Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Wisata Religi, KKN Tim II UNDIP Lakukan Pelestarian Punthuk Gagatan Desa Ketoyan
6 Agustus 2023 20:39 WIB
Tulisan dari putriverdina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Boyolali (06/08/2023) - Desa wisata adalah sebuah konsep pariwisata yang bertujuan untuk menggali potensi dan daya tarik wisata dari suatu desa. Melalui desa wisata, para pengunjung dapat merasakan kehidupan dan budaya lokal yang otentik, serta menikmati keindahan alam dan kearifan lokal yang masih lestari. Sementara itu, desa wisata religi merupakan destinasi pariwisata yang menawarkan pengalaman spiritual dan keagamaan bagi para pengunjung. Di desa wisata religi, pengunjung dapat merasakan suasana yang khusyuk dan mendalam dalam beribadah, serta memperdalam pemahaman tentang agama dan kepercayaan setempat. Desa-desa wisata religi sering kali memiliki situs-situs suci, seperti kuil, pura, gereja, atau masjid yang menjadi tempat utama bagi perjalanan spiritual para pengunjung.
ADVERTISEMENT
Desa Ketoyan, Kabupaten Boyolali, memiliki salah satu wisata religi, yaitu "Punthuk Gagatan". Punthuk Gagatan merupakan tempat bertemunya Adipati Gagatan Prawirodigdoyo, Pukubuwono ke VI, dan Pangeran Diponegoro pada saat melakukan Sumpah Ati Roto yang isinya melawan penjajahan Belanda. Punthuk Gagatan ada setelah terbentuknya Trah Gagatan yang mana dibangun sebuah tempat yang bernama joglo kecil. Di dalam Punthuk Gagatan terdapat batu dari merbabu, batu dari merapi dan batu dari lawu. Wisata religi ini belum memiliki plang tanda pengenal hingga peraturan ketika berkunjung. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro berinisiatif untuk membuat program "Pelestarian Wisata Religi Punthuk Gagatan Desa Ketoyan" agar wisata religi ini lebih dikenal oleh masyarakat.

Pada awalnya, untuk memahami asal-usul Punthuk Gagatan, mahasiswa KKN menggali sejarah melalui wawancara dengan Mbah Zaenal Muchizin, selaku juru kunci Punthuk Gagatan. Kemudian untuk pengembangan wisata religi Punthuk Gagatan, mahasiswa KKN membuat plang tanda pengenal dan tanda alas kaki harap dilepas ketika berkunjung. Penyerahan plang tanda pengenal ini diberikan kepada Mbah Zaenal Muchizin.
ADVERTISEMENT
Program "Pelestarian Wisata Religi Punthuk Gagatan Desa Ketoyan" diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. Dengan adanya program ini, diharapkan wisata religi Punthuk Gagatan semakin menarik dan lebih dikenal oleh para pengunjung. Selain itu, diharapkan juga wisata ini dapat terus berkembang dan tetap dilestarikan.
Penulis : KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022/2023
Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah