Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Faisal Basri, Perjalanan Karier, dan Penghargaannya
6 September 2024 7:08 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Faisal Batubara atau lebih dikenal dengan Faisal Basri meninggal di usia 65 tahun pada Kamis, 9 September 2024. Faisal Basri merupakan seorang ekonom dan politisi terkenal di Indonesia. Profil Faisal Basri pun banyak dicari orang.
ADVERTISEMENT
Kiprahnya di dunia politik dan akademisi Indonesia juga mendapatkan sorotan. Ia merupakan inspirasi banyak orang, termasuk para mahasiswa dan akademisi, di mana mereka belajar ilmu dan cara mempertahankan kebenaran.
Profil Faisal Basri
Indonesia baru saja kehilangan sosok yang menjadi inspirasi banyak orang, yaitu Faisal Basri. Ia tutup usia di umur 65 tahun pada 9 September 2024 pukul 03.00 WIB di Rumah Sakit (RS) Mayapada, Kuningan, Jakarta.
Nama Faisal Basri pun menjadi trending topik di berbagai media sosial. Sosoknya yang begitu inspiratif membuat banyak orang merasa kehilangan. Bagi yang belum mengetahui sosoknya, berikut adalah profil Faisal Basri.
Faisal Batubara, lebih dikenal sebagai Faisal Basri, adalah ekonom dan politikus asal Indonesia, yang lahir di Bandung pada 6 November 1959. Nama Basri diambil dari ayahnya, Hasan Basri Batubara, sebagai bentuk penghormatan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman lpem.org, Faisal memiliki darah Batak dan merupakan keponakan mendiang Wakil Presiden Adam Malik, turut mendirikan Mara (Majelis Amanah Rakyat) yang kemudian berkembang menjadi Partai Amanat Nasional (PAN).
Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal pertama PAN, lalu menjadi salah satu Ketua setelah Kongres I di Yogyakarta. Selain itu, Faisal mendirikan beberapa organisasi nirlaba, seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia.
Sejak masa kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1978, ia aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa.
Setelah lulus, Faisal menjadi dosen mata kuliah Ekonomi Politik di FEUI pada akhir 1980-an. Pada tahun 2000, ia ditunjuk sebagai anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden RI.
Setelah mundur dari PAN pada 2001, Faisal tetap berkiprah dalam politik dengan mendirikan Pergerakan Indonesia (PI) dan menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional dari 2004 hingga 2010.
ADVERTISEMENT
Pada 2011, Faisal bersama Biem Benyamin, putra seniman Betawi Benyamin Sueb, maju secara independen dalam pemilihan Gubernur DKI 2012, dengan komitmen menolak tawaran dukungan partai politik.
Namun, ia tidak berhasil memenangkan Pilkada 2012 karena mendapat suara lebih sedikit dari Joko Widodo, Fauzi Bowo, dan Hidayat Nur Wahid.
Biodata Faisal Basri
Berikut adalah biodata Fasial Basri:
ADVERTISEMENT
Perjalanan Karier Faisal Basri
Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia pada tahun 1985, lalu memperoleh gelar Master of Arts dalam bidang ekonomi dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat pada 1988.
Sebagai akademisi, Faisal mulai mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dengan mengampu mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Selain itu, ia juga menjadi pengajar di Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), serta Program Pascasarjana di UI.
Sebagai seorang ekonom, Faisal Basri turut mendirikan lembaga think tank Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) dan aktif di sana antara 1995 hingga 2000.
ADVERTISEMENT
Dalam pemerintahan, ia pernah bertugas sebagai anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia di Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN pada tahun 1985-1987, serta anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden pada tahun 2000.
Dikutip dari buku Salam Tiga Jari: Leadership ala Jokowi karya Tria Sastri (2014: 66), di dunia politik, Faisal mencoba peruntungannya dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Bersama Biem Benyamin, ia maju sebagai calon independen.
Namun, Faisal tidak berhasil melaju ke putaran kedua, setelah hanya memperoleh 215.935 suara, atau sekitar 4,97 persen, dari total suara pemilih.
Mereka bersaing melawan pasangan seperti Foke-Nara, Jokowi-Ahok, Hendardji-Riza, Hidayat-Didik, dan Alex Noerdin-Nono, dan berada di peringkat kelima dari enam kandidat.
Karier Faisal Basri
Berikut adalah perjalanan karier Faisal Basri:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kegiatan Lainnya
Penghargaan Faisal Basri
Berikut adalah beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh Faisal Basri:
ADVERTISEMENT
Itulah profil Faisal Basri, perjalanan karier , dan penghargaan yang pernah diperolehnya. Ia merupakan sosok inspiratif bagi akademisi dan mahasiswa yang pernah dibimbingnya. (Umi)