Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
10 Contoh Makanan Bioteknologi Konvensional dan Penjelasannya
6 Januari 2024 18:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Contoh makanan bioteknologi konvensional sering dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Makanan yang memanfaatkan mikroorganisme ini dibuat dengan menggunakan alat dan metode yang sederhana.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan bioteknologi konvensional pun sudah lama dilakukan dari zaman dahulu. Hasil produksinya sangat terbatas dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hingga saat ini, bioteknologi konvensional masih tetap digunakan sesuai dengan kelebihan yang dimilikinya.
Contoh Makanan Bioteknologi Konvensional
Mengutip dari buku Panduan Bioteknologi Pertanian oleh Oryza Maheswari (13), bioteknologi konvensional adalah bioteknologi sederhana yang memanfaatkan mikroba, proses kimia, serta proses genetik alami baik berubah mutasi maupun rekombinasi genetik. Bioteknologi ini telah dikenal sejak ribuan tahun lalu.
Umumnya, bioteknologi konvensional dimanfaatkan untuk menghasilkan produk pangan melalui proses fermentasi. Dalam proses fermentasi, manusia hanya menciptakan kondisi dengan menyediakan substrat yang cocok bagi perkembangan optimal mikroba.
Adapun contoh makanan bioteknologi konvensional bisa dipahami sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Mentega
Mentega merupakan makanan produk fermentasi susu dengan bantuan bakteri asam laktat. Biasanya, mentega digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai perantara lama di beberapa resep roti dan masakan. Terkadang produk olahan susu ini juga digunakan untuk menggoreng.
2. Keju
Keju merupakan makanan olahan dari susu yang sering dikonsumsi oleh orang-orang yang berasal dari negara-negara benua Eropa. Pembuatan produk olahan dari susu ini bisa dilakukan dengan cara fermentasi. Pada saat fermentasi, susu sapi segar harus dibantu oleh mikroorganisme, seperti Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus lactis, dan Propioni bacterium.
3. Tempe
Bahan baku pembuatan tempe adalah kedelai yang kemudian difermentasikan dengan bantuan ragi. Jenis ragi yang digunakan tersebut berupa bakteri mikroorganisme Rhizopus oligosporus.
4. Kecap
Kecap adalah salah satu bumbu penyedap makanan berupa cairan berwarna hitam yang memiliki rasa dan aroma yang khas. Kecap termasuk jenis makanan hasil fermentasi. Proses fermentasi bahan masakan ini membutuhkan bantuan mikroorganisme Aspergillus oryzae.
ADVERTISEMENT
5. Tape Singkong
Tape singkong adalah makanan yang berasal dari hasil proses fermentasi singkong dengan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Melalui proses fermentasi tersebut, zat pati yang terdapat pada singkong diubah menjadi gula.
Hal ini dapat membuka perubahan rasa asli singkong yang awalnya cenderung tawar berubah menjadi manis keasam-asaman. Bahkan, tekstur singkong yang semula keras menjadi lebih lunak.
6. Yoghurt
Yoghurt adalah jenis minuman asam yang terbuat dari susu. Susu yang menjadi bahan baku pembuatan yogurt adalah susu murni dan kadar lemak rendah.
Dengan menambahkan bakteri asam laktat, misalnya jenis Lactobacillus thermophillus atau Streptococcus thermophillus, susu akan menggumpal sehingga tampak kental. Di samping itu, kehadiran bakteri ini bisa meningkat cita rasa dan aroma yoghurt.
7. Tauco
Tauco adalah suatu produk makanan hasil fermentasi kedelai oleh kapang atau jamur. Jenis jamur yang digunakan dalam pembuatan tauco adalah Aspergillus oryzae.
ADVERTISEMENT
Umumnya, tauco mempunyai aroma mirip kecap, perasa asin sedikit asam dan ada beberapa yang agak manis. Tekstur produk fermentasi ini sedikit kental seperti pasta dengan warna kuning sampai cokelat kemerah-merahan.
8. Oncom
Oncom adalah produk makanan bioteknologi konvensional yang mirip dengan tempe. Produk makanan ini dibuat dari bungkil kacang tanah yang difermentasikan dengan mikroorganisme Neurospora crassa.
9. Roti
Roti adalah hasil dari proses bioteknologi konvensional. Sebab, adonan roti dibuat dari tepung terigu, gula, air, garam, dan ragi. Adapun ragi yang digunakan oleh roti adalah Saccharomyces cerevisiae.
10. Nata de Coco
Nata de coco merupakan makanan hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan mikroorganisme Acetobacter xylinum. Makanan ini memiliki rasa yang menyegarkan dan mengandung banyak serat sehingga baik untuk pencernaan.
ADVERTISEMENT
Demikianlah pembahasan tentang contoh makanan bioteknologi konvensional yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Olahan hasil fermentasi dengan bantuan mikroorganisme tersebut memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. (NTA)