Profil Ridwan Kamil, Pendidikan, dan Perjalanan Kariernya

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
Konten dari Pengguna
11 Juni 2024 19:06 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi profil Ridwan Kamil. Foto: Pexels/August de Richelieu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi profil Ridwan Kamil. Foto: Pexels/August de Richelieu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Profil Ridwan Kamil tentu tak pernah luput dari perhatian khalayak ramai. Apalagi perihal perjalanan kariernya sejak menjadi wali kota hingga gubernur tampaknya banyak disorot masyatakat.
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil dikenal sebagai sosok pemimpin bercorak milenial berlatar belakang akademisi. Hal ini lantaran, ia memiliki sederet prestasi yang patut dijadikan inspirasi bagi generasi muda Indonesia.
Sosoknya yang humble dan cukup humoris pun membuat banyak pengguna media sosial mengidolakan orang nomor satu di Bumi Pasundan itu. Lantas, bagaimana sosok Ridwan Kamil yang sebenarnya?

Profil Ridwan Kamil

Ridwan Kamil memiliki nama lengkap yakni Mochamad Ridwan Kamil. Ia lahir di Bandung, Jawa Barat pada 4 Oktober 1971. Ia adalah anak kedua dari lima bersaudara.
Ayah Ridwan Kamil bernama Dr. Atje Misbach Muhjiddin, S.H. yang berprofesi sebagai Doktor sekaligus dosen di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Sementara ibunya bernama Tjutju Sukaesih.
Selain itu, ayah Ridwan Kamil merupakan keturunan dari kyai Muhyidin atau yang dikenal Mama Pagelaran yang merupakan pendiri tiga pesantren di Sumedang dan Subang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Sejak kecil, Ridwan Kamil dikenal sebagai anak yang cerdas dan aktif. Ia tumbuh menjadi sosok yang pekerja keras dan pantang menyerah.
Ridwan Kamil menghabiskan masa kanak-kanak sampai mudanya di kota Bandung. Kemudian, ia bertemu dengan kekasihnya, Atalia Praratya, ketika berada di sebuah pameran di kota kelahirannya.
Pada 7 Desember 1996, Ridwan Kamil menikahi Atalia Praratya dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Emmeril Kahn Mumtadz atau sering dipanggil Eril dan Camillia Laetitia Azzahra atau sering dipanggil Zara.
Selain itu, mereka mengasuh anak yang diberi nama sebagai Arkana Aidan Misbach pada Juli 2020.
Pada 26 Mei 2022, putra sulung Ridwan, Emmeril Kahn Mumtadz dikabarkan hilang ketika berenang di sungai Aare di Swiss. Pemerintah Swiss pun segera menjadikan pencariannya sebagai prioritas utama.
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil diketahui secara intens berkonsultasi kepada ulama untuk mengetahui langkah apa yang harus dilakukan dalam pencarian Eril yang sesuai dengan syariat Islam, salah satunya dengan Adi Hidayat.
Adi pun menyarankan agar keluarga membaca surah Al-Fatihah dan Al-An'am ayat ke-59 selama proses pencarian, yang diklaimnya dapat menjadi ikhtiar untuk keselamatan anak Ridwan tersebut.
Putra Ridwan Kamil itu pun ditemukan tewas pada 8 Juni 2022. Kemudian, ia melakukan penggalangan dana untuk mengumpulkan sekitar Rp44 miliar demi membangun masjid untuk mengenang Emmeril.

Biodata Ridwan Kamil

Selain profil, biodata Ridwan Kamil pun tampaknya kerap menjadi sorotan masyarakat. Tak sedikit orang yang penasaran dengan kehidupan suami Atalia ini.
ADVERTISEMENT

Pendidikan Ridwan Kamil

Pada 1984, Ridwan Kamil menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Banjarsari III Bandung. Kemudian, ia meneruskan ke jenjang pendidikan pertama di SMP Negeri 2 Bandung dan lulus pada 1987.
Setelahnya, pada 1990, Ridwan Kamil meneruskan ke pendidikan menengah di SMA Negeri 3 Bandung. Setamat SMA, ia melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada 1995 dengan gelar Sarjana Teknik di bidang arsitektur.
Ia melanjutkan studi S-2 atau magister di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat selama dua tahun hingga memperoleh gelar Master of Urban Design pada 1999 hingga 2001.
Selama perkuliahan, ia mengandalkan bantuan beasiswa untuk menopang kuliah dan biaya hidupnya.
Ia juga bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley. Setelah lulus S2, Ridwan Kamil bekerja sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai S-2, Ridwan Kamil kembali ke Indonesia dan menjadi dosen tidak tetap di ITB selama 14 tahun. Ia mengajar program studi Teknik Arsitektur.
Selain menjadi dosen, pada 2004, Ridwan Kamil mendirikan Urbane, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitek, dan desain.
Dalam menjalankan perusahaannya itu, ia dibantu oleh teman-temannya, yaitu Achmad D Tardiyana, Reza Nurtjahja, dan Irvan W Darwis. Sejak itu, nama Ridwan Kamil menjadi terkenal sebagai arsitektur yang penuh kreasi.

