Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Paris pun Tak Mampu Kalahkan Romantisnya Si Lautan Api
11 Januari 2018 13:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Putri Anggreni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika banyak orang menganggap kalau kota Bandung merupakan tempat untuk menuangkan hasrat belanja masyarakat ibu kota, tidak denganku. Sesuai julukannya, Paris van Java, aku selalu menganggap kota ini merupakan salah satu tempat romatis yang ada di Indonesia. Mengapa?
ADVERTISEMENT
Banyak alasan yang membuat kota ini begitu romantis. Salah satunya bukan karena aku memiliki seseorang spesial di sana, tetapi karena nuansa Bandung selalu teduh, temaram, dan menampilkan kesan romantis bagi siapapun yang mendatanginya, entah mereka memiliki pasangan atau tidak.
Kesibukkan di ibu kota terkadang membuatku jenuh dan membutuhkan 'tempat lari' sejenak dari realita yang ada. Bagi yang tak punya banyak waktu untuk berlibur, Bandung menjadi salah satu kota alternatif untuk dikunjungi. Maka dari itu, tak heran kalau setiap weekend, kota kembang ini selalu ramai dengan mobil berplat B, yang tak lain adalah warga Jakarta.
Malas bermacet ria, aku pun memutuskan untuk menggunakan moda transportasi lain yang anti macet, kereta. Dengan hanya sentuhan jari di tiket.com, aku langsung mendapatkan tiket kereta kelas eksekutif Gambir - Bandung sesuai hari dan jam yang ku inginkan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, dalam liburan kali ini, aku tak ingin jalan kemana-mana. Aku hanya ingin berdiam di hotel, dan menikmati suasana romantis Bandung yang telah lama kurindukan. Maka dari itu, aku memilih Padma Hotel Bandung , sebuah hotel ternama di kota kembang yang menampilkan pemandangan nan indah. Agar mempermudah pesanan, aku pun kembal memesannya di online travel agent ternama, tiket.com
Perjalananku ke Bandung kala itu berjalan dengan lancar. Sesudah naik kereta, aku tak hentinya memandangi ke arah jendela dan memikirkan berbagai hal yang selama ini tersimpan di kepalaku; pekerjaan, keluarga, percintaan...
Mengunjungi kota nan romantis ketika tak sedang diliputi perasaan cinta merupakan ironi terbesar dalam hidup ini. Tapi apa mau di kata, banyak kenangan tersimpan dalam memori tentang kota ini yang ingin kugali kembali.
ADVERTISEMENT
Turun dari kereta di stasiun Bandung, aku langsung duduk di bangku belakang sebuah taksi, dan menikmati hiruk-pikuk kota nan romantis ini. Sambil menyusuri jalanan kota Bandung, terlintas berbagai memori manis yang pernah terjadi di kota ini.
"Ah, seharusnya aku tak boleh mengingat itu kembali," tuturku dalam hati.
Tapi apa mau di kata, sekuat apapun aku mencoba untuk mengalihkannya, memori itu malah terus muncul seiring lajunya taksi menuju hotel tempatku menginap.
Hanyut dalam lamunan tentang romantisnya kota ini, aku pun tersadar dengan panggilan si akang taksi yang memberitahukan bahwa aku sudah sampai ditujuan. Wah, se-magic itu kah kota ini hingga bisa membuatku terhanyut dalam berbagai memori lama yang seharusnya sudah kukubur dalam-dalam? Mungkin.
ADVERTISEMENT
Dan akhirnya, aku pun turun dari taksi, dan menghabiskan 2 hari 1 malam untuk bersantai sejenak di kota nan romantis ini. #tiketkemanapun