3 Ragam Tradisi di Indonesia yang Penuh Makna

Ilustrasi Ragam Tradisi di Indonesia. Sumber: Unsplash/Polina Kuzovkova

Indonesia memiliki kekayaan budaya serta tradisi yang membanggakan di mata dunia. Ragam tradisi di Indonesia juga mengandung makna mendalam yang menarik untuk dipelajari. Dengan begitu, wawasan tentang kebudayaan bangsa akan bertambah.

Ragam tradisi mulai dari Sabang sampai Merauke sangat beragam. Masing-masing tradisi memiliki makna yang berbeda-beda dan dijalankan dengan ciri khas unik sesuai dengan aturan para leluhur mereka.

Ragam Tradisi di Indonesia

Ilustrasi Ragam Tradisi di Indonesia. Sumber: Unsplash/Herry Sutanto

Sebelum mempelajari ragam tradisi di Indonesia, ada baiknya memahami dahulu arti dari tradisi. Karena tradisi mencakup karya akal pikiran, keyakinan, hubungan sosial, hingga objek alam.

Menurut buku Relasi Agama dan Tradisi Lokal, Studi Fenomenologis Tradisi Dhammong di Madura, Dr. H. Nor Hasan, M.Ag., Dr. Edi Susanto, M.Fil.l. (2021), secara etimologi, tradisi memiliki makna keterikatan antara masa lalu dengan masa kini, berupa pengetahuan, doktrin, dan bentuk praktik yang ditransmisikan dari generasi ke generasi.

Berikut adalah beberapa ragam tradisi di Indonesia yang penuh makna.

1. Tradisi Syawalan

Tradisi Syawalan adalah perayaan setelah masyarakat muslim berhasil menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh, dan berakhir di Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini dilakukan di beberapa daerah di Indonesia dan memiliki tata cara yang berbeda-beda.

Makna dari tradisi ini ialah menjadi waktu yang tepat untuk bermaaf-maafan, serta jalan untuk menjaga silaturahmi mulai dari keluarga, hingga kerabat jauh yang saling bertemu.

2. Tradisi Lompat Batu

Ragam tradisi di Indonesia yang populer adalah tradisi lompat batu yang ada di Suku Nias, Pulau Nias. Budaya ini terkenal hingga mancanegara dan menjadi daya tarik bagi wisatawan luar negeri dan dalam negeri.

Tradisi Lompat Batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter. Hal ini memiliki makna bahwa mereka sudah pantas untuk dianggap dewasa secara fisik.

3. Tradisi Tedhak Siten

Tedhak Siten adalah rangkaian prosesi adat tradisi masyarakat Jawa yang mulai jarang diselenggarakan. Tedhak Siten ini berasal dari kata 'Tedhak' berarti turun (menapakkan kaki) dan 'Siten' yang artinya tanah, sehingga Tedhak Siten merupakan tradisi menginjakkan atau menapakkan kaki ke tanah bagi seorang anak.

Makna dari tradisi ini adalah sebagai wujud syukur dan peringatan manusia yang hidup di dunia yang menginjakkan kakinya di bumi agar senantiasa memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: 12 Contoh Interaksi Sosial Budaya di Berbagai Bidang

Berbagai ragam tradisi di Indonesia sangat menarik jika dipelajari lebih dalam, karena setiap tradisinya memiliki makna berbeda sesuai dengan bentuk upacara atau peringatan yang dilakukan. (DVA)