Konten dari Pengguna

Pasca Pandemi Covid-19, UMKM Semakin Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Evi Syahfikasari
Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi , Universitas Negeri Malang
25 Februari 2023 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Evi Syahfikasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kondisis UMKM Di Jalan Terusan Surabaya, Kota Malang
zoom-in-whitePerbesar
Kondisis UMKM Di Jalan Terusan Surabaya, Kota Malang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada tanggal 31 Desember 2019, Pandemi COVID-19 yang dilaporkan oleh negara Wuhan, Tiongkok. Dan WHO resmi memberikan pernyataan bahwa virus corona. Pada tanggal 9 Maret 2020 sebagai pandemi yang paling berbahaya karena mematikan manusia. Salah satu dampak dari COVID-19 adalah ekonomi indonesia. Hal ini dibuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi masyakarat menurun dikarenakan daya beli masyarakat juga menurun dalam membeli barang. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) adanya penurunan drastis hingga 80 persen pada pendapatan pelaku UMKM di situasi pandemi COVID-19. Bisnis sekala mikro dan menengah yang biasanya kita sebut dengan UMKM memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat di Indonesia dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yaitu 97,2% orang. Namun, angka tersebut masih kecil karena UMKM di Indonesia produktivitasnya tergolong masih rendah, hal ini karena Sumber daya manusia yang lebih memilih bekerja di sektor perbankan atau perusahaan.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalan nya waktu pada masa PPKM, Perilaku masyarakat dalam melakukan penjualan dan menawarkan produk UMKM mulai berubah dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Sehingga setelah pasca COVID-19 konsumen lebih banyak menjual dagangan sistem online atau digital dikarenakan banyak pembeli yang saat ini membeli melalui online. Sehingga pelaku UMKM harus beradaptasi dengan menggunakan e-commerce atau sosial media yang memberikan ketertarikan kepada konsumen agar dari tertarik menjadi pelanggan yang puas dan loyal agar dapat memberikan profit kepada penjual.
Seperti yang semua orang ketahui bahwa krisis pandemi COVID-19 terjadi penurunan pendapatan bahkan pemogokan pasokan dan produksi dikarenakan produksi barang dalam jumlah besar namun tidak bisa ekspor atau mendapatkan konsumen. Dilihat dari sisi pemerintah bahwa pasca Pandemi COVI-19, pemerintah memutar otak untuk kembali memulihkan situasi perekonomian melalui UMKM. Sehingga mulai mengaktifkan kembali dengan melakukan kegiatan online melalui media sosial seperti Instagram, tiktok, dan melakukan penjualan melalui Gojek/ Gofood. Produk UMKM yang dilakukan penjualan dengan menggunakan media marketplace dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat pendapatan. Peningkatan omset jual ini terkait dengan menurunnya biaya operasional ketika menggunakan sarana digital. UMKM tentu merasa terbantu karena efisiensi pembiayaan dan proses yang efektif dapat bertahan miskipun secara online. Seperti mitra UMKM yaitu Tokopedia, shopee. Jangkauan penjualan di marketplace jauh lebih luas dibandingkan dengan model jualan konvensional seperti door to door. Hal ini membuat para pelaku UMKM menghadapi persaingan bisnis yang cukup ketat karena penjual hanya melihat dari sosial media dan ketertarikan design yang dibuat oleh penjual. pelaku UMKM yang melakukan penjualan di marketplace dapat belajar cara penggunaan digital marketing. Karena itu kunci dalam mempertahankan kelangsungan bisnis UMKM.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang saya baca melalui riset yang dilakukan oleh Dianari (2018) bahwa penggunaan teknologi internet baik itu sosial media dapat menopang bisnis UMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Jika dibahas lebih lanjut bahwa pertumbuhan ekonomi yaitu kegiatan untuk meningkatkan pendapatan tanpa adanya keterkaitan dengan pertumbuhan penduduk. Sehingga indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui para pelaku usaha seperti UMKM yang dijadikan peningkatan pendapatan dimulai dari pemasaran produk, kualitas produk, sumberdaya manusia. Selain itu, perlunya pemerintah untuk memberikan pelatihan baik secara daring maupun luring kepada pelaku usaha, sehingga memperoleh informasi terkait trik dan tips untuk meningkatkan penjualan produk karena beberapa pelaku UMKM memiliki keterbatasan akses melalui media internet. Pelatihan pemanfaatan digital marketing memberikan output yaitu target pasar bisa diatur sesuai dengan demografi, kemudian berdasarkan gaya hidup, domisili, bahkan kebiasaan selera makan. Para pelaku usaha juga dapat memberikan engagament dalam merah konsumen melalui komunikasi dua arah untuk membina kepercayaan dan relasi. Selain itu dengan mengadakan program pelatihan para pelaku usaha UMKM juga dapat saling berbagi informasi mengenai peningkatan penjualan.
ADVERTISEMENT
Data Badan Pusat Statistik bahwa jenis usaha yang bergerak dibidang toko kelontong seperti menjual sembako, pulsa, pakaian memberikan kontribusi yang pertama dan dominan di bidang UMKM. Sehingga berdasarkan informasi yang saya baca bahwa kementerian keuangan memberikan pernyataan bahwa skema yang diupayakan oleh pemerintah dalam membangkitkan sektor UMKM di masa krisis ekonomi akibat penyebaran virus COVID-19 yakni program Pemulihan Ekonomi Nasional atau program PEN. Program tersebut memberikan sisi supply salah satunya kepada pelaku UMKM untuk mencegah kebangkrutan dan menghindari dilakukannya pemutusan hubungan kerja sehingga dapat mendorong aktivitas ekonomi untuk tetap terus berjalan. Pemerintah juga memberikan Restrukturisasi kredit UMKM atau pemerintah memberikan penangguhan kepada seluruh pelaku usaha sehingga dapat melindungi keberlangsungan usaha bagi kelompok dan tidak berhenti secara signifikan aktivitas ekonomi. Selain itu, pemerintah juga memberikan tambahan kredit modal kerja baru untuk pelaku UMKM guna mempercepat pemulihan ekonomi indonesia.
ADVERTISEMENT