Konten dari Pengguna

Tentang Puspa dan Wacana dari Hasil Analisis Watak Tokoh

Putri Intan Wahyuni
Mahasiswi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
6 Oktober 2024 15:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Intan Wahyuni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

1 dari 10 cerpen

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Artikel ini akan berfokus pada tokoh 'Kakek' yang diceritakan dalam buku "Dilarang Mencintai Bunga-Bunga" karya Kuntowijoyo. Diterbitkan oleh penerbit Noura Books, yang pernah diterbitkan pula dengan judul yang sama oleh penerbit Firdaus pada 1992. Dalam buku "Dilarang Mencintai Bunga-Bunga" terdapat 10 judul cerpen yang dapat dinikmati, adapun dalam artikel ini akan menguraikan 1 dari 10 cerpen tersebut, yang berjudul "Dilarang Mencintai Bunga-Bunga"
Cover buku "Dilarang Mencintai Bunga-Bunga," (Sumber: dokumentasi pribadi)
Tokoh 'Kakek' dalam cerpen ini, terlihat begitu mencintai bunga yang tergambar melalui karakteristik maupun interaksinya dengan tokoh 'Aku' yakni anak laki-laki yang di mana kakek menyebut tokoh tersebut dengan kata 'Cucu.' Mereka saling memutuskan untuk menjadi sahabat. Namun, 'Aku' justru dilarang oleh Ayahnya dengan tegas untuk jauh-jauh dari kakek tersebut, ditambah juga ungkapan bahwa lelaki tidak boleh menyukai bunga.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami watak tokoh secara mendalam, dapat menggunakan lima cara penyajian watak tokoh menurut Jakob Sumardjo dan Saini KM.

Penyajian Watak Tokoh menurut Jakob Sumardjo dan Saini KM

Adapun menurut Jakob Sumardjo dan Saini KM, ada lima cara menyajikan watak tokoh, yaitu: a. Melalui apa yang diperbuatnya, tindakan-tindakannya, terutama bagaimana ia bersikap dalam situasi kritis. b. Melalui ucapan-ucapannya. Dari ucapan dapat mengetahui apakah tokoh tersebut orang tua, orang berpendidikan, wanita atau pria, kasar atau halus. c. Melalui penggambaran fisik tokoh. d. Melalui pikiran-pikirannya
e. Melalui penerangan langsung.

Watak Tokoh 'Kakek' Dianalisis Menurut Jakob Sumardjo dan Saini KM

a. Melalui Apa yang Diperbuatnya, Tindakan-Tindakannya:
ADVERTISEMENT
- Dalam situasi kritis saat sahabat kecilnya menangis karena ditegur oleh Ayahnya perkara membawa bunga, Kakek menunjukkan sikap yang sangat mendukung dan penuh kasih sayang. Ia dengan lembut mengusap kepala untuk menenangkan dengan kata-kata lembut. b. Melalui Ucapan-Ucapannya:
- Ucapan ini mencerminkan kebijaksanaan kakek serta pandangannya tentang kehidupan.
c. Melalui Penggambaran Fisik Tokoh:
- Deskripsi fisik ini memberikan gambaran tentang usia dan penampilan kakek yang sederhana, mendukung citra bahwa dia adalah sosok yang berpengalaman dan penuh kebijaksanaan. d. Melalui Pikiran-Pikirannya:
ADVERTISEMENT
- Pikiran kakek menunjukkan refleksi mendalam tentang hubungan antara keindahan alam dan kedamaian batin serta menyiratkan bahwa pencarian hidup yang sempurna terletak pada ketenangan jiwa dan kedamaian batin. e. Melalui Penerangan Langsung: - Narator menggambarkan kakek sebagai sosok yang bijaksana dan penuh kasih, dengan perhatian yang mendalam terhadap bunga-bunga di kebunnya, yang menjadi simbol dari ketenangan dan keindahan hidup. - Karakteristik dan kepribadian kakek, menekankan sifat tenang dan bijaksana melalui interaksinya dengan lingkungan sekitar dan aktivitas sehari-harinya. DAFTAR PUSTAKA.
ADVERTISEMENT
Juwati, dan Syaiful Abid. (2021). Teori Sastra. Surabaya: CV Jakad Media Publishing