Konten dari Pengguna

3 Contoh Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
22 Agustus 2024 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari. Sumber: pexels/ Ketut Subiyanto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari. Sumber: pexels/ Ketut Subiyanto
ADVERTISEMENT
Berpikir komputasional merupakan berpikir untuk memecahkan masalah. Adapun salah satu contoh berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari misalnya berhitung secara manual saat tidak ada kalkulator.
ADVERTISEMENT
Dengan membiasakan diri untuk berpikir komputasional, maka seseorang akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah yang ditemuinya. Agar lebih memahami penerapan berpikir komputasional dalam kehidupan, perlu dilihat apa saja contohnya.

Pengertian dan Contoh Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi Contoh Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari. Sumber: pexels/ Andrea Piacquadio
Mengutip dari buku Explore Informatika untuk SMP/MTs Kelas VIII oleh Tina Yuliani Ayuningsih (hal. 70), pengertian berpikir komputasional adalah cara berpikir dengan memahami masalah dan mencari cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga masalah yang kompleks bisa dipahami dengan baik.
Setelah memahami akar masalahnya, maka seseorang dapat menguraikan masalah dan menemukan penyelesaian yang terbaik. Adapun contoh berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

1. Mendeteksi Adanya Penipuan

Berpikir komputasional terdapat pada kesadaran seseorang yang mengetahui adanya potensi penipuan yang akan menimpa dirinya. Saat ada orang lain yang berusaha menipu dengan modus tertentu, logika seseorang akan bekerja dalam mencocokkan realita di lapangan dengan ucapan si penipu.
ADVERTISEMENT
Ketika ditemukan ketidakcocokan di antara keduanya, seseorang bisa langsung menyadari maksud orang lain melakukan sesuatu terhadapnya. Dengan demikian, seseorang bisa menguraikan niat pelaku serta mencari jalan keluar agar tidak tertipu dengan modusnya.

2. Membuat Itinerary

Itinerary atau rencana perjalanan memerlukan kerangka berpikir komputasional karena membuatnya memerlukan banyak hal yang kompleks. Misalnya waktu, tempat dan durasi serta akomodasi yang akan digunakan.
Melaksanakan perjalanan dengan perencanaan yang rinci memerlukan ketelitian, riset mengenai lokasi yang akan dituju, harga tiket masuk wisata, pengetahuan tentang aturan dan larangan yang berlaku di destinasi wisata hingga biaya transportasi di sekitarnya.
Hal ini memerlukan ketelitian, ketepatan dan kesigapan. Biasanya membuat itinerary dilakukan oleh tour leader yang bekerja untuk agen perjalanan.

3. Tersesat

Saat sedang tersesat di suatu tempat yang tidak dikenal, misalnya di kota lain yang bukan tempat tinggalnya, seseorang akan cenderung berusaha mencari jalan agar kembali ke jalur yang menurutnya benar. Dalam kasus ini, seseorang dipaksa untuk berpikir komputasional dengan memecahkan masalah agar tidak tersesat lagi.
ADVERTISEMENT
Penyelesaian masalahnya bisa dengan bertanya kepada warga sekitar, membuka aplikasi peta dan berjalan ke arah yang mendekati arah tempat tujuan.
Beberapa skenario di atas adalah contoh berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang bisa dipecahkan dengan metode berpikir komputasional di hidup ini. (IMA)