Konten dari Pengguna

10 Unsur Kebahasaan Teks Negosiasi Bahasa Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
6 Januari 2025 13:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi unsur kebahasaan teks negosiasi. Sumber: Pexels/Sora Shimazaki
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi unsur kebahasaan teks negosiasi. Sumber: Pexels/Sora Shimazaki
ADVERTISEMENT
Unsur kebahasaan teks negosiasi termasuk dalam unsur intrinsik yang membangun teks tersebut dari dalam. Bisa dikatakan unsur kebahasaan dapat menjadi ciri khas dari teks negosiasi yang tidak dimiiliki oleh jenis teks lain.
ADVERTISEMENT
Unsur kebahasaan juga disebut dengan kaidah kebahasaan. Unsur tersebut merupakan aturan atau ketentuan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam teks negosiasi. Oleh karena itu unsur kebahasaan harus ada dan tidak boleh terlewatkan.

Mengenal Unsur Kebahasaan Teks Negosiasi

Ilustrasi unsur kebahasaan teks negosiasi. Sumber: Pexels/RDNE Stock project
Teks negosiasi adalah teks yang memuat interaksi sosial untuk mencapai kesepakatan atau penyelesaian bersama antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda. Unsur yang membangun teks ini salah satunya yaitu unsur kebahasaan.
Dikutip dalam buku Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia: Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi Kelas X oleh Sutji Harijanti, M.Pd (2020:9-10) adapun unsur kebahasaan teks negosiasi sebagai berikut.

1. Bahasa Persuasif

Bahasa persuasif merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk membujuk ataupun menarik perhatian. Contoh "Bagus itu, Mi. Sangat pantas baju itu untuk dipakai ke acara formal ataupun non formal".
ADVERTISEMENT

2. Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif merupakan kalimat yang disampaikan dalam bentuk isi pernyataan. Fungsi kalimat ini yaitu memberikan informasi maupun berita mengenai hal sesuatu.

3. Kesatuan Bahasa

Teks negosiasi menggunakan bahasa yang santun antara kedua belah pihak. Hal ini disebabkan agar terjadi komunikasi yang baik demi mencapai negosiasi yang sukses.

4. Menggunakan Konjungsi

Konjugsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat. Artinya, adanya penggunaan kata penghubung di dalam teks negosiasi tersebut, contoh kalau, begitu, meskipun, walaupun, dan lainnya.

5. Kalimat Efektif

Kalimat efektif suatu kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, serta dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas maksudnya agar mudah dipahami baik si pendengar atau pembaca, sedangkan tepat maksudnya dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku tersebut.

6. Berisi Pasangan Tuturan

Tuturan yaitu sebuah kalimat yang diutarakan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud maupun tujuan tertentu. Di dalam sebuah teks negosiasi tuturan berupa dialog yang artinya dilakukan oleh dua orang maupun lebih, contoh:
ADVERTISEMENT

7. Bersifat Memerintah dan Memenuhi Perintah

Di dalam teks negosiasi ada seseorang yang memerintah dan timbal baliknya ada yang memenuhi perintahnya tersebut baik secara langsung ataupun tidak.

8. Menggunakan Pronomina Persona

Kata pronomina atau kata ganti merupakan suatu jenis kata yang menggantikan nomina maupun frasa nomina. Seperti "saya", "kami", ataupun "anda".

9. Kalimat Langsung

Selain menggunakan kalimat yang efektif, kalimat langsung juga digunakan di dalam teks negosiasi. Kalimat langsung merupakan suatu kalimat yang menirukan ucapan ataupun yang diutarakan oleh orang lain.

10. Menggunakan Kalimat Kontras

Kalimat kontras artinya menggunakan suatu kalimat perbandingan di dalamnya. Misalnya, penggunaan kata keterangan terlalu, lebih atau kurang, seperti, imbuhan se-, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
10 unsur kebahasaan teks negosiasi di atas harus digunakan ketika seseorang ingin membuat teks negosiasi. Agar teks yang dibuat dapat mencapai kesepakatan antara pihak-pihak yang bernegosiasi. (MRZ)