Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perpaduan Rasa Tiada Tara Dari Garang Asem Khas Grobogan
17 November 2024 17:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Putri aisyah damayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Grobogan adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Grobogan menjadi kabupaten terluas dengan setiap sudutnya memiliki beragam kuliner yang memanjakan lidah. Di dominasi dengan rempah-rempah tradisional, menghasilkan harmoni rasa tiada tara untuk dicoba.
ADVERTISEMENT
Garang asem menjadi satu dari ragam kuliner di Grobogan. Memadukan rasa kuah yang kaya akan rasa gurih, pedas, asam dan segar, membuat garang asem banyak diminati berbagai kalangan. Apalagi sekarang, garang asem sudah populer diberbagai tempat di Jawa Tengah dan DIY. Selain populer, makanan ini memiliki banyak versi sejarah dari asal penamaannya, salah satunya mengartikan garang yang artinya rasa pedas dalam bahasa jawa dan asem adalah rasa asam yang dimilikinya.
Konon katanya garang asem hanya dapat dinikmati kalangan bahsawan karena harga rempah dan ayam yang relatif mahal. Namun sekarang, membuat garang asem tidaklah sulit. Banyak bahan-bahan yang familiar kita gunakan dalam proses memasak, seperti ayam, santan, bawang merah, bawang putih, tomat hijau, cabai hijau, cabai rawit, daun salam, daun jeruk, lengkuas, serai, jahe dan belimbing wuluh (daun kedondong sebagai pengganti).
ADVERTISEMENT
Cara membuat garang asem dengan sederhana:
ADVERTISEMENT
Cara penyajian garang asem di Grobogan menjadi pembeda dari garang asem ditempat lain misalnya Pekalongan. Garang asem di Grobogan disajikan dengan menggunakan daun pisang dan ditemani oleh nasi hangat yang pulen. Sajian seenak itu bisa anda nikmati di warung-warung dengan harga kisaran Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000.
Nilai ekonomis garang asem tidak hanya terbatas dari harga jual yang didapatkan UMKM penjual garang asem, tetapi juga harga jual bahan baku yang didapatkan petani. Harmoni rasa yang diciptakan garang asem tentunya juga akan meningkatkan nilai ekonomisnya, apalagi hal tersebut diikuti dengan promosi yang menarik. Selain itu promosi dapat berkontribusi pada ketahanan pangan masyarakat dan pelestarian makanan khas daerah/ kuliner lokal.