Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Profil Titiek Soeharto, Mantan Istri Presiden Prabowo Subianto
23 Oktober 2024 20:58 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pasalnya, hubungan antara Presiden Prabowo dengan Ibu Titiek Soeharto sangat membuat publik penasaran. Nama titiek Soeharto menyita perhatian masyarakat karena dirinya merupakan mantan istri dari presiden terbaru Indonesia yang baru saja dilantik tersebut.
Profil Titiek Soeharto
Profil Titiek Soeharto kembali menguar di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini terjadi karena publik telah mengetahui masa lalu dirinya dengan sang presiden Indonesia sekarang, yaitu Bapak Prabowo Subianto.
Titiek Soeharto memiliki nama lengkap Siti Hediati Hariyadi. Dirinya merupakan seorang politisi Indonesia sekaligus putri dari mantan presiden ke-2 Indonesia, yaitu Bapak Soeharto.
Titiek Soeharto lahir pada 14 April 1959 di kota Semarang, ibu kota Jawa Tengah. Titiek merupakan anak perempuan keempat dari Soeharto dan Siti Hartinah yang lebih akrab disapa Tien Soeharto.
ADVERTISEMENT
Saudara-saudara Titiek, yang juga menjadi tokoh publik di Indonesia, adalah Siti Hardiyanti Rukmana (dikenal sebagai Mbak Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan si bungsu Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).
Masing-masing anak Soeharto ini memiliki peran dan pengaruh tersendiri dalam berbagai bidang, mulai dari politik hingga bisnis, yang turut mewarnai dinamika sosial-politik Indonesia selama beberapa dekade.
Terlahir dalam keluarga yang memegang tampuk kekuasaan tertinggi negara selama 32 tahun, Titiek Soeharto secara alami tumbuh menjadi salah satu figur politik yang signifikan di Indonesia.
Perjalanan politiknya yang panjang dan berliku mencerminkan kompleksitas sejarah politik tanah air, di mana ia harus menyeimbangkan warisan nama besar keluarganya dengan aspirasi politiknya sendiri.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada Mei tahun 1983 dirinya memutusan menikah dengan Prabowo dalam sebuah pernikahan yang cukup menjadi sorotan publik.
Pernikahan keduanya bertahan selama 15 tahun dan dikaruniai seorang putra yang diberi nama Ragowo Hediprasetyo, yang lebih akrab disapa Didit Prabowo, sebelum akhirnya berakhir dengan perceraian pada tahun 1998, bertepatan dengan berakhirnya era Orde Baru.
Setelah perceraiannya, Titiek Soeharto tetap aktif dalam kancah politik Indonesia sebagai anggota dari Partai Golongan Karya (Golkar).
Dirinye juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk periode 2014-2019, di mana ia dikenal vokal dalam memperjuangkan isu-isu sosial dan pendidikan. Meskipun tidak lagi terikat pernikahan,
Mengutip dari website p2k.stekom.ac.id, kiprahnya di politik mendorongnya untuk ikut serta dalam Pemilu Legislatif 2014 dan berhasil memperoleh kursi dapil Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Pada Juni 2018, Titiek memutuskan untuk mundur dari Partai Golkar dan bergabung dengan Partai Berkarya. Pada 2023 Titiek bergabung dengan Partai Gerindra dan diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Ia juga ikut serta kembali dalam Pemilu Legislatif 2024 untuk dapil Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain berkiprah di bidang politik, Titiek juga berkiprah di bidang sosial dan budaya.
Titiek dipercaya memimpin Yayasan Seni Rupa Indonesia untuk masa bakti 2010 sampai 2015 dan menjadi komentator televisi pada acara Piala Dunia FIFA 2006 di SCTV, serta dipilih sebagai salah satu juri pada acara Puteri Indonesia 2014.
Setahun setelah rezim ayahnya berakhir pada 1999, majalah Time memperkirakan kekayaan pribadinya mencapai $75 juta.
ADVERTISEMENT
Biodata Titiek Soeharto
Titiek tetap memelihara hubungan baik dengan Prabowo dan kerap terlihat memberikan dukungan dalam berbagai momen politik penting.
Di luar dunia politik, Titiek Soeharto juga dikenal sebagai seorang pengusaha dan aktivis sosial. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan filantropi, termasuk mengelola yayasan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan anak-anak.
Komitmennya terhadap perbaikan kualitas hidup masyarakat Indonesia tercermin dalam berbagai inisiatif sosial yang ia lakukan, membuktikan bahwa perannya di masyarakat tidak terbatas pada latar belakang keluarganya yang high-profile.
Adapun biodata singkat Titiek Soeharto adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Perjalanan Cinta Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto
Pertemuan pertama Titiek dan Prabowo terjadi dalam konteks akademis yang tak terduga, saat Titiek menjadi murid dari Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo, seorang ekonom terkemuka yang juga merupakan ayah dari Prabowo.
Pertemuan ini menjadi awal dari sebuah kisah asmara yang nantinya akan menarik perhatian publik Indonesia.
Menyadari potensi hubungan ini, Sumitro, dengan kebijaksanaannya sebagai seorang ayah dan akademisi, menasihati Prabowo agar menjalani hubungan tersebut dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
Setelah menjalin hubungan yang cukup lama, Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto akhirnya mengukuhkan ikatan mereka dalam sebuah pernikahan yang digelar pada Mei 1983.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Prabowo tengah meniti karir sebagai perwira muda yang menjanjikan di TNI, sementara Titiek masih menempuh pendidikan tingginya di Universitas Indonesia, salah satu perguruan tinggi paling bergengsi di tanah air.
Pernikahan ini tak hanya menyatukan dua insan, tetapi juga dua keluarga berpengaruh dalam konstelasi politik Indonesia.
Kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan lahirnya putra tunggal, Ragowo Hediprasetyo, pada 22 Maret 1984. Ragowo, yang kemudian lebih dikenal dengan Didit Prabowo, tumbuh di tengah dinamika politik yang kompleks, mengingat latar belakang orang tuanya.
Namun, perjalanan rumah tangga Titiek dan Prabowo menghadapi ujian berat seiring dengan berakhirnya era Orde Baru. Pasangan ini akhirnya memutuskan untuk bercerai pada Mei 1998, bertepatan dengan masa-masa genting dalam sejarah politik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski tidak ada penjelasan resmi, perceraian mereka diduga kuat terkait dengan memburuknya hubungan keluarga akibat tensi politik yang memuncak. Pada masa itu, Prabowo menjadi sorotan karena dituduh terlibat dalam berbagai peristiwa kontroversial.
Ia dituding mengkhianati Soeharto dengan membiarkan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR selama Kerusuhan Mei 1998, sebuah peristiwa krusial yang berkontribusi pada pengunduran diri Soeharto dari kursi kepresidenan.
Tuduhan-tuduhan ini menciptakan ketegangan yang tak terhindarkan antara Prabowo dan keluarga Cendana.
Meskipun spekulasi beredar luas, tidak ada pihak yang memberikan klarifikasi resmi mengenai alasan spesifik di balik perceraian Prabowo dan Titiek. Keduanya memilih untuk menjaga privasi mereka di tengah pergolakan politik yang terjadi.
Pasca perceraian, Prabowo dikabarkan meninggalkan Indonesia untuk menetap sementara di Yordania.
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil di tengah situasi politik yang masih bergejolak pasca kerusuhan 1998, mungkin sebagai upaya untuk mendinginkan suasana dan menjaga jarak dari pusaran konflik politik di tanah air.
Demikian adalah ulasan mengenai profil Titiek Soeharto sang mantan istri dari Presiden Prabowo yang sangat menarik. (Nisa)