Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
3 Contoh Pelanggaran Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan Bermasyarakat
23 Januari 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika pendapatnya tidak sama dengan orang lain, maka cenderung mengintimidasi dan tidak terima. Toleran menjadi fondasi untuk membangun kehidupan yang damai dalam masyarakat.
Istilah toleransi merujuk pada sikap saling menghargai tanpa adanya diskriminasi suku, agama, ras, gender dan budaya. Sikap toleransi tidak tiba-tiba muncul dengan sendirinya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pendidikan, pengalaman, kebudayaan.
Contoh Pelanggaran Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan Masyarakat
Mengutip dari buku Indonesiaku Bhinneka Tunggal Ika karya Isra Widya Ningsih, dkk. (2022:98-99), Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tapi tetap satu merupakan semboyan negara bangsa Indonesia .
Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil yang sering dijuluki dari Sabang sampai Merauke. Kondisi ini tentu saja membuat negara Indonesia memiliki banyak suku, budaya, dan keragaman lain. Inilah yang mendasari semboyan negara bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan bermasyarakat, masih ada sebagian masyarakat yang justru menunjukkan sikap tidak menerima segala aspek perbedaan yang ada. Sikap yang ditunjukkan tersebut tentu akan melanggar lambang dan selogan bangsa Indonesia.
Adapun contoh pelanggaran Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bermasyarakat bisa dipahami sebagai berikut.
1. Membedakan Masyarakat Kulit Putih dengan Kulit Hitam
Di kehidupan sehari-hari, masih banyak ditemukan beberapa orang yang rasis terhadap warna kulit. Mereka sering beranggotakan bahwa warna kulit hitam tidak pantas berteman dengan warna kulit putih.
Sikap membeda-bedakan orang karena warna kulit sangatlah tidak manusiawi. Sebab, warna kulit merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan tidak bisa dihindari oleh setiap manusia.
Maka dari itu, manusia hendaknya tidak melecehkan satu sama lain karena warna kulitnya. Mereka harus berteman tanpa memandang warna kulit dari setiap masing-masing individu.
ADVERTISEMENT
2. Diskriminasi terhadap Etnis Minoritas
Di negara Indonesia masih ditemukan tindakan diskriminasi terhadap etnis minoritas di beberapa wilayah. Diskriminasi ini terjadi ketika orang dari kelompok etnis tertentu merasa mempunyai posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dari etnis lain.
Contohnya adalah diskriminasi terhadap etnis Tionghoa pada masa Orde Baru. Pada masa tersebut, masyarakat Tionghoa tidak diperkenankan untuk menjalankan keyakinannya, melestarikan budaya, dilarang menggunakan bahasa asal dan nama Tionghoa, dipersulit membuat kartu identitas, dan lain sebagainya.
3. Menghina atau Menjelek-jelekkan Suku Lain
Sebagai negara dengan suku, agama, ras dan antar golongan yang berbeda-beda, hendaknya masyarakat Indonesia tidak saling menghina atau menjelek-jelekkan suku bangsa yang lainnya. Pasalnya, perbuatan tersebut contoh pelanggaran lambang dan selogan bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu, seseorang yang melakukan tindakan menghina dan menjelek-jelekkan suku lain akan dipidana. Sebab, tindakan tersebut termasuk ujaran kebencian.
ADVERTISEMENT
Demikianlah contoh pelanggaran Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Adapun contoh di atas sebaiknya dihindari karena termasuk ujaran kebencian yang bisa dipidanakan. (NTA)