Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
2 Fungsi Kelir pada Pertunjukan Wayang
20 Januari 2024 17:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fungsi kelir pada pertunjukan wayang yang utama adalah sebagai penggelar bayangan. Oleh karena itulah, dalam pertunjukan wayang, keberadaan kelir menjadi bagian yang penting dan tidak boleh ketinggalan untuk dipersiapkan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Nilai-nilai Pembentuk Karakter dalam Cerita/Pertunjukan, Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh., M.Pd., ‎Dr. H. Ghufron Abdullah, M.Pd (2016), wayang memanifestasikan nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam seni budaya masyarakat. Bahkan mencakup hampir semua cabang seni sekaligus, seperti seni lukis, sastra, musik, dan sebagainya.
Fungsi Kelir pada Pertunjukan Wayang
Kelir adalah layar berwarna putih berbentuk empat persegi panjang dengan panjang 2 hingga 12 meter dan lebar 1,5 hingga 2,5 meter. Fungsi kelir pada pertunjukan wayang adalah sebagai berikut.
1. Menangkap Bayangan Wayang
Kelir berfungsi menimbulkan efek-efek bayangan pada tirai kain putih untuk menangkap bayangan dari wayang kulit. Blencong geni menjadi sumber cahaya dalang dalam memainkan wayang kulitnya sehingga saat lampu blencong hidup bayangan ada pada kain.
ADVERTISEMENT
Kelir ini terbuat dari bahan kain sejenis katun bukan nilon atau orang jawa sering menyebutnya mekao. Bahan ini dipilih karena tidak terlalu licin sehingga jika wayang ditempelkan ke kelir tidak akan mudah goyang ke kanan dan ke kiri, dalang bisa mengendalikan gerak wayang dengan mudah saat bayangan wayang dimainkan dibalik kelir.
2. Membatasi Wayang atau Dalang dari Penonton
Dalam Dharma Pewayangan, kelir adalah simbol langit yang berguna membatasi dalang dengan penonton. Meskipun pada kenyataannya cukup banyak sekali penonton yang ingin menonton dari balik kelir agar dapat melihat langsung dalangnya.
Dari fungsi kelir di atas, dapat disimpulkan bahwa wayang adalah pertunjukan seni sastra yang dikemas dalam bentuk cerita dengan ilustrasi kisah melalui bayangan kelir.
Hal ini menjadikan wayang menjadi drama tradisional yang populer sekali di Indonesia dengan bentuk penyajiannya. Lakon wayang biasanya berdasarkan cerita yang diambil dari epik Ramayana dan Mahabharata.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Menyimak Sejarah Museum Wayang dan Kisahnya