Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
SBM ITB Tuan Rumah Konferensi Sekolah Bisnis, Diskusikan Peningkatan Kualitas
9 Agustus 2023 18:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SBM ITB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bandung - Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung menjadi tuan rumah seminar dua hari sekolah atau fakultas bisnis dan manajemen seluruh Indonesia pada 9-10 Agustus di Bandung. Mengusung tema "Developing Quality Assurance for the Future, Opportunities and Future Directions of Business and Management Education in Indonesia", seminar yang dihadiri oleh 200 peserta dari 50 universitas negeri dan swasta tersebut menjadi sarana berbagi, berdiskusi, dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pendidikan bisnis dan manajemen yang berkualitas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pertemuan tersebut merupakan bentuk nyata dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di bidang bisnis dan manajemen di Indonesia. Pertemuan terselenggara berkat kolaborasi antara Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI), Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA), Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) dan Institut Teknologi Bandung.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberi sambutan secara daring. Menteri Nadiem menyoroti peningkatkan kualitas pendidikan bisnis berkelas dunia.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi forum untuk semua bertukar pengalaman praktik baik, menguatkan kolaborasi dan gotong royong,” kata Menteri Nadiem dalam sambutannya pada Rabu (9/8).
Adapun seminar dibuka oleh Rektor ITB Professor Reiny Wirahadikusumah. Prof. Reini dalam sambutannya menyampaikan pertemuan seperti ini perlu diperkuat dan didukung. SBM ITB menurut dia telah berhasil membangun jaringan internasional untuk terus belajar dan mencari tolak ukur.
ADVERTISEMENT
"Berjejaring melalui asosiasi seperti AFEBI (Asosiasi Fakultas Ekonomi & Bisnis Indonesia) sangat diperlukan. Kita harus terus menerus melakukan evaluasi dan saling belajar, saling berbagi pengalaman di seluruh Indonesia dan Internasional. Kebersamaan seperti ini perlu diperkuat dan harus menjadi asset,” ungkap Prof Reini saat membuka seminar di Bandung, Rabu (9/8).
Menurut Prof Reini, kehadiran perguruan tinggi, terutama sekolah bisnis dan manajemen harus lebih berdampak bagi masyarakat, seperti membantu UMKM, memperkuat locally relevance atau relevance rooted. Prof Reini menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin bagi perguruan tinggi.
“Saat ini multidisiplin menjadi kunci, bukan lagi single disiplin, dan bagaimana kita saling bekerja sama untuk keilmuannya agar semakin kompleks," kata Prof Reini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Geoff Perry, PhD.FCPA., Executive Vice President AACSB International menyampaikan bahwa AACSB bekerja sama dengan LAMEMBA dan AFEBI terus mendorong peningkatan kualitas perguruan tinggi. Kerjasama tersebut untuk menyediakan validasi eksternal buat sekolah bisnis, membuka network international, dan menyediakan framework untuk meningkatkan perguruan tinggi dengan standard AACB. Saat ini di Indonesia sudah ada empat perguruan tinggi terakreditas AACB, salah satunya SBM ITB.
Pertemuan dilanjutkan dengan Sesi panel yang menghadirkan para pembicara dari AFEBI, LAMEMBA, dan AACSB. Sesi berbagi pengalaman disampaikan oleh perwakilan dari setiap sekolah bisnis di Indonesia yang telah terakreditasi AACSB, yaitu UGM, BINUS, ITB, dan UI.
Kegiatan ini juga dilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan Sidang Komisi Akreditasi dan Penjaminan Mutu AFEBI. Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi perkembangan pendidikan bisnis dan manajemen di Indonesia dengan memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan.
ADVERTISEMENT
Mempersiapkan peserta didik menghadapi masa depan selalu menjadi salah satu tujuan utama pendidikan. Dengan perubahan teknologi, pasar global, dan dinamika sosial yang semakin kompleks, kebutuhan akan kualitas pendidikan yang unggul dan relevan semakin mendesak. Institusi pendidikan tinggi harus selalu memiliki komitmen untuk menjaga dan meningkatkan standar pendidikan agar relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.