Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Ribka Haluk, Perempuan Pertama yang Jadi Gubernur di Papua
16 Oktober 2024 8:28 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ribka Haluk adalah seorang tokoh penting asal Papua yang telah banyak berkontribusi dalam dunia birokrasi di Indonesia. Profil Ribka Haluk menarik untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Sebagai perempuan yang berpengaruh, ia dikenal atas dedikasinya dalam memajukan daerah dan bangsa.
Melalui perjalanan panjang dan berbagai pengalaman, Ribka Haluk kini semakin dikenal luas di berbagai kalangan.
Profil Ribka Haluk
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, berikut adalah profil Ribka Haluk, perempuan pertama yang menjadi gubernur di Papua.
Ribka Haluk lahir pada 10 Januari 1971 di Piramid, Jayawijaya, Irian Jaya, Indonesia. Ia merupakan istri dari Nikolaus Rumpombo dan ibu dari satu anak, Nerrens Mardan Florentino Rumpombo.
Keluarganya menjadi sumber dukungan utama dalam perjalanan kariernya. Ribka dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap keluarga dan masyarakat, menjadikannya tokoh penting dalam komunitas Papua.
Ribka menempuh pendidikan sarjana di Universitas Cenderawasih, kemudian melanjutkan program Magister Ilmu Administrasi di Universitas Garut.
ADVERTISEMENT
Ketekunannya dalam belajar membawanya untuk meraih gelar Doktor dalam Ilmu Manajemen di Universitas Cenderawasih, menunjukkan dedikasinya dalam bidang pendidikan dan pengembangan diri.
Biodata Ribka Haluk
Berikut merupakan biodata dari Ribka Haluk.
Baca Juga : Profil Omar Al Ali dan Biodata Lengkapnya
Perjalanan Karier Ribka Haluk
Ribka Haluk memulai kariernya di dunia birokrasi setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Cenderawasih, Jayapura.
ADVERTISEMENT
Ketertarikan Ribka dalam administrasi publik dan pelayanan masyarakat mendorongnya untuk terjun ke pemerintahan.
Pada tahun 2001, Ribka menjabat sebagai Kasudin Peningkatan Kesejahteraan Keluarga di Kabupaten Jayawijaya, yang menjadi langkah awal dalam kariernya.
Tak lama setelah itu, pada tahun 2004, ia dipercaya sebagai Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Jayawijaya.
Ribka kemudian menjabat sebagai Kasubbag Tata Usaha Kabupaten Jayawijaya pada tahun 2009, dan di tahun 2010, ia diangkat sebagai Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Jayawijaya.
Kariernya terus bersinar ketika ia menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Jayawijaya pada tahun 2011, sebelum melanjutkan sebagai Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir Provinsi Papua pada tahun 2013.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2014, Ribka kembali menempati posisi penting sebagai Kepala Dinas Sosial dan Permukiman Provinsi Papua.
Pada tahun 2017, Ribka ditunjuk sebagai Penjabat Bupati di Kabupaten Mappi, dan pada tahun 2020, ia kembali menjabat sebagai Penjabat Bupati di Kabupaten Yalimo.
Dalam posisi tersebut, Ribka menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang luar biasa, terutama dalam merencanakan dan mengimplementasikan program-program pembangunan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Setelah berkontribusi secara signifikan di tingkat kabupaten, Ribka melanjutkan kariernya di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia sebagai Staf Ahli di bidang Aparatur dan Kepentingan Publik.
Dalam peran ini, ia terlibat dalam pengembangan kebijakan serta program yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan penguatan kapasitas aparatur pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Karirnya mencapai puncaknya pada 11 November 2022, ketika ia diangkat sebagai Penjabat Gubernur Papua Tengah.
Dalam jabatan ini, Ribka menjadi perempuan pertama yang memegang posisi tersebut di Tanah Papua, memberikan inspirasi bagi banyak perempuan di seluruh Indonesia.
Sebagai Gubernur, ia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa program-program pembangunan dan kebijakan pemerintah berjalan dengan baik, dengan penekanan pada partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat sipil.
Pada 10 November 2023, Ribka dilantik sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Papua Tengah.
Dalam kapasitas ini, ia berfungsi sebagai penghubung antara berbagai instansi pemerintah dan membantu koordinasi antar sektor untuk memastikan pelaksanaan kebijakan yang efisien dan efektif.
Keberhasilan dan dedikasinya dalam melayani masyarakat telah diakui dengan diberikannya gelar adat oleh kepala suku se-Provinsi Papua Tengah, yaitu Deerowuni Yum Meumau, yang berarti "Perempuan Tua Papua atau Noken Pertama."
ADVERTISEMENT
Gelar ini merupakan simbol kehormatan yang menunjukkan dukungan masyarakat adat terhadap kepemimpinannya.
Ribka menjadi contoh bagi banyak perempuan Papua lainnya, membuktikan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, perempuan juga dapat memegang posisi penting dalam pemerintahan.
Baru-baru ini, pada 14 Oktober 2024, Ribka Haluk, yang menjabat sebagai Penjabat Gubernur Papua Tengah, diundang ke rumah Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan.
Undangan tersebut merupakan langkah awal dalam membentuk kabinet pemerintahan baru.
Di mana Prabowo akan mengukuhkan rencananya untuk membangun sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam hal memperhatikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Papua.
Usai pertemuan tersebut, Ribka Haluk memilih untuk tidak membeberkan rincian isi percakapan yang terjadi antara dirinya dan Prabowo.
ADVERTISEMENT
Namun, ia menegaskan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan oleh Prabowo untuk melaksanakan tugas-tugas di bawah kepemimpinan pasangan Prabowo-Gibran.
Ribka menyatakan, "Kami saat ini masih menjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah. Namun, kami memberikan apresiasi kepada Presiden terpilih, yang mempercayakan kami orang Papua.
Tentunya akan ada tugas yang diberikan kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih bisa bergabung di timnya Pak Prabowo."
Kehadiran Ribka Haluk di Kertanegara memunculkan spekulasi bahwa ia akan mendapatkan posisi sebagai Menteri dalam kabinet Prabowo.
Jika hal ini terjadi, itu akan menjadi langkah bersejarah bagi masyarakat di Tanah Papua, karena Ribka Haluk akan menjadi perempuan pertama asli Papua Pegunungan yang diberikan kepercayaan untuk menduduki jabatan menteri.
ADVERTISEMENT
Pengangkatan Ribka Haluk sebagai Menteri akan memiliki dampak signifikan bagi masyarakat Papua.
Banyak yang berharap bahwa kehadirannya di pemerintahan pusat akan membawa suara dan aspirasi masyarakat Papua ke tingkat yang lebih tinggi, serta menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan lokal.
Ribka diharapkan dapat memperjuangkan berbagai isu yang menjadi perhatian di Papua, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pengembangan ekonomi.
Profil Ribka Haluk menujukkan keberhasilannya sebagai inspirasi bagi perempuan di seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan. (Shofia)