15 Contoh Kalimat Majemuk Setara Berlawanan beserta Pengertiannya

Ilustrasi contoh kalimat majemuk setara berlawanan. Sumber: Unsplash/Finn Mund

Contoh kalimat majemuk setara berlawanan dapat dijumpai pada bacaan dalam buku, majalah, atau karya sastra lainnya. Namun, jenis kalimat ini terkadang jarang disadari keberadaannya oleh pembaca.

Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kalimat pada suatu bacaan atau tulisan menggunakan banyak jenis kalimat. Salah satunya kalimat majemuk setara berlawanan. Apa itu kalimat majemuk setara berlawanan?

Pengertian Kalimat Majemuk Setara Berlawanan

Ilustrasi pengertian kalimat mejemuk setara berlawanan. Sumber: Unsplash/Noémi Macavei-Katócz

Kalimat majemuk setara berlawanan termasuk dalam salah satu jenis kalimat majemuk setara. Kalimat majemuk setara memiliki pengertian yaitu gabungan dari beberapa kalimat tunggal yang unsur-unsurnya tidak ada yang dihilangkan.

Sedangkan kalimat majemuk setara berlawanan adalah jenis kalimat yang menghubungkan satu kalimat dasar dengan kalimat dasar yang lain, meski berlainan atau bertentangan. Kata penghubung yang dipakai dalam kalimat jenis ini contohnya tetapi dan melainkan.

Dikutip dalam buku Relasi Bahasa Indonesia Dan Bahasa Hukum Indonesia oleh Dr. H. Bachrudin, S.H., M.Kn. (2023:128) kalimat majemuk setara berlawanan, yaitu kalimat majemuk yang merupakan gabungan kalimat-kalimat yang tidak sejalan atau saling berlawanan atau bertentangan. Kalimat majemuk setara berlawanan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Contoh Kalimat Majemuk Setara Berlawanan

Ilustrasi contoh kalimat majemuk setara berlawanan. Sumber: Unsplash/Annie Spratt

Setelah mengetahui pengertian dari kalimat majemuk setara berlawanan, ketahui juga contohnya untuk lebih memahami jenis kalimat ini. Berikut contoh kalimat majemuk setara berlawanan:

Baca juga: 15 Contoh Powerpoint Presentasi yang Tidak Membosankan

Contoh kalimat majemuk setara berlawanan banyak ditemui dalam bacaan maupun tulisan dalam buku, majalah, dan lain sebagainya. Ciri-ciri dari jenis kalimat ini yaitu adanya konjungsi (kata hubung) tetapi, sedangkan, melainkan, dan sementara. (MRZ)