Konten dari Pengguna

10 Contoh Aksi Nyata Disiplin Positif Membuat Keyakinan Kelas

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
13 Oktober 2024 15:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh aksi nyata disiplin positif. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh aksi nyata disiplin positif. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Disiplin positif adalah pendekatan yang menekankan pembentukan keyakinan dan tanggung jawab bersama di dalam kelas. Pendekatan ini bertujuan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif untuk belajar. Contoh konkret dari disiplin positif adalah menciptakan keyakinan sebagai cara untuk mewujudkan kelas impian.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Aksi Nyata Merdeka Mengajar karya Herneta Fatirani dan M. Hidayat (2023:74), dalam penerapan disiplin positif ini, keyakinan kelas dibentuk untuk meningkatkan kesadaran siswa serta memunculkan motivasi intrinsik dalam membentuk karakter positif.

Contoh Aksi Nyata Disiplin Positif agar Siswa Bertanggung Jawab

Ilustrasi contoh aksi nyata disiplin positif. Sumber: www.unsplash.com
Aksi nyata disiplin positif penting dijalankan agar siswa dapat mengembangkan perilaku yang bertanggung jawab, memahami konsekuensi dari setiap tindakan, dan membangun hubungan yang sehat dengan lingkungan sekitar.
Dengan pendekatan ini, siswa didorong untuk terlibat aktif dalam pembentukan aturan, sehingga tercipta budaya kelas yang saling menghargai dan bertanggung jawab. Berikut adalah contoh aksi nyata disiplin positif dalam menerapkan disiplin positif untuk membentuk keyakinan kelas.

1. Menyusun Aturan Kelas Bersama

Guru dan siswa bersama-sama menyusun aturan kelas yang disepakati. Proses ini membuat siswa merasa dilibatkan dan lebih bertanggung jawab terhadap aturan yang mereka buat.
ADVERTISEMENT
Aturan yang disusun bersama ini biasanya terkait dengan perilaku di dalam kelas, seperti saling menghormati, mendengarkan ketika orang lain berbicara, serta menghargai pendapat.

2. Penggunaan Bahasa Positif

Guru selalu menggunakan bahasa positif saat berkomunikasi dengan siswa. Misalnya, alih-alih mengatakan "Jangan bicara saat pelajaran," guru mengatakan "Dengarkan dengan seksama selama pelajaran." Penggunaan bahasa positif membantu menciptakan suasana yang mendukung pembelajaran dan menghindari konflik.

3. Memberi Pujian dan Penghargaan

Memberikan apresiasi pada siswa yang menunjukkan perilaku positif, seperti disiplin dalam mengerjakan tugas atau membantu teman, adalah bentuk disiplin positif.
Pujian bisa diberikan secara verbal, dengan hadiah kecil, atau pengakuan di depan kelas. Hal ini akan memperkuat perilaku baik dan memotivasi siswa lain untuk mengikuti.

4. Refleksi Bersama

Melakukan refleksi bersama setelah satu hari kegiatan belajar. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang hal-hal yang berjalan baik dan tantangan yang dihadapi. Refleksi ini membantu siswa untuk mengevaluasi diri dan memahami dampak perilaku mereka terhadap suasana kelas.
ADVERTISEMENT

5. Menetapkan Peran dan Tanggung Jawab

Memberikan siswa tanggung jawab di dalam kelas, seperti menjadi ketua kelompok, pengatur waktu, atau penanggung jawab kebersihan, membantu mereka mengembangkan rasa kepemimpinan dan kedisiplinan. Dengan memiliki peran tertentu, siswa akan merasa lebih berkontribusi terhadap kelas.

6. Menetapkan Keyakinan Kelas Secara Visual

Memajang keyakinan kelas yang telah disepakati bersama di dinding kelas dalam bentuk poster atau grafik. Setiap siswa dapat menambahkan tanda tangan sebagai bentuk komitmen terhadap aturan tersebut. Visualisasi ini akan menjadi pengingat bagi siswa setiap saat.

7. Menjaga Komunikasi Terbuka

Guru harus menciptakan ruang bagi siswa untuk berkomunikasi secara terbuka tentang masalah yang mereka hadapi di kelas. Ketika siswa merasa didengar, mereka cenderung lebih menghargai aturan dan merasa lebih nyaman untuk berbicara mengenai permasalahan yang mungkin timbul.

8. Penguatan Karakter melalui Permainan Edukatif

Melakukan permainan edukatif yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai disiplin positif, seperti kejujuran, kerjasama, dan tanggung jawab. Permainan ini dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa belajar sambil bersenang-senang.
ADVERTISEMENT

9. Menetapkan Prosedur Penyelesaian Konflik

Ketika terjadi konflik antara siswa, guru mendorong mereka untuk menyelesaikannya melalui dialog yang konstruktif. Guru dapat memfasilitasi percakapan untuk membantu siswa menemukan solusi yang saling menguntungkan. Hal ini akan mengajarkan siswa cara menghadapi masalah dengan cara yang sehat dan positif.

10. Konsistensi dalam Menegakkan Aturan

Disiplin positif juga menuntut konsistensi dalam menegakkan aturan yang telah disepakati. Guru harus memastikan bahwa aturan diterapkan secara adil dan konsisten kepada semua siswa. Konsistensi ini akan membantu siswa memahami bahwa aturan berlaku untuk semua orang dan bahwa perilaku positif dihargai secara setara.
Menerapkan contoh aksi nyata disiplin positif bukan hanya soal mengatur perilaku siswa, tetapi juga tentang membangun keyakinan dan rasa tanggung jawab bersama.
Dengan melibatkan siswa dalam pembentukan aturan, memberikan penghargaan atas perilaku baik, serta menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka, guru dapat membantu siswa mengembangkan karakter yang disiplin, mandiri, dan berempati.(VAN)
ADVERTISEMENT