Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
1.4.C.1 Pemahaman Ekslusivitas Pendidikan Jasmani dalam Dominasi Wacana Olahraga
20 Oktober 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
1.4.C.1 Pemahaman ekslusivitas pendidikan jasmani dalam dominasi wacana olahraga terdapat pada modul yang harus dijawab oleh pendidik atau guru . Pendidikan jasmani atau Penjas memiliki peran yang sangat penting dalam perekmebangan fisik, mental, dan sosial siswa.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam praktiknya sering kali pendidikan jasmani dianggap kurang signifikan dibandingkan dengan mata Pelajaran akademis lainnya. Hal ini diperparah dengan dominasi wacana olahraga yang sering kali menitikberatkan pada aspek kompetitif dan prestasi semata.
Jawaban Modul 1.4.C.1 Pemahaman Ekslusivitas Pendidikan Jasmani dalam Dominasi Wacana Olahraga
Menurut buku Kurikulum Pembelajaran Penjas, Ayi Suherman (2018:8), secara umum tujuan pendidikan jasmani bermuara pada sosok pribadi yang adaptif dengan lingkungannya.
Maksudnya, tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan menjadi tujuan kebugaran jasmani , perkembangan gerak, perkembangan menal dan perkembangan sosial.
Dengan demikian tujuan pendidikan jasmani bersifat menyeluruh dan meliputi aspek organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial, dan emosional.
Dalam modul 1.4.C.1 Pemahaman Ekslusivitas Pendidikan Jasmani dalam Dominasi Wacana Olahraga, guru diminta mencermati situasi, kemudian menuliskan pendapat dan pandangannya.
ADVERTISEMENT
Berikut pertanyaan yang harus dijawab.
ADVERTISEMENT
1. Analisis Konsep Pendidikan Jasmani secara Umum
Upaya pak Guru Budi dalam persepektif konsep pendidikan jasmani sudah sangat relevan dan sesuai dengan tujuan utama pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani berfokus pada pengembangan fisik, mental, emosional, dan sosial siswa melalui aktivitas fisik. Beberapa analisis terkait pendekatan pak Budi meliputi:
Melalui tes seperti push-up, sit-up, dan lari, pak Budi menekankan pentingnya keterampilan motoric dasar yang mendukung Kesehatan fisik siswa. Aktivitas ini membantu memperkuat otot, meningkatkan daya tahan, serta menjaga kebugaran kardiovaskular.
Penilaian keterampilan dasar di berbagai cabang olahraga menunjukan pendekatan yang menyeluruh, mencerminkan bahwa pendidikan jasmani tidak hanya berpusat pada kekuatan fisik, tetapi juga keterampilan teknis dan taktis yang releva.
2. Wacana Ekslusivitas
Wacana mengenai eksklusivitas dalam pendidikan jasmani dapat memunculkan beberapa isu, seperti perbedaan kemampuan fisik siswa yang menimbulkan ketidakadilan, kesenjangan antara siswa yang mendapatkan pelatihan tambahan dan yang tidak, serta tekanan berlebih pada siswa terkait tes fisik.
ADVERTISEMENT
Pendekatan yang terlalu kaku juga berisiko mengabaikan minat lain. Untuk mengatasi ini, diperlukan program yang lebih inklusif, memperkenalkan berbagai aktivitas, memberi dukungan bagi siswa yang memerlukan, serta penilaian yang lebih fleksibel yang mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa.
Demikian penjelasan mengenai modul 1.4.C.1 pemahaman ekslusivitas pendidikan jasmani dalam dominasi wacana olahraga yang dapat diketahui. Semoga dapat membantu memahami pertanyaan terkiat penjaskes dan olahraga dengan baik. (DIA)
Baca Juga: Pengertian Penjaskes dan Ruang Lingkupnya