Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Contoh Amalgamasi di Indonesia dan Dampaknya
17 November 2023 16:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Contoh amalgamasi di suatu negara sebenarnya bisa terjadi di berbagai sektor. Tapi yang paling sering sering terjadi adalah contoh di pernikahan. Amalgamasi pernikahan juga banyak sekali terjadi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Amalgamasi pernikahan di Indonesia menjadi gambaran kekayaan budaya yang terjadi di masyarakat. Dalam kondisi ini, banyak pasangan yang berasal dari beragam latar belakang etnis, suku, dan agama memilih untuk bersatu dalam ikatan pernikahan.
Pengertian dan Contoh Amalgamasi di Indonesia
Pengertian amalgamasi adalah penggabungan dua entitas atau lebih menjadi satu kesatuan yang baru. Bisa juga diartikan sebagai suatu proses yang ditandai oleh meleburnya dua kelompok budaya menjadi satu, yang akhirnya melahirkan sesuatu yang baru.
Berdasarkan buku iPocket SOSHUM SMA : Geografi-Sosiologi, Tim Master Eduka, 2020, dalam konteks sosiologi, amalgamasi didefinisikan sebagai fenomena pernikahan campuran antara dua kelompok etnis atau ras yang berbeda.
Istilah amalgamasi mulai populer di Inggris sekitar abad ke-20. Tidak hanya di Inggris, istilah amalgamasi juga pernah digunakan di Amerika Serikat. Awalnya digunakan untuk menggambarkan perkawinan antara individu dari kelompok etnis Afrika dan Amerika.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia , amalgamasi juga banyak sekali terjadi. Beberapa contoh amalgamasi di Indonesia sebagai berikut.
1. Pernikahan antara Etnis Jawa dan Sunda
Meski Etnis Jawa dan Sunda berbagi satu pulau, pernikahan di antara keduanya berpotensi menciptakan keturunan dengan ciri khas baru. Etnis Jawa dan Sunda memiliki karakteristik yang berbeda, seperti keuletan orang Jawa yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan orang Sunda.
Di sisi lain, orang Sunda dikenal memiliki warna kulit yang putih dan paras yang cantik serta muda. Perbedaan yang cukup mencolok dengan orang Jawa yang umumnya berkulit sawo matang.
2. Pernikahan dengan Warga Negara Asing
Banyak orangi Indonesia yang menikah dengan orang asing atau warga negara dari luar Indonesia, baik itu dari wilayah barat, timur, atau bahkan kawasan Asia. Sebagai contoh, ada orang Indonesia yang menikah dengan warga negara Korea atau Amerika.
ADVERTISEMENT
Kombinasi budaya antara Indonesia dan negara asing tersebut akan menciptakan generasi baru. Tentunya dengan identitas budaya yang unik.
3. Pernikahan Beda Agama
Pernikahan beda agama juga merupakan realitas di masyarakat Indonesia. Setiap agama memiliki kebiasaan yang khas, seperti ritual slametan dalam Islam dan upacara ibadah dalam agama Hindu atau Buddha.
Meskipun pernikahan beda agama tidak umum, peluangnya tetap ada di lingkungan sekitar. Dua kebudayaan agama yang berbeda pasti akan menciptakan generasi baru dengan kebudayaan yang unik pula.
Dampak Amalgamasi
Meskipun berpotensi untuk melahirkan sesuatu yang baru, nyatanya amalgamasi juga membawa dampak negatif. Beberapa dampak yang bisa muncul antara lain:
ADVERTISEMENT
Konflik yang muncul dapat melibatkan pelaku amalgamasi atau antara keluarga mereka. Bahkan bisa juga terjadi antara individu dan keluarga, baik dari satu pihak maupun keduanya.
Dari penjelasan mengenai contoh amalgamasi tadi, bisa dipahami bahwa Indonesia merupakan tempat yang baik untuk amalgamasi. Keberagaman adat dan budaya bisa menjadi faktor yang menjadikan masyarakat bisa menerima amalgamasi dengan baik. (DNR)