Siapa Shishiba Sakamoto Days? Ini Fakta Menarik dan Sinopsis Manganya

Profil Tokoh

Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.

20 Januari 2025 15:17 WIB

waktu baca 5 menit

Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Ilustrasi shishiba sakamoto days, Foto: Pexels.com/Sherman Trotz

Shishiba Sakamoto adalah seorang pembunuh dan anggota regu pembunuh elit Asosiasi Pembunuh Jepang, Order. Shishiba Sakamoto Days adalah seri manga Jepang bergenre aksi, komedi, dan laga yang ditulis dan diilustrasikan oleh Yuto Suzuki.

Mengutip dari website https://MyAnimeList.net, manga Sakamoto Days ini diterbitkan di majalah Weekly Shonen Jump milik Shueisha sejak 21 November 2020.

Biodata dan Profil Shishiba Sakamoto Days

Berikut adalah biodata dan profil Shishiba Sakamoto Days.

Shishiba adalah pria jangkung dan ramping dengan rambut pirang panjang yang dibiarkan terurai dan mata biru (hitam dalam manga).

Dia mengenakan kemeja biru muda di balik setelan cokelat tua dan dasi ungu yang berisi pin berbentuk hiu martil (setelan dan dasinya berwarna hitam, sedangkan kemejanya berwarna putih dalam manga).

Selama reuni Ordo di sebuah restoran mewah, Shishiba mengenakan kemeja bermotif bunga berwarna cokelat dan dasi hitam dengan detail bunga berwarna merah muda di balik setelan jas hitamnya.

Shishiba memiliki bekas luka berbentuk paku di dagu kirinya akibat pertandingan ulangnya melawan Yotsumura. Dia kehilangan jari manis dan kelingking di tangan kirinya.

Beberapa waktu kemudian, dia menyambungkan kembali dua jarinya yang terputus, dengan dia sekarang mengenakan sarung tangan di atas dua jari untuk menutupinya.

Fakta Menarik Mailson Shishiba Sakamoto Days

Berikut adalah fakta menarik dari Shishiba Sakamoto Days.

Shishiba adalah pria yang menyendiri dan jarang menunjukkan perhatian atau kepedulian terhadap apa pun atau siapa pun kecuali pekerjaannya atau anak didiknya, Osaragi.

Namun, ia percaya bahwa penting untuk membunuh dengan perhatian dan rasa hormat terhadap publik, percaya bahwa warga sipil biasa memiliki hak untuk hidup normal, setelah menegur Osaragi karena membunuh di depan umum.

Meskipun menjadi pembunuh bayaran yang sangat produktif, Shishiba tidak begitu peduli dengan pembunuhan, bahkan membandingkannya dengan tugas seperti membersihkan rumah.

Ia meremehkan gagasan Yotsumura bahwa seorang pembunuh harus memiliki keyakinan fanatik pada pembunuhan, atau tidak sama sekali, dengan mengatakan bahwa gagasan memberi senjata kepada psikopat sudah kuno.

Filosofi utama Shishiba dalam hidup adalah "kesederhanaan". Senjatanya adalah sepasang palu yang dipilih semata-mata karena kesederhanaannya. Ini karena palu itu dapat memukul atau mencungkil, dan tidak kehabisan peluru atau perlu diasah.

Di masa lalu dan masa mudanya, Shishiba sangat acuh tak acuh terhadap kehidupan, tidak melawan Yotsumura ketika dia datang untuk membunuhnya, dan bahkan menyuruh orang itu untuk bergegas dan membunuhnya ketika dia mengomentari kekacauan yang telah dia buat.

Bahkan ketika Yotsumura membawanya di bawah sayapnya, dia hanya bertanya berapa bayarannya.

Shishiba juga sangat percaya diri dengan kemampuan bertarungnya, seperti yang dia katakan bahwa tidak mungkin seorang tua seperti mentor lamanya, Yotsumura bisa mengalahkannya.

Dia juga terbuka terhadap pemikiran untuk melawan seseorang sekuat Nagumo setiap kali kejenakaan mantan rekannya mengganggu dia untuk melakukannya.

Sinopsis Sakamoto Days

Berikut adalah sinopsis dari Sakamoto Days.

Tarou Sakamoto dianggap sebagai pembunuh bayaran terhebat sepanjang masa. Ditakuti oleh banyak orang, dia berdiri di puncak dunia bawah tanah hingga dia bertemu dan jatuh cinta dengan seorang wanita.

Akibatnya, Sakamoto meninggalkan kehidupan kriminalnya dan sekarang bekerja sebagai pegawai toko serba ada. Meninggalkan masa lalunya yang kelam ternyata lebih sulit daripada yang Sakamoto bayangkan sebelumnya.

Banyak mantan rival dan mitranya tidak percaya bahwa dia benar-benar telah meninggalkan bisnisnya dan muncul dengan harapan bisa mengeluarkannya.

Dilarang membunuh, Sakamoto harus menemukan cara kreatif untuk menundukkan musuh-musuhnya dan mencegah mereka membahayakan keluarganya, tokonya, dan kota kecil tempat dia tinggal.