang whitepaper Bitcoin dan berpikir bahwa ia dapat menyelesaikan masalah pembayaran di negara seperti Afrika Selatan dengan Bitcoin.
Dikutip dari situs coingape.com, Brian bekerja tanpa henti, selama akhir pekan dan bermalam-malam untuk mengembangkan perangkat lunak yang memungkinkan pembelian dan penyimpanan mata uang crypto.
Melalui ide tersebut, Brian mengikuti akselerator startup bergengsi, Y Combinator dan menerima investasi awal sebesar $150.000. Ide kecil untuk memecahkan masalah pembayaran ini kemudian menjadi perusahaan besar, yaitu Coinbase yang didirikan pada tahun 2012.
ADVERTISEMENT
Brian Armstrong mendirikan Coinbase bersama Fred Ehrsam, dengan ambisi untuk memungkinkan perdagangan Bitcoin dan mata uang digital. Kini, Coinbase telah menjadi platform pertukaran crypto teratas di dunia dengan jutaan pengguna.
Peristiwa penting lainnya setelah Coinbase berdiri adalah ketika saham Coinbase Global (COIN) go public pada April 2021 dengan harga $ 381 per saham. Peristiwa ini menciptakan sejarah, menjadikan Coinbase sebagai perusahaan crypto pertama yang go public di bursa saham Nasdaq.
Selain mendirikan Coinbase, Brian Armstrong juga mendirikan komunitas sains terbuka, ResearchHub sesuai informasi dari situs coingape.com. Platform ini bertujuan untuk menyediakan aplikasi seluler dan web yang membantu para peneliti berkolaborasi dan mempercepat penelitian ilmiah.
Pada tahun 2018, Brian Armstrong meluncurkan GiveCrypto.org. GiveCrypto.org merupakan sebuah organisasi nirlaba dengan misi memberdayakan masyarakat secara finansial dengan mendistribusikan mata uang crypto secara global.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada tahun yang sama, ia menandatangani Giving Pledge. Ia berkomitmen untuk memberikan sebagian besar kekayaannya untuk tujuan amal sepanjang hidupnya.
Tidak hanya itu, Brian Armstrong kini memiliki usaha terbaru, yakni NewLimit. NewLimit berfokus pada peningkatan rentang kesehatan manusia, yang menjadi platform untuk penelitian biologi dengan fokus utamanya adalah pemrograman ulang epigenetik.
Itulah profil Brian Armstrong, yang merupakan pendiri sekaligus CEO dari Coinbase. Informasi ini menarik untuk diketahui, terutama bagi yang tertarik dengan sosok di balik salah satu perusahaan crypto terbesar yang ada di dunia. (PRI)