Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Profil Rocky Gerung, Riwayat Pendidikan, dan Perjalanan Kariernya
6 September 2024 5:02 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, Rocky Gerung dikenal sebagai seorang akademisi sekaligus pengamat politik Indonesia. Dirinya tercatat pernah membuat atau terlibat dalam beberapa kontroversi terkait kedua bidang yang ia geluti tersebut.
Khususnya dalam politik, Rocky mulai diperhatikan publik sejak pertama kali ia hadir di acara televisi pada tahun 2017. Ungkapan kritiknya terhadap pemerintahan saat itu menjadikan sang tokoh terkenal sebagai intelektual yang tajam dan keras.
Profil Rocky Gerung
Berdasarkan catatan profil Rocky Gerung pada laman p2k.stekom.ac.id, sosok intelektual tajam ini merupakan seorang akademikus, filsuf, sekaligus pengamat politik Indonesia. Ia lahir pada tanggal 20 Januari 1959 di Manado, Sulawesi Utara.
Selain aktif sebagai pembicara politik dan pemikiran lainnya, sang filsuf juga terjun dalam dunia olahraga. Ia diketahui menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Panjat Tebing Alam dan Rekreasi di Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) periode 2023 – 2027.
ADVERTISEMENT
Dari sisi akademikus, pria kelahiran Manado ini pernah menjabat sebagai pengajar di Universitas Indonesia selama 15 tahun. Kemudian, ia juga merupakan salah seorang pendiri Setara Institute dan fellow pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
Biodata Rocky Gerung
Di antara jajaran pengamat politik lainnya, Rocky selalu berhasil mencuri perhatian masyarakat sebagai salah satu tokoh yang mencolok dengan pemikiran-pemikirannya. Untuk itu, simaklah biodata Rocky Gerung selengkapnya, berikut ini:
Riwayat Pendidikan Rocky Gerung
Dalam segi pendidikan, Rocky menyampaikan bahwa ia pernah mencoba masuk pada beberapa jurusan kuliah dari instansi yang berbeda. Momen pertamanya yaitu ketika ia gagal mengikuti ujian masuk ITB jurusan ‘Fisika Murni’ karena telat bangun.
ADVERTISEMENT
Kegagalan itu kemudian membuat sang akademikus mencoba peruntungan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Namun, meski diterima, Rocky justru memilih tidak melanjutkan, kemudian belajar di Fakultas Teknik Universitas Trisakti.
Di waktu yang sama dengan pendidikan itu, Rocky juga belajar di jurusan Ilmu Hubungan Internasional yang saat itu tergabung dalam Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial (FIS, sekarang FISIP). Berdasarkan laman p2k.stekom.ac.id, ia pertama masuk UI pada tahun 1979.
Beberapa waktu setelahnya, pengamat politik ini mencoba pindah ke Fakultas Hukum, sebelum kemudian ia berakhir di jurusan Filsafat FS UI (sekarang Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya/FIB), dan berhasil lulus pada tahun 1986.
Rocky menyatakan bahwa dirinya lebih tertarik pada philosophy, karena itu, ia dapat menyelesaikan pendidikan di filsafat. Selama masa kuliahnya, sang filsuf dikenal dekat dengan para aktivis berhaluan sosialisme. seperti Marsillam Simanjuntak.
ADVERTISEMENT
Karier Rocky Gerung
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Rocky Gerung menjadi dosen tidak tetap di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, UI. Karier ini ia tempuh selama 15 tahun, dengan jejak mengajar dan kontribusi dalam pengembangan ilmu filsafat di kampus UI.
Melansir laman umsu.ac.id, beberapa kontribusi penting sang tokoh itu adalah perumusan 7 sampai 9 mata kuliah baru dan mengajar mata kuliah tersebut di kampus bersangkutan, UI. Selama itu pula, dirinya kerap membuat karya seperti buku maupun jurnal.
Selain menjadi dosen, pria Manado ini juga aktif sebagai peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D). Bahkan, ia tercatat sebagai salah satu pendiri sekaligus anggota SETARA Institute, yakni institut untuk demokrasi dan kedamaian, sejak tahun 2005.
ADVERTISEMENT
Sebelum itu, sang pengamat politik sebenarnya sudah berkecimpung dalam dunia politik sejak tahun 2002. Ia terlibat dalam pendirian Partai Indonesia Baru (PIB), meski pada akhirnya dirinya memilih untuk tidak aktif dalam kepengurusan partai.
Tokoh intelektual ini baru aktif dalam dunia politik setelah memutuskan keluar dari PIB dan pindah ke Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) pada 2011. Dalam partai ini, ia menjabat sebagai anggota Majelis Pertimbangan Partai SRI.
Rocky juga pernah mengetuai Sekolah Ilmu Sosial (SIS), sebuah sekolah nonformal yang mendidik siswanya untuk memahami realitas sosial secara interdisipliner, di bawah Yayasan Padi dan Kapas yang juga diketuai oleh Sjahrir (p2k.stekom.ac.id).
Nama Rocky Gerung baru muncul di mata publik luas pada tahun 2017. Saat itu, dirinya hadir untuk menyampaikan pemikiran, lebih tepatnya ia mengkritik pemerintah dengan kata-kata yang cukup kuat, pada acara televisi 'Indonesia Lawyers Club.'
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, dirinya dikenal sebagai salah satu intelektual yang tajam dan keras dalam mengkritik pemerintah. Hal ini berimbas pada kariernya, di mana ia menjadi sering diundang untuk mengisi posisi narasumber di acara televisi, universitas, dan lain-lain.
Dengan kemampuan dan ‘namanya,’ mantan dosen UI ini pun membuat kanal YouTube, ‘Rocky Gerung Official’ pada tahun 2019, untuk menyampaikan pandangan maupun berita. Saat ini, akun tersebut memiliki 2,16 juta subscriber (per 5/9/24).
Karya Rocky Gerung
Sebagai tokoh akademik, filsuf, sekaligus pengamat politik yang aktif menyuarakan pemikirannya, Rocky tentu saja telah memiliki banyak karya. Untuk lebih jelasnya, simaklah karya Rocky Gerung, berikut (p2k.stekom.ac.id):
1. Buku
ADVERTISEMENT
2. Artikel Jurnal
ADVERTISEMENT
Itulah ulasan mengenai profil Rocky Gerung, lengkap dengan biodata, riwayat pendidikan, dan perjalanan kariernya. Simaklah berbagai update berita dari platform terpercaya, apabila ingin mengetahui info lain terkait sang pengamat politik tersebut.