Konten dari Pengguna

Menyongsong Era Digital : Tantangan dan Peluang Guru Pondok Pesantren

putri patricia
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Program Studi Tadris Matematika
15 Oktober 2024 14:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari putri patricia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi kegiatan tafsir kitab kuning di pondok pesantren, foto: (dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kegiatan tafsir kitab kuning di pondok pesantren, foto: (dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Jika membahas tentang inovasi pendidikan berbasis teknologi tentunya zaman sekarang sangatlah berkembang, apalagi dengan adanya fitur yang muncul diberbagai bidang yang bisa membantu dalam proses belajar mengajar, namun bagaimana dengan proses pendidikan dilingkungan pondok pesantren?
ADVERTISEMENT
Disatu sisi, pondok pesantren pastinya memiliki tanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai tradisional dan moral yang menjadi inti dari pendidikan agama. Namun penggunaan teknologi ini, sering sekali dianggap atau dipandang dengan kekhawatiran dapat membawa pengaruh negatif yang tidak diinginkan, seperti akses pada konten yang tidak sesuai atau berkurangnya interaksi sosial antara santri yang dianggap penting dalam pembentukan karakter santri. Banyak pesantren yang menerapkan peraturan ketat terkait penggunaan teknologi ini, dengan alasan menjaga konsentrasi santri terhadap pendidikan agama dan ibadah tentunya. Dari sini lah tantangan tersebut ada karena proses mengimplementasikan inovasi pendidikan berbasis teknologi terbatas.
Sebagian pondok pesantren pastinya memiliki fasilitas yang memadai, namun memiliki tantangan di keterbatasan penggunaan, karena adanya kekhawatiran terhadap penggunaaan teknologi tersebut di lingkungan pondok. Dari apa yang saya rasakan saat ini, saya rasa proses belajar yang melibatkan teknologi sangatlah penting apalagi dengan era yang digital saat ini, lalu apa tantangan dari inovasi pendidikan berbasis teknologi ini bagi guru di pondok pesantren?
ADVERTISEMENT
Tantangan utamanya pasti terletak pada keterbatasan infrastruktur, kekhawatiran dampak negatif terhadap akhlak santri dan moral, serta peraturan yang membatasi penggunaan teknologi, mengapa demikian? Karena kekhawatiran ini takutnya mengakibatkan penurunan pada aktivitas ibadah santri. Lalu kurangnya fasilitas teknologi yang memadai, disini tidak semua pondok pesantren memiliki fasilitas yang memadai, karena proses belajar yang memang jarang menggunakan teknologi atau pun hal lain yang menjadi faktor kurangnya fasilitas, seperti akses internet, perangkat komputer serta lain-lainnya yang menjadi penghalang utama.
Hal ini yang menjadi tantangan bagi guru di pondok pesantren, bagaimana caranya proses mengajar di pondok tetap terlaksana dengan aturan taradisinya tapi juga menggunakan inovasi pendidikan yang berbasis teknologi.
Adapun peluang dari teknologi ini, yaitu peningkatan keterampilan santri dalam menggunakan teknologi, yang pastinya akan membantu proses belajar dan mengajar, karena dapat kita lihat pada saat ini metode pembelajaran banyak melibatkan teknologi. Lalu apa saja peluang yang dapat guru lakukan dalam menciptakan inovasi pendidikan berbasis teknologi ini didalam lingkungan pondok pesantren?
ADVERTISEMENT
Meskipun ada tantangan, peluang untuk mengimplementasikannya pasti ada, pastinya penggunaan secara bijak dan terawasi. Penggunaan teknologi dapat saja disesuai kan dengan nilai-nilai pesantren, misalnya menggunakan untuk hal-hal pembelajaran dan tidak keluar dari ranah peraturan yang ada. Para tenaga pengajar pun pastinya dapat dilatih untuk mengelola penggunaan teknologi secara selektif, seperti penyebaran materi agama, pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi (TIK), dan lain-lain yang memerlukan penggunaan teknologi.
Selain itu, perlunya kebijakan fleksibel dan adaptif terkait teknologi dipesantren, mungkin perlu diperbarui agar lebih fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan pendidikan modern sekarang. Kebijakan ini bisa diatur secara kontekstual, semisalnya membatasi penggunaan diluar jam belajar, dengan demikian bisa membantu menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan konservasi nilai-nilai tradisional.
ADVERTISEMENT