3 Contoh Kearifan Lokal di Indonesia yang Menarik untuk Diketahui

Contoh kearifan lokal di Indonesia. Gambar hanya ilustrasi. Sumber: Pixabay

Ada banyak contoh kearifan lokal di Indonesia. Hal ini menarik diketahui untuk dapat menanamkan dan menambah rasa cinta seseorang terhadap tanah air.

Sikap cinta tanah air merupakan sebuah perilaku yang harus dimiliki setiap orang. Untuk itulah penting untuk menjaga, melindungi dan melestarikan adat budaya yang dimiliki oleh negara sendiri.

Contoh Kearifan Lokal Di Indonesia

Contoh kearifan lokal di Indonesia. Gambar hanya ilustrasi. Sumber: Pixabay

Dikutip dari buku Membumikan Kearifan Lokal Menuju Kemandirian Ekonomi, Dr. Patta Rapanna, S.E., M.Si (2016: 4), kearifan lokal dalam kamus Inggris Indonesia terdiri dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom), dan lokal (local).

Wisdom memiliki arti kebijaksanaan, sedangkan local berarti setempat. Kearifan lokal dapat dipahami dengan pengertian sebagai suatu gagasan, nilai-nilai, atau pandangan dari wilayah setempat yang bersifat bijaksana dan penuh kearifan.

Pandangan tersebut tertanam sesuatu yang dinilai baik dan dapat diikuti oleh setiap anggota atau masyarakat. Contoh kearifan lokal di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Subak

Subak adalah salah satu contoh kearifan lokal yang berasal dari Bali. Tradisi tersebut merupakan bentuk pemanfaatan salah satu teknologi tradisional berupa pemakaian air secara efisien dalam pertanian.

Pembagian aliran air melalui saluran, didasarkan pada luas areal sawah dan masa pertumbuhan padi. Cara tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah alat yang terdiri atas batang pohon kelapa atau kayu tahan air sebagai bentuk budaya bali.

2. Lompat Batu

Contoh berikutnya yaitu lompat batu. Lompat batu merupakan contoh kearifan lokal dari tanah Nias. Tradisi ini hanya dilakukan untuk seorang laki-laki yang memiliki dan mampu menunjukkan kedewasaan, ketangkasan dan keberanian seseorang.

Jika seorang laki-laki berhasil melompat batu setinggi dua meter dengan ketebalan 40 cm, maka laki-laki tersebut dianggap heroik dan prestisius, baik bagi individu, keluarga, bahkan masyarakat seluruh desa.

3. Bersih Deso

Bersih Deso dalam Bahasa Indonesia berarti bersih desa atau Desa yang bersih. Tradisi tersebut berasal dari Jawa Timur sebagai bentuk pelestarian lingkungan dengan cara membersihkan lingkungan masing-masing seperti jalan, selokan umum dan Sungai secara berkelompok.

Saat ini yang masih melakukan tradisi tersebut yaitu berada di wilayah desa Gasang. Acara ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan Jawa Selo (Longkang) hari Jumat Pahing.

Baca juga: 4 Contoh Tradisi Jawa yang Masih Dilakukan hingga Saat Ini

Masih banyak contoh kearifan lokal di Indonesia yang penting untuk diketahui. Mulailah untuk belajar lebih peduli pada lingkungan wilayah sendiri, dengan berbaur dengan masyarakat setempat dan ikut serta melestarikan sebuah tradisi. (MAE)