Karier Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung

Pada 2013, Ridwan Kamil dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerakan Indonesia Raya sebagai wali kota Bandung dengan menggandeng Oded Muhammad Danial sebagai calon wakil wali kota.
Dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung pada 28 Juni 2013, Ridwan Kamil dan Oded Muhammad Danial unggul telak dari tujuh pasangan lainnya dengan meraih suara sebanyak 45,24 persen dan menjadikan keduanya sebagai pemenang.
ADVERTISEMENT
Pada 16 September 2013, Ridwan Kamil dan Oded Muhammad Danial resmi dilantik menjadi Wali kota dan Wakil Wali kota Bandung periode 2013 sampai 2018.
Salah satu program kerjanya, yakni dengan membuat Bandung Command Center, sebuah pusat kendali Kota Bandung, dengan didukung oleh GPS tracking dan CCTV di berbagai tempat untuk memantau kondisi Kota Bandung, selain itu berguna dalam rangka mewujudkan kota Bandung yang cerdas.
Pada 4 Februari 2017, Ridwan Kamil meresmikan jembatan pejalan kaki dari Cihampelas ke Tamansari yang diberi nama Teras Cihampelas, tujuannya untuk mengatasi kemacetan di Jalan Cihampelas.
Jembatan yang dibangun dengan anggaran Rp45 miliar ini memiliki panjang 450 m, yang terbagi menjadi tiga zona, yaitu kuliner, souvenir dan taman serta mampu menampung 180 pedagang. Bahkan untuk kendaraan juga dapat diparkir di Tamansari.
ADVERTISEMENT

Karier Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat

Pada 2018 dalam Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil diusung sebagai calon Gubernur dan menggandeng Uu Ruzhanul Ulum sebagai wakilnya oleh PPP, PKB, Partai Nasdem dan Partai Hanura.
Komisi Pemilihan Umum atau KPU Provinsi Jawa Barat secara resmi menetapkan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Jawa Barat pada periode 2018 sampai 2023.
Hal itu diungkapkan dalam rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon terpilih pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada 2018 beralamatkan di Kantor KPU Jawa Barat, Jalan Garut.
Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum mendapatkan suara terbanyak sebesar 32,88 persen atau 7.226.254 suara.
ADVERTISEMENT
Sebelum dan selama menjabat sebagai gubernur, Ridwan Kamil dikenal menggunakan berbagai media sosial, seperti Instagram, Twitter, maupun TikTok untuk berinteraksi dengan masyarakat, guna menyebarkan narasi-narasi dan melaporkan progres-progres yang telah pemerintah lakukan.
Menurut Ridwan Kamil, media sosial memungkinkannya untuk mendengarkan saran, kritik, dan bahkan protes dari masyarakat yang tidak setuju dengan kebijakan yang ia terapkan sebagai gubernur Jawa Barat.
Selain itu, transportasi publik yang aman dan nyaman serta masalah kemacetan menjadi kritik penting di kepemimpinan Ridwan Kamil di Jawa Barat, terutama di kawasan Kota Bandung yang merupakan Ibu Kota Provinsi.
Di kepemimpinan Ridwan Kamil, salah satu bentuk realisasi dari kebijakan pembenahan transportasi publik adalah dengan meluncurkan BRT (Bus Rapid Transit) di Kota Bandung yang merupakan kombinasi dari bus listrik, kereta ringan atau Light Rapid Transit serta kereta gantung (cable car) yang dimulai pada 2023.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ridwan Kamil bersama Gubernur DKI Jakarta sepakat membangun MRT di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang ditandai dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Gubernur Jawa Barat dengan Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan Plt. Wali Kota Bekasi di Gedung Sate, Kota Bandung pada 17 Februari 2023.
Semenjak resmi bertugas, Ridwan Kamil pernah mengusulkan adanya pemekaran wilayah Jawa Barat agar kucuran uang dari pemerintah pusat menjadi lebih proporsional dengan jumlah penduduknya.
Total sampai 2023, tercatat sudah ada 8 DOB (Daerah Otonomi Baru) yang diusulkannya pada rapat paripurna dan sedang diusulkan ke Pemerintah Pusat, yakni Kabupaten Bogor Barat, Kabupaten Sukabumi Utara, Kabupaten Garut Selatan, Kabupaten Bogor Timur, Kabupaten Indramayu Barat, Kabupaten Cianjur Selatan, Kabupaten Tasikmalaya Selatan, dan Kabupaten Garut Utara.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, rencana ini masih terhambat oleh moratorium yang dilakukan pemerintah pusat. Selain itu, dalam rangka penanganan COVID-19, Ridwan Kamil mengalihkan Rp140 miliar dari anggaran pembangunan demi menanggulangi pandemi ini di provinsinya.
Bersama 1.620 warga, Ridwan Kamil mengikuti uji coba tahap ke-3 vaksin Sinovac buatan China untuk meyakinkan masyarakat akan vaksin tersebut.
Tak hanya itu, karier Ridwan Kamil sebagai gubernur kian terkenal karena gemar membangun masjid. Salah satu karyanya adalah Masjid Al-Jabbar, dengan biaya pengerjaannya mencapai kurang lebih Rp1 triliun, berasal dari APBD Jawa Barat.
Pada 2022, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengucapkan selamat untuk Provinsi Jabar yang berhasil mengentaskan desa tertinggal dan sangat tertinggal, sehingga saat ini di Jabar hanya terdapat desa yang berstatus berkembang, maju, dan mandiri.
ADVERTISEMENT
Kondisi strata desa di Jabar pada 2022 adalah 1.671 desa berkembang, 2.511 desa maju, dan 1.130 desa mandiri, tanpa desa tertinggal dan desa sangat tertinggal. Ridwan Kamil dianugerahi Penghargaan karena dinilai sukses entaskan desa tertinggal.
Demikian, itulah informasi mengenai profil Ridwan Kamil yang dilengkapi dengan biodata, riwayat pendidikan, hingga perjalanan kariernya sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat. (SCI)