Konten dari Pengguna

Rahasia Kesehatan Dibalik Warna-Warni Buah dan Sayuran

Putri Wulandari Zainal PhD
Saya adalah staf dosen Departement Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas.
24 Agustus 2024 12:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Wulandari Zainal PhD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahukah Kamu bahwa memakan buah dan sayuran dalam makanan sehari-hari membantu Kita menjaga kesehatan sehingga Kita dapat hidup lebih sehat dan lebih lama? Kandungan nutrisi tersebut dapat tercemin dalam warna buah dan sayuran yang Kita konsumsi. Warna-warna terbentuk karena kandungan fitonutrient dimana senyawa tersebut memberikan warna pada buah dan sayuran yang kaya akan rasa dan aroma yang khas. Selain itu, fitonutrient tersebut dapat memperkuat sistem kekebalan tanaman saat tumbuh dan berkembang sehingga dapat melindungi tanaman dari ancaman di lingkungn alaminya.
ADVERTISEMENT
Pada buah dan sayuran terdapat dua jenis senyawa yang penting dalam memberi warna yaitu antosianin dan karotenoid. Dua senyawa ini atau sering disebut pigmen memiliki struktur kimia yang berbeda. Antosianin termasuk dalam golongan senyawa fenolik yang secara kolektif disebut flavonoid. Warna merah, biru, ungu pada buah dan tanaman biasanya disebabkan oleh warna pigment antosianin (Flavonoid) yang dapat dibagi dalam tiga gugusan penting, yaitu (i) ring dasar yang terdiri dari gugus aglikon (tanpa gula), (ii) gugusan glikon, dan (iii) asam organic (acyl) misalnya koumarat, kofeat atau ferulat. Ada atau tidaknya gugus acyl dalam molekul antosianin, tetap dapat menentukan warna dari antosianin, misalnya adanya grup acyl dapat menyebabkan warna antosianin menjadi biru, sedangkan bila tanpa grup acyl warnanya merah.
ADVERTISEMENT
Karotenoid terbagi atas dua jenis yaitu karoten (tanpa atom oksigen dalam molekulnya) dan xantofil (mempunyai atom oksigen dalam molekulnya). ß-karoten adalah anggota karoten yang paling banyak. Senyawa ini sering kali bertanggung jawab atas warna merah, kuning, dan jingga pada buah dan sayuran, dan juga ditemukan pada banyak sayuran hijau tua. Karotenoid yang paling melimpah dalam makanan adalah ß -karoten, alfa-karoten, gamma-karoten, likopen, lutein, beta-kriptoksantin, zeaksantin, dan astaxantin. Beta-karoten, alfa-karoten, dan beta-kriptoksantin adalah karotenoid yang diubah menjadi vitamin A atau retinol (bentuk aktif vitamin A) di dalam tubuh.
Ilustrasi warna-warni buah (Sumber: https://pixabay.com/)
Likopen adalah anggota karoten yang lain yang membentuk warna merah pada hasil-hasil pertanian. Likopen tidak berubah menjadi vitamin A tetapi mungkin memiliki khasiat penting dalam melawan kanker dan manfaat kesehatan lainnya. Likopen bertindak sebagai antioksidan, antikarsinogenik, dan agen antimutagenetik. Daun-daun pada umumnya mempunyai susunan karoten yang sama yaitu mengandung ß-karoten dan xantofil, tetapi tidak mengandung likopen. Berdasarkan strukturnya, karotenoid dapat menerima dan menstabilkan kelebihan energi sewaktu pemanenan. Selama tahap awal perkembangan buah, karotenoid memiliki fungsi sebagai photosynthetic. Pada buah yang matang, komposisi perubahan karotenoid digunakan untuk memunculkan/mengeluarkan pigmen warna xanthopil.
ADVERTISEMENT
Arti Warna Buah dan Sayuran bagi Kesehatan
Merah mengisyaratkan buah dan sayuran tersebut kaya akan likopen, antosianin, karotenoid, dan flavon yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas sehingga dapat berperan sebagai anti-inflamasi, antioksidan, serta meningkatkan imun tubuh. Warna ini ditemukan pada apel, jeruk bali merah muda, delima, stroberi, semangka, ceri, cranberry, tomat, anggur merah, paprika merah dan bawang merah.
Orange menandakan buah dan sayuran kaya akan Alfa-karoten, Beta-karoten, Beta-kriptoksantin, Bioflavonoid, Karotenoid, Kurkuminoid. Pigmen ini berperan sebagai antioksidan untuk jaringan yang larut dalam lemak, modulasi endokrin, membantu mencegah penyakit jantung dan berperan dalam proses ovulasi dan kesuburan. Pigmen ini dapat ditemukan pada apricot, jeruk merah, blewah, jeruk mandarin, mangga, nektarin, jeruk, pepaya, buah markisa, persik, kesemek, jeruk keprok.
Illustrasi warna-warni sayuran (Sumber: https://pixabay.com/)
Kuning. Warna kuning pada buah mengandung fitokimia bioflavonoid, bromelain, gingerol, utein, zeaxanthin. Pigmen ini berperan sebagai antioksidan, aktivitas enzimatik, motilitas dan regulasi lambung, mengurangi dampak glikemik, berperan dalam mendorong mikrobioma usus yang sehat. Fitokimia tersebut ditemukan pada apel (golden delicious), pir Asia, pisang, lemon, nanas, buah belimbing, jagung, jahe, kentang (Yukon), labu, paprika kuning
ADVERTISEMENT
Hijau. Warna ini mengandung fitokimia klorofil, katekin, flavonoid, folat, isoflavone, dan nitrat. Makanan ini kaya akan bahan kimia penghambat kanker seperti sulforafan, isothiosianat, dan indoles, yang menghambat aksi karsinogen (senyawa penyebab kanker). Pigmen ini ditemukan dalam bayam, alpukat, asparagus, artichoke, brokoli, kecambah alfalfa, kangkung, kubis, kubis brussel, buah kiwi, sawi hijau, teh hijau, herba hijau (mint, rosemary, sage, timi, dan basil).
Biru dan ungu memiliki fitokimia antosianidin, flavonoid, dan asam fenolik. Buah dan sayuran yang memiliki waran ini pada umumnya memiliki antioksidan kuat yang disebut antosianin yang diyakini dapat menunda penuaan sel dan membantu jantung dengan menghalangi pembentukan bekuan darah. Ditemukan dalam: blueberry, blackberry, buah ara, plum, anggur ungu, kismis, terong, paprika ungu, kubis ungu, wortel ungu, kembang kol ungu.
ADVERTISEMENT