Rupiah Digital: Tantangan Dan Solusi Dalam Menghadapi Era Digitalisasi

Evi Syahfikasari
Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi , Universitas Negeri Malang
Konten dari Pengguna
2 April 2023 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Evi Syahfikasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rupiah Digital.  Foto: Evi Syahfikasari-dok.pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rupiah Digital. Foto: Evi Syahfikasari-dok.pribadi

Pengertian Rupiah Digital

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rupiah Digital adalah bentuk lain dari uang Rupiah dimana Rupiah Digital memiliki fungsi yang sama dengan uang fisik (uang kertas dan logam), uang elektronik (chip dan server based), dan uang dalam Alat Pembayaran Menggunakan Kartu/APMK (kartu debit dan kredit) yang sudah kita ketahui bersama. Bank Indonesia (BI) yang merupakan Bank Sentral Negara Republik Indonesia yang hanya dapat menerbitkan Rupiah Digital ini.
Uang Rupiah Fisik. Foto : Evi Syahfikasari-dok.pribadi
Tetapi Rupiah Digital tidak dapat dikatakan sebagai Kripto. Rupiah digital dan kripto merupakan dua hal yang berbeda meskipun keduanya terkait dengan mata uang digital. kripto seperti Bitcoin atau Ethereum, adalah mata uang digital yang terdesentralisasi dan tidak diatur oleh otoritas moneter resmi. Kripto memiliki karakteristik yang berbeda dari mata uang digital konvensional seperti rupiah digital, terutama dalam hal desentralisasi, privasi, dan keamanan. Kripto juga menggunakan teknologi blockchain yang kompleks dan canggih, yang memungkinkan transaksi tanpa harus melibatkan pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Namun demikian, kedua jenis mata uang digital ini memiliki potensi untuk mengubah cara kita menggunakan uang dan melakukan transaksi di masa depan.
ADVERTISEMENT

Langkah Awal Penerbitan Rupiah Digital

Untuk mendukung perkembangan di masa depan Bank Indonesia (BI) telah memulai pengembangan Rupiah Digital melalui proyek Garuda. Langkah awal dalam pengembangan Rupiah Digital adalah dengan menerbitkan White Paper yang bertujuan untuk mengkomunikasikan rencana pengembangan dan memperoleh masukan dari berbagai pihak terkait. Setelah itu, BI akan melakukan rangkaian pengembangan secara iteratif dan bertahap yang dimulai dengan konsultasi publik (Consultative Paper dan Focus Group Discussion), eksperimen teknologi (proof of concept, prototyping, dan piloting/ sandboxing), sebelum ditinjau kembali untuk menentukan kebijakan yang tepat. Rangkaian pengembangan ini bertujuan untuk membuka ruang fleksibilitas yang luas bagi pemangku kepentingan dan industri untuk menyiapkan diri dan melakukan uji coba bersama sebelum Rupiah Digital diimplementasikan. Dengan demikian, BI berusaha untuk memastikan bahwa pengembangan Rupiah Digital dilakukan dengan cermat dan hati-hati dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak terkait.
ADVERTISEMENT

Jenis Rupiah Digital

Uang Pecahan Seribu. Foto : Evi Syahfikasari-dok.pribadi
Bank Indonesia merencanakan ada dua jenis Rupiah Digital yang akan diterbitkan. Pertama ada Rupiah Digital wholesale (w-Rupiah Digital) Rupiah Digital ini hanya tersedia untuk akses terbatas dan digunakan untuk menyelesaikan transaksi grosir seperti operasi moneter, transaksi pasar valas, dan transaksi pasar uang. Dan yang kedua ada Rupiah Digital ritel (r-Rupiah Digital) Rupiah Digital ini tersedia untuk akses publik dan digunakan untuk berbagai transaksi ritel seperti pembayaran dan transfer oleh perorangan/individu maupun bisnis (merchant dan korporasi).

Tantangan

Namun pada rencana ini Bank indonesia mungkin akan menemukan beberapa tantangan dalam penerbitan Rupiah Digital ini yaitu:

Teknologi yang harus mendukung

Pengembangan Rupiah Digital membutuhkan teknologi yang mendukung, terutama terkait dengan sistem keamanan dan privasi. BI harus memastikan bahwa teknologi yang digunakan aman dan dapat melindungi transaksi dari risiko penipuan atau kebocoran data.
ADVERTISEMENT

Penerimaan oleh masyarakat

Penggunaan Rupiah Digital mungkin tidak diterima secara luas oleh masyarakat, terutama mereka yang masih awam dengan teknologi digital. BI harus memastikan bahwa Rupiah Digital dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat dan memberikan keuntungan yang jelas dibandingkan dengan uang tunai.

Koordinasi dengan industri

Pengembangan Rupiah Digital memerlukan koordinasi yang erat dengan industri keuangan dan perbankan. BI harus memastikan bahwa Rupiah Digital dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam infrastruktur keuangan yang ada dan memfasilitasi adopsi Rupiah Digital oleh industri.

Pengaruh global

Pengembangan Rupiah Digital juga harus memperhitungkan pengaruh global, terutama terkait dengan kebijakan dan regulasi internasional terkait dengan mata uang digital. BI harus memastikan bahwa Rupiah Digital dapat beroperasi dengan baik dalam lingkup internasional dan memperoleh dukungan dari lembaga keuangan internasional.
ADVERTISEMENT

Solusi

Dengan adanya tantangan yang mungkin akan dihadapi oleh Bank Indonesia maka bisa menerapkan solusi yang dapat menyelesaikan tantangan tersebut:
ADVERTISEMENT
Walau proses penerbitan Rupiah Digital masih memerlukan waktu yang cukup lama, namun Rupiah Digital sudah pasti akan terwujud. Selain memiliki kecepatan, kemudahan, keterjangkauan, keamanan yang terjamin, dan keandalan dalam penggunaannya di lingkungan digital di masa depan, Rupiah Digital juga menawarkan solusi untuk menjaga keabsahan Rupiah sebagai satu-satunya mata uang yang sah di Indonesia.