Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
3 Contoh Sampah Anorganik di Sekolah beserta Cara Pengelolaannya
9 Januari 2024 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sampah anorganik banyak ditemui di berbagai lingkungan termasuk sekolah. Contoh sampah anorganik di sekolah salah satunya adalah sampah plastik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sifatnya, jenis-jenis sampah dibedakan menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik termasuk ke dalam jenis sampah yang basah. Sedangkan, sampah anorganik termasuk ke dalam jenis sampah yang kering.
Contoh Sampah Anorganik di Sekolah
Dikutip dari buku Peningkatan Quality Of Life Pekerja Pemungut dan Pemilah Sampah, Lucky Radita Alma, S.K.M., M.P.H dkk (2019: 4), sampah anorganik adalah jenis sampah yang tidak mudah membusuk.
Jenis sampah ini dapat berasal dari bahan-bahan nonhayati, seperti sumber daya alam tidak terbarui, dan hasil proses teknologi pengelolaan bahan tambang dan industri. Contoh sampah anorganik di sekolah adalah sebagai berikut.
1. Botol Minuman Plastik
Contoh pertama adalah botol minuman plastik. Botol ini berasal dari minuman-minuman kemasan yang dijual di kantin sekolah. Plastik merupakan jenis sampah yang tidak mudah terurai.
ADVERTISEMENT
Para siswa disarankan untuk membawa botol minuman sendiri yang ramah lingkungan dari rumah.
2. Bungkus Makanan Cepat Saji
Contoh berikutnya adalah sampah yang didapat dari bungkus makanan cepat saji. Bungkus-bungkus makanan tersebut bersifat tidak ramah lingkungan karena sulit terurai dengan tanah.
3. Sampah Kertas
Contoh lainnya adalah sampah kertas. Di sekolah pasti banyak kegiatan yang perlu menggunakan banyak kertas untuk berbagai keperluan. Hal ini baik untuk menulis materi, mengerjakan tugas, dan lain sebagainya.
Cara Pengelolaan Sampah Anorganik
Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang sulit terurai dan sudah tidak untuk dipakai lagi. Jenis sampah ini jika tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah, karena akan tertimbun dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
Cara pengelolaan sampah anorganik dapat dilakukan dengan tiga langkah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Reuse (Penggunaan Kembali)
Reuse adalah suatu pengelolaan sampah dengan cara menggunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama ataupun fungsi yang beda.
2. Reduce (Pengurangan)
Reduce merupakan suatu cara untuk pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah. Contohnya seperti memilih produk dengan kemasan yang bisa di daur ulang.
3. Recycle (Daur Ulang)
Cara pengelolaan lainnya adalah dengan daur ulang. Daur ulang atau recyle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan, seperti mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan.
Itulah beberapa contoh sampah anorganik di sekolah beserta cara pengelolaannya. Semoga dipahami sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. (MAE)