3 Contoh Organisme Archaebacteria dalam Kelompok Bakteri

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
9 April 2024 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Organisme Archaebacteria. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Organisme Archaebacteria. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bakteri adalah mikroorganisme yang seringkali dianggap sebagai makhluk mikroskopis yang sederhana. Namun dalam realitanya, kelompok bakteri memiliki keanekaragaman yang luar biasa. Salah satu yang dapat dicermati antara lain contoh organisme Archaebacteria.
ADVERTISEMENT
Adapun organisme, menurut buku Ekologi Perairan Tropis: Prinsip Dasar Pengelolaan Sumber Daya Hayati Perariran, Husain Latuconsina (2019:11), adalah makhluk hidup yang mampu menjalankan segala macam kehidupan dengan alat-alat organnya atau organelnya dan interaksinya membentuk suatu sistem.

Contoh Organisme Archaebacteria yang Perlu Diketahui

Ilustrasi Contoh Organisme Archaebacteria. Sumber: www.unsplash.com
Salah satu subkelompok dari bakteri yang menarik perhatian ilmuwan adalah Archaebacteria. Subkelompok ini dulu dianggap sebagai bagian dari kingdom Monera bersama bakteri biasa.
Namun, dalam perkembangannya, kini ditempatkan dalam domain tersendiri bersama dengan bakteri biasa (Bacteria) dan makhluk hidup lainnya yang disebut Eukarya.
Archaebacteria memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari bakteri lainnya, termasuk kemampuan untuk hidup di lingkungan ekstrem yang sangat tidak ramah. Lantas, apa saja contoh organisme Archaebacteria yang perlu diketahui?
ADVERTISEMENT

1. Methanobacterium

Methanobacterium adalah sebuah contoh dari Archaebacteria yang termasuk dalam kelompok bakteri metanogen, yaitu bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan CO2 atau asam asetat.
Bakteri metanogen ini hidup di rawa sebagai dekomposer. Organisme ini dapat bertahan hidup di lingkungan dengan kadar oksigen yang sangat rendah.
Peran Methanobacterium sangat penting dalam proses penguraian sampah dan kotoran hewan, yang menghasilkan metana sebagai alternatif energi dalam bentuk biogas.

2. Halobacterium

Halobacterium merupakan contoh lain dari Archaebacteria yang termasuk dalam kelompok bakteri halofil. Organisme ini mampu bertahan hidup di lingkungan dengan kadar garam yang tinggi.
Bakteri halofil ini tumbuh optimal dalam lingkungan dengan kadar garam sebesar 20 persen. Beberapa jenis bakteri halofil bahkan membutuhkan lingkungan dengan kadar garam sepuluh kali lebih tinggi dari air laut.
ADVERTISEMENT

3. Sulfolobus dan Thermoplasma

Sulfolobus dan Thermoplasma merupakan dua contoh lain dari Archaebacteria yang termasuk dalam kelompok bakteri termoasidofil. Kedua organisme ini mampu bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem, yaitu panas dan asam.
Kondisi optimal bagi bakteri ini adalah pada suhu antara 60 hingga 80 derajat Celsius dengan tingkat keasaman (pH) 2-4. Bakteri ini dapat ditemukan di daerah yang kaya akan asam sulfat, seperti kawah vulkanik.
Dengan keunikan adaptasinya terhadap lingkungan ekstrem, contoh organisme Archaebacteria memberikan wawasan besar bagi ilmu pengetahuan tentang keanekaragaman kehidupan.
Meskipun organisme ini belum seterkenal seperti bakteri lainnya dalam kajian biologi, tetapi peran dalam ekosistem dan potensinya membuat Archaebacteria layak untuk diteliti lebih lanjut. (VAN)
ADVERTISEMENT