Konten dari Pengguna

3 Contoh Inflasi Hijau, Pengertian dan Penyebabnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
24 Januari 2024 18:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh inflasi hijau. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh inflasi hijau. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inflasi hijau atau green inflation merupakan salah satu istilah yang saat ini menjadi bahan pembicaraan masyarakat Indonesia. Inflasi hijau sendiri mempunyai arti yaitu kenaikan yang terjadi akibat adanya transisi energi. Contoh inflasi hijau pun beragam, salah satunya adalah pajak karbon.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, bahwa transisi energi yang dimaksud adalah transisi untuk menuju ekonomi hijau yang ramah lingkungan. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan anggaran lebih yang akan berimbas pada keseimbangan ekonomi nasional.

Contoh Inflasi Hijau

Ilustrasi contoh inflasi hijau. Foto: Pixabay.
Mengutip buku yang berjudul Ekonomi Hijau: Diskursus dan Transisi Menuju Ekonomi Hijau 5.0, Dr. Suparman, SE, M.Si, ‎ Anneu Fitriyanti, S.Pd (2023:1), ide dan gagasan mengenai ekonomi hijau sebenarnya hampir sama dengan ide atau gagasan tentang keberlanjutan dan pembangunan berkelanjutan. Beberapa contoh inflasi hijau misalnya mengarah pada kenaikan bahan baku, pajak, dan lainnya.
Agar lebih paham mengenai inflasi hijau, berikut beberapa contoh dari inflasi tersebut yang bisa dijadikan referensi untuk menambah wawasan.

1. Pajak Karbon

Pajak karbon termasuk ke dalam contoh dari inflasi hijau. Pajak karbon adalah pajak yang dikenakan atas penggunaan bahan bakar. Bahan bakar yang dimaksud yaitu fosil seperti misalnya gas, avtur, bensin dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Inflasi hijau akan membuat pajak karbon meningkat dan nantinya berdampak pada perubahan iklim di lingkungan sekitar.

2. Kenaikan Aluminium

Bahan aluminium biasanya digunakan untuk membuat benda-benda yang bisa menghasilkan suatu energi. Energi yang dihasilkan seperti energi angin dan surya.
Jika sistem dari inflasi hijau benar-benar diterapkan, maka kenaikan harga pada aluminium tidak dapat terhindarkan.

3. Kenaikan Litium, Nikel dan Lainnya

Litium merupakan salah satu bahan baku utama yang digunakan untuk membuat baterai pada mobil listrik. Sedangkan nikel adalah salah satu unsur logam yang ada pada benda atau barang tertentu.
Inflasi hijau akan membuat perubahan berupa adanya peningkatan permintaan pada kedua bahan baku ini.

Penyebab Inflasi Hijau

Ilustrasi contoh inflasi hijau. Foto: Pixabay.
Inflasi hijau yang terjadi disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya yaitu dikarenakan adanya perubahan pada lingkungan dan iklim di dunia termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Perubahan ini tidak dapat berakhir begitu saja, perlu adanya kolaborasi sistem dan pendekatan terhadap produk keuangan yang berkelanjutan.
Selain itu, adanya peningkatan terhadap investasi modal untuk mewujudkan tujuan iklim. Biasanya peningkatan ini terjadi pada beberapa bahan baku seperti nikel, grafit, litium, mangan, dan kobalt yang berfungsi sebagai transisi energi.
Demikian beberapa contoh inflasi hijau, pengertian dan penyebabnya. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan mengenai inflasi hijau atau green inflation.
(LFP)