Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pertemuan Bersejarah Kim Jong Un dan Donald Trump di Singapura
11 Juni 2018 3:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Radio Budi Luhur 107.7 fm tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tiba di Paya Lebar, Pangkalan Udara Militer Singapura pada minggu malam tepatnya 20:21 waktu setempat. Setibanya Donald Trump dan timnya di Singapura setelah terbang langsung dari pertemuan negara – negara G7 di Kanada disambut oleh Menteri Luar Negeri Singapura, yaitu Vivian Balakrishnan.
Beberapa jam sebelumnya Kim Jong Un tiba terlebih dahulu di Bandara Changi, Singapura. Kim terbang menggunakan Jet Air China ditengah pengawasan ketat dengan 2 pesawat penjagaan (decoy flights).
Kim pun bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Long dengan senyuman hangat. Kemudian, pemimpin Korea Utara tersebut menyampaikan melalui penerjemahnya, “Seluruh dunia sedang menyaksikan pertemuan bersejarah antara Korea Utara dan Amerika Serikat, dan terima kasih atas usaha tulus Anda … Kami dapat menyelesaikan persiapan untuk pertemuan bersejarah ini.”
Diskusi utama dari pertemuan Kim dan Trump mengenai senjata nuklir Korea Utara dan kedamaian di semenanjung Korea. Dalam pidato tahun barunya, Kim mengatakan negaranya telah menyelesaikan pengembangan dari program nuklirnya. Kemudian Kim menyebutkan juga akan fokus pada perkembangan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Singapura tempat pertemuan bersejarah tersebut dilaksanakan dengan alasan – alasan keamanan salah satunya. Negara merlion bagaikan Switzerland di Asia Tenggara. Sebab, negara tersebut kaya dan eksklusif, negara kecil yang netral secara politik dan dikelilingi oleh kekuatan yang lebih besar yaitu negara – negara tetangganya.