Konten dari Pengguna

2 Contoh Dialog Drama Singkat dalam Berbagai Tema

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
4 Mei 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Dialog Drama Singkat, foto:pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Dialog Drama Singkat, foto:pexels
ADVERTISEMENT
Drama merupakan kisah atau cerita yang melibatkan unsur konflik atau emosi dari pemainnya. Pemain di dalam drama disebut dengan aktor atau aktris. Untuk dapat membuat drama yang tepat, maka perlu mengetahui dan mempelajari contoh dialog drama singkat dalam berbagai tema.
ADVERTISEMENT
Di dalam drama biasanya menceritakan mengenai kehidupan yang digambarkan melalui bentuk tindakan atau perbuatan pemainnya. Selain itu juga terdapat unsur-unsur yang menjadi pendukung terbentuknya sebuah cerita di dalam drama. .

Kumpulan Contoh Dialog Drama Singkat

Ilustrasi Contoh Dialog Drama Singkat, foto:pexels
Dikutip dari buku Ruang Lingkup Drama, Nabila dan Rifani (2020:13), drama merupakan gambaran dari kisah hidup manusia yang dituangkan dalam bentuk pementasan dan disaksikan oleh banyak orang.
Pementasan di dalam drama didasarkan oleh naskah yang dilengkapi dengan media berupa dialog, gerak, laku, dan mimik wajah. Dari dialog itulah yang dapat menggambarkan sikap atau watak setiap pemainnya. Berikut beberapa contoh dialog drama singkat berbagai tema.

1. Contoh 1: Lomba Memasak

Di sore hari Sinta, Santi, Dewy, dan Cantika sedang duduk di teras rumah Santi. Di atas meja terhidang minuman dan sepiring kentang goreng.
ADVERTISEMENT
Sinta: “ Bagaimana San, apakah kamu sudah mendapatkan ide?”
Santi: “ (Wajah bingung). “Sesungguhnya sudah, tapi... apa kalian setuju dengan ide yang aku buat ini?”
Dewy dan Cantika: (bersamaan menjawab). “Coba katakan, apa idemu?”
Santi: “Begini (diam sebentar). Kita buat saja masakan dari berbagai bahan yang ada di sekitar. Di sini kan banyak pohon pisang sama singkong. Nah, kita bisa memakai bahan itu,”
Dewy: “Tapi…apakah masakan kita tidak memalukan? Sebab pisang dan singkong hanya bahan murah” (Wajah kesal)
Sinta: “Jangan gitu kamu Dewy, menurutku dengan bahan yang sederhana kita pun dapat menciptakan makanan yang enak. Kebetulan ibuku pernah membuat makanan berbahan pisang dan singkong. Jadi kita dapat belajar dari ibuku.”
ADVERTISEMENT
Dewy: “(Bernada khawatir). “Tapi…Bagaimana dengan kelompok lain?”
Cantika: “Wah, mereka pasti akan memasak makanan yang enak dan mahal nih.” (Wajah lesu)
Sinta: “Ah, makanan mahal belum tentu enak rasanya dan kita harus ingat sama kemampuan kita, jangan memaksakan keadaan.”
Santi: “Betul kata sinta, sebaliknya makanan yang murah belum tentu tidak enak rasanya. Maka dari itu sekarang kita putuskan saja, kelompok kita akan membuat makanan dari bahan singkong dan pisang.”
Sinta: “Ya, aku setuju, bagaimana dengan Dewy dan Cantika?”
Dewy: “(Bernada pasrah). “Bisa begitu.. ya sudahlah aku setuju.”
Cantika: “Aku juga setuju.”
Akhirnya kelompok meraka memutuskan untuk memasak makanan berbahan singkong dan pisang. Tidak disangka ketika mengikuti lomba, kelompok mereka mendapatkan juara 1.
ADVERTISEMENT

2. Contoh 2: Impian Masa Depan”

Suatu ketika terdapat empat orang sahabat sedang berkumpul untuk membicarakan tentang rencana masa depan. Mereka terlibat pada pembicaraan yang cukup serius.
Rafli: “Nanti ketika kalian misalnya dihadapkan oleh dua pilihan, kerja di perusahaan ternama tapi gajinya kecil atau kerja di perusahaan kecil tapi gajinya besar. Kalian lebih pilih yang mana?”
Rafael: “Yaa aku pilih yang perusahaan kecil sih, kan yang penting bisa dapat gaji besar.”
Nathan: (Wajah tegas). “Aku tidak setuju! Lebih baik di perusahaan besar. Yaa walaupun gajinya kecil. Kalau kita bekerja di perusahaan besar masa depan kita akan lebih terjamin pastinya.”
Rafli: “Kalau kamu bagaimana Ris?”
Risky: “Kalau aku sih yang terpenting bagaimana potensi depannya baik. Tidak apa-apa sementara gaji kecil, asalkan nanti kedepannya bisa dapat jenjang karir yang bagus.”
ADVERTISEMENT
Rafli: “Itu berarti kamu pilih bekerja di perusahaan yang besar dibandingkan di perusahaan yang kecil kan?” (sambil menunjuk Risky).
Risky: “Iya benaaar!”
Rafael: “Kalau kamu sendiri Raf ?”
Rafli: “Ya kalau aku kurang lebih sama dengan pendapat Risky. Kalau gaji besar, tapi tidak ada keberlanjutan jenjang karir yang bagus ya buat apa juga?”
Rafael: “Iya benar juga katamu.”
Risky: “oke sekarang kan kita sudah tahu apa efek memilih pekerjaan untuk kedepannya. Jadi nanti waktu melamar pekerjaan kita harus mempertimbangkan dulu untung ruginya untuk masa depan kita.
Rafael, Rafli, dan Nathan: (menjawab bersamaan) “Siiip, oke2.”
Dengan adanya contoh dialog drama singkat di atas dapat dijadikan referensi siswa yang akan melaksanakan praktik pementasan drama. Perlu diingat dalam membuat dialog drama terlebih dahulu harus menentukan pemain dan peran sikap yang akan dibawakan setiap pemain. (PAM)
ADVERTISEMENT