Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
2 Cerita Rakyat Bengkulu Singkat yang Diwariskan Turun Temurun
10 Januari 2025 12:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak heran jika Bengkulu memiliki banyak cerita rakyat. Suku Melayu terkenal dengan warisan budaya tutur dan dalam bentuk tulisan.
Mengenal Cerita Rakyat Bengkulu
Dahulu cerita rakyat merupakan warisan turun temurun yang diceritakan kepada anak-anak ketika akan tidur atau sedang santai. Sekarang, banyak orang tua yang tidak tahu cerita tersebut sehingga membacakannya dari buku atau mencari dari internet.
Berikut adalah cerita rakyat Bengkulu untuk menambah bahan bacaan.
1. Bujang Awang Tabuang
Ternyata, saat itu sebenarnya sang permaisuri sudah hamil. Akhirnya si anak, Bujang Awang Tabuang, dibesarkan di hutan. Seekor harimau dan sepasang kera mengajarkan Awang berbagai kesaktian. Ketika dewasa, Awang mengetahui siapa ayahnya.
ADVERTISEMENT
Awang mendatangi kerajaan dan harus menghadapi prajurit hingga patih karena tak mengizinkannya masuk. Awang juga harus berhadapan dengan ayahnya sendiri sampai jati dirinya terbuka. Akhirnya sang ayah menerimanya dan menjemput sang permaisuri.
2. Putri Serindang Bulan
Pada masa Tanah Rejang masih bernama Renah Sekalawai, terdapat Petulai Tubei yang dipimpin Rajo Mawang. Rajo Mawang memiliki 7 anak. Si bungsu, Putri Serindang Bulan, terkenal cantik. Anehnya, setiap ada yang melamar, ia berubah buruk rupa.
Kakak-kakaknya merasa dipermalukan sehingga sepakat akan membunuhnya, kecuali Ki Karang Nio. Ki Karang Nio pura-pura membunuh putri tersebut, padahal putri dihanyutkannya. Di dekat Pulau Pagai, Tuanku Setio Barat menyelamatkan dan menikahinya.
Dalam pesta pernikahan, kakak-kakak sang putri diundang dan diberi uang. Namun sesampainya di rumah, uang itu hancur kecuali milik Ki Karang Nio. Kakak-kakak yang lain marah, namun gagal membunuh Ki Karang Nio. Lalu mereka berpencar mendirikan kutei sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebagai pengingat, Petulai Tubei berganti nama menjadi Petulai Migai, yang dalam bahasa Melayu menjadi Petulai Merigi.
Cerita rakyat Bengkulu banyak mengandung petuah untuk selalu sabar dan berbuat baik, apa pun bahaya yang dihadapi. Pada akhirnya semua kebaikan akan menang. (lus)
Baca juga: 3 Cerita Rakyat Jawa Timur Singkat