Konten dari Pengguna

Mengungkap Tradisi Pengobatan Masuk Angin

Putri Anggraini
Mahasiswa program studi sastra Indonesia di Universitas Pamulang. Hobi literasi dan editing, kontribusi artikel positif, majukan literasi tanah air melalui Kumparan.
25 Juni 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto seorang perempuan sedang mengalami gejala masuk angin (Sumber: Dokumen Pribadi Penulis oleh Putri Anggraini)
zoom-in-whitePerbesar
Foto seorang perempuan sedang mengalami gejala masuk angin (Sumber: Dokumen Pribadi Penulis oleh Putri Anggraini)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Setiap individu memiliki cara tersendiri dalam menjaga kesehatan, baik secara medis maupun dengan metode tradisional. Salah satu metode tradisional yang masih dipercaya dan dipraktikkan oleh sebagian masyarakat Indonesia adalah kerokan. Kerokan merupakan tindakan mengerik punggung menggunakan logam atau kepingan uang yang dilumuri minyak seperti minyak kelapa, kayu putih, atau minyak sayur. Tindakan ini dipercaya dapat mengusir "angin" yang diyakini menyebabkan gejala seperti pusing, hidung tersumbat, mual, kembung, dan pegal linu. Dalam dunia medis barat, gejala- gejala tersebut dikenal sebagai common cold atau flu biasa, gejalanya lebih ringan dari influenza namun tetap patut diwaspadai. Meski dipercaya dapat menyembuhkan, kerokan sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah yang cukup kuat. Bahkan, tindakan ini dapat membahayakan kesehatan jika dilakukan secara berlebihan atau pada kondisi tertentu. Semakin sering kerokan, maka pori- pori kulit akan terbuka lebar dan bisa menyebabkan peradangan. Kulit yang memerah dan mengalami peradangan ini juga bisa menjadi penyebab bakteri masuk ke dalam tubuh, khususnya pada individu dengan kondisi kulit yang sensitif atau yang memiliki gangguan sirkulasi. Meskipun demikian, efek dari hangatnya minyak kayu putih mungkin dapat memberikan rasa lega sementara bagi sebagian orang. Namun, jika gejala tidak kunjung mereda atau dirasa makin bertambah parah dalam beberapa hari, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Bisa jadi gejala tersebut merupakan tanda penyakit lain yang lebih serius, seperti flu atau penyakit lainnya yang membutuhkan pengobatan medis yang tepat. Meski kerokan dipercaya sebagian masyarakat aman dan bermanfaat, kita perlu lebih berhati- hati jika memiliki riwayat penyakit tertentu. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba pengobatan alternatif. Tidak ada yang salah dengan mempercayai tradisi, namun jika menyangkut kesehatan, kepercayaan mitos harus disaring dengan bijak agar tidak merugikan diri sendiri. Putri Anggraini, Mahasiswa Sastra Indonesia UNPAM
ADVERTISEMENT