Konten dari Pengguna

Profil Teguh Setyabudi, PJ Gubernur Jakarta yang Baru Dilantik

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
19 Oktober 2024 6:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Profil Teguh Setyabudi, Foto: Dok. Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Profil Teguh Setyabudi, Foto: Dok. Istimewa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teguh Setyabudi baru saja ditunjuk sebagai PJ Gubernur Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono. Ia dilantik pada Jumat, 18 Oktober 2024. Profil Teguh Setyabudi pun menarik untuk dibahas.
ADVERTISEMENT
Sebelum dilantik menjadi PJ Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi menjabat sebagai Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri).

Profil Teguh Setyabudi

Profil Teguh Setyabudi, Foto: Dukcapil.
Nama Teguh Setyabudi kini sedang mencuri perhatian karena ia baru saja dilantik menjadi PJ Gubernur Jakarta pada 18 Oktober 2024. Profil Teguh Setyabudi pun banyak dicari masyarakat, khususnya warga Jakarta.
Dikutip dari laman kemendagri.go.id, Teguh Setyabudi lahir di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada 8 Maret 1967. Ia adalah anak keempat dari sembilan bersaudara dari pasangan Drs. H. Kardoyo dan Hj. Sulastri.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA di Purwokerto pada tahun 1986, Teguh melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, mengambil jurusan Ilmu Pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol).
ADVERTISEMENT
Selama kuliah, Teguh aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti bergabung dengan Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (Komap Fisipol UGM) dan Senat Mahasiswa Fisipol.
Bahkan, antara tahun 1987 hingga 1988, ia terpilih sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UGM.
Tidak hanya unggul dalam kegiatan non-akademik, Teguh juga berhasil meraih prestasi akademik, lulus sebagai lulusan terbaik Fisipol UGM pada tahun 1991.
Pada tahun yang sama, ia diterima bekerja di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Departemen Dalam Negeri (Depdagri) melalui program khusus untuk lulusan terbaik Fisipol UGM, meskipun saat itu belum berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Berkat kemampuannya dalam beradaptasi, Teguh tidak membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan dunia birokrasi, hingga akhirnya pada Januari 1993 ia resmi menjadi PNS.
ADVERTISEMENT
Semangat belajar Teguh tidak berhenti di sana, ia melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada tahun 1997, setelah menyelesaikan studi di bidang teknologi pendidikan di IKIP Negeri Jakarta, yang sekarang dikenal sebagai Universitas Negeri Jakarta.

Pendidikan Teguh Setyabudi

Ilustrasi Profil Teguh Setyabudi, Foto: Unsplash/witsarut sakorn.
Teguh Setyabudi, menempuh pendidikan dari TK hingga SMA di kota asalnya. Sejak SD hingga SMA, ia dikenal sebagai siswa berprestasi, sering meraih peringkat satu hingga tiga.
Selain prestasi akademik, Teguh juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti Pramuka, OSIS, dan Badan Perwakilan Murid. Pada tahun 1981, Teguh terpilih sebagai salah satu siswa SMP yang mewakili kabupaten dalam Jambore Nasional Pramuka di Cibubur, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus SMA pada tahun 1986 di Purwokerto, Teguh melanjutkan studinya ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dan diterima di Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIPOL.
Selama kuliah, Teguh tidak hanya unggul secara akademis, terbukti dari Indeks Prestasi (IP) yang tinggi, tetapi juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan, termasuk di Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintah (Komap) dan Senat Mahasiswa FISIPOL UGM.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Teguh melanjutkan studi ke jenjang S2 di bidang Teknologi Pendidikan di IKIP Negeri Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta) dan S3 di bidang Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Rekam Jejak Teguh Setyabudi

Ilustrasi Profil Teguh Setyabudi, Foto: Unsplash/Serhej Calka.
Setelah lulus S1 pada tahun 1991, Teguh Setyabudi langsung diterima bekerja di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Departemen Dalam Negeri (Depdagri) melalui program khusus untuk lulusan terbaik Fisipol UGM.
ADVERTISEMENT
Meskipun belum berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat itu, Teguh dengan cepat mampu beradaptasi dengan dunia birokrasi. Pada Januari 1993, ia secara resmi diangkat menjadi PNS.
Setelah menyelesaikan pendidikan S2, karier Teguh semakin berkembang, dan ia terus mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar di berbagai posisi strategis dalam pemerintahan.
Teguh Setyabudi dipromosikan ke jabatan eselon II pada tahun 2010 sebagai Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Setelah menjabat posisi tersebut selama 3,5 tahun, ia kemudian diangkat sebagai Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri pada akhir tahun 2013.
Pada tahun 2016, Teguh dilantik sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri.
ADVERTISEMENT
Teguh semakin dipercaya untuk menduduki posisi penting, dan pada tahun 2018 ia diamanahkan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara. Dua tahun kemudian, pada tahun 2020, ia menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara.
Pada tahun 2022, Teguh dipercaya sebagai Anggota Dewan Pengawas PAM JAYA, dan pada Maret 2023, ia diangkat menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Kemendagri, menggantikan Prof. Zudan Arif Fakrulloh.
Pada Jumat, 18 Oktober 2024, Teguh Setyabudi akan resmi dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Heru Budi Hartono. Prosesi pelantikan ini berlangsung pada pukul 09.00 WIB di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta.
Sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta yang baru, Teguh akan menjabat hingga gubernur definitif hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 dilantik pada Februari 2025.
ADVERTISEMENT
Itulah profil Teguh Setyabudi, PJ Gubernur Jakarta yang baru. Ia akan menjabat sebagai PJ Gubernur Jakarta hingga pelantikan gubernur terpilih pada 2025 nanti. (Umi)