Konten dari Pengguna

3 Klasifikasi Seni Rupa Tradisional Berdasarkan Waktu Perkembangannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
30 Juli 2024 14:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Klasifikasi seni rupa tradisional. Sumber: Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Klasifikasi seni rupa tradisional. Sumber: Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Klasifikasi seni rupa tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu bangsa dan mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, hingga sejarah masyarakat. Klasifikasi seni rupa tradisional berdasarkan waktu perkembangannya membantu memahami bagaimana seni telah berevolusi dan perkembangan tekniknya.
ADVERTISEMENT
Setiap periode menawarkan wawasan tentang bagaimana seni rupa berfungsi sebagai cermin dari perubahan sosial, politik, hingga budaya. Mempelajari hal ini artinya menghargai warisan budaya dan memahami perkembangan seni yang terus beradaptasi dan berkembang di tengah perubahan zaman.

Klasifikasi Seni Rupa Tradisional dari Zaman Batu hingga Zaman Madya

Ilustrasi Klasifikasi seni rupa tradisional. Sumber: Pexels/Quang Nguyen Vinh
Menurut buku Sejarah Seni Rupa Timur, Dr. Drs. I Ketut Sudita, M.Si., I Gde Suryawan, S.Pd., M.Sn. (2023:162), pada awal perkembangannya seni rupa tradisional dikerjakan dengan menggunakan teknik yang masih sederhana.
Keberagaman corak dalam karya seni rupa dipengaruhi oleh pengalaman, padangan terhadap suatu objek, teknik yang digunakan untuk membuat karya, hingga cara pengungkapan yang digunakan.
Seni rupa dimulai jauh sebelum catatan tertulis ada dan evolusinya terjadi selama ribuan tahun. Berikut ini klasifikasi seni rupa tradisional dari zaman batu atau prasejarah hingga zaman madya secara ringkas.
ADVERTISEMENT

1. Zaman Batu atau Prasejarah

Seni rupa pada zaman prasejarah di Indonesia memiliki dua periode waktu utama, yaitu zaman batu dan zaman perunggu. Perbedaannya dibedakan berdasarkan tingkat kemahiran dan teknologi yang dimiliki oleh masyarakat prasejarah pada masa itu.
Kala itu masyarakatnya mulai menciptakan alat-alat sederhana untuk mendukung kehidupan saat menetap tempat tinggal. Pada zaman ini beberapa artefak seni rupa penting milai dari batu, kriya tanah liat, gerabah dari periode Mesolitik hingga Neolitik mulai dari menhir, dolmen, sarkopak dan yang lainnya.

2. Zaman Klasik

Zaman klasik (Hindu-Budha) di Indonesia memiliki dua periode utama, yaitu zaman klasik tua (abad ke-8 hingga ke-10 M) dan zaman klasik muda (abad ke-11 hingga ke-15 M). Setelah prasasti awal dengan penanggalan sekitar abad ke-4 terindetikasi di wilayah Kutai, masa sejarah ini pun dimulai karena prasastinya menggunakan aksara Pallava atau Sansakerta yang mencerminkan pengaruh ajaran Veda kuno.
ADVERTISEMENT
Pada periode ini tercipta berbagai bentuk seni rupa seperti arca, relief, dan arsitektur bangunan luhur. Selain itu ragam hias yang digunakan menggunakan simbol teratai, Kala dan Makara, hingga manusia setengah burung.

3. Zaman Madya

Zaman madya merupakan zaman yang sudah dipengaruhi oleh agama Islam di Indonesia sejak abad ke-11 melalui perdagangan dengan pedagang Gujarat, India. Salah satu dampak utama adalah pergeseran motif binatang ke elemen yang terinspirasi alam semesta.
Dalam seni rupa Islam, motif hias geometris menjadi lebih dominan dengan pola berdasarkan geometri. Contoh seni rupa pada zaman ini seperti kaligrafi, belati dan pedang, hingga batik.
Demikian klasifikasi seni rupa tradisional dari zaman batu hingga zaman madya secara ringkas. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang secara seni rupa tradisional di Indonesia. (DIA)
ADVERTISEMENT