4 Amanat Cerita Sangkuriang sebagai Cerita Rakyat

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
21 April 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk amanat cerita Sangkuriang. Sumber: unsplash.com/Windo Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk amanat cerita Sangkuriang. Sumber: unsplash.com/Windo Nugroho
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amanat cerita Sangkuriang sering disampaikan pada akhir cerita. Sangkuriang sendiri adalah cerita rakyat yang telah dituturkan secara turun temurun. Cerita ini berkaitan dengan legenda Gunung Tangkuban Perahu dan sering disampaikan secara lisan maupun tulisan.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah cerita, amanat adalah pesan yang disampaikan kepada pembaca. Amanat tersebut dapat berupa ajakan untuk mencontoh perilaku baik tokohnya atau menghindari perilaku buruk yang dilakukan tokoh dalam cerita.

Ringkasan Cerita Sangkuriang

Ilustrasi untuk amanat cerita Sangkuriang. Sumber: pexels.com/George Sharvashidze
Berikut ini ringkasan cerita Sangkuriang menurut buku Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara, Sumbi Sambangsari (2008: 72), pada zaman dahulu, di sebuah kerajaan di Jawa Barat, tersebutlah seorang putri yang gemar menenun bernama Dayang Sumbi. Suatu hari saat sedang menenun pintalan benang miliknya jatuh.
Dengan kesal, Dayang Sumbi berucap siapapun yang mengambil pintalan benangnya, jika dia lelaki akan dijadikan suami, jika perempuan akan dijadikan saudara. Tidak lama datang seekor anjing hitam bernama Tumang yang mengambilkan pintalan benang Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi teringat akan ucapannya, jika tidak ditepati maka dewa akan menghukumnya. Oleh karena itu, Dayang Sumbi pun menikah dengan Tumang yang ternyata titisan dewa yang dikutuk menjadi binatang dan dibuang ke bumi.
ADVERTISEMENT
Dayang Sumbi lalu melahirkan seorang anak yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang sangat suka berburu dengan ditemani Tumang. Suatu hari Dayang Sumbi menitipkan pesan pada Sangkuriang untuk membawa pulang hati rusa. Sangkuriang menyanggupi hal tertentu.
Saat berada di hutan, Sangkuriang gagal menangkap rusa. Sangkuriang meminta Tumang mengejar rusa itu, tetapi tidak dilakukan. Sangkuriang merasa kesal dan mengancam Tumang bahwa hatinya yang akan dibawa pulang sebagai pengganti hati rusa.
Sangkuriang lalu memanah Tumang lalu mengambil hatinya untuk dibawa pulang. Sangkuriang lalu pulang dengan membawa hati Tumang. Dayang Sumbi mencari di mana Tumang. Sangkuriang lalu menceritakan kejadian di hutan. Dayang Sumbi pun marah dan memukul kepala Sangkuriang dengan gayung.
Sangkuriang merasa kesal akan tindakan ibunya yang lebih memerhatikan keadaan anjing daripada dirinya. Ia lalu pergi dari rumah.
ADVERTISEMENT
Bertahun-tahun kemudian Sangkuriang yang telah tumbuh dewasa bertemu dengan seorang gadis cantik. Ia lalu berniat meminang gadis tersebut. Suatu hari gadis itu membantu Sangkuriang mengenakan ikat kepala. Betapa terkejutnya ia melihat bekas luka karena gayung pada kepalanya. ternyata gadis itu adalah Dayang Sumbi.
Ia lalu mencari akal untuk menggagalkan pernikahannya. Dayang Sumbi lalu mengajukan persyaratan yang sulit. Ia meminta Sangkuriang membendung Sungai Citarum lalu membangun perahu untuk menyeberangi sungai tersebut.
Kedua persyaratan itu sangat sulit dipenuhi manusia biasa sehingga Sangkuriang meminta bantuan makhluk gaib dengan kesaktiannya. Fajar belum menyingsing tetapi pekerjaan Sangkuriang hampir selesai.
Dayang Sumbi lalu bertapa dan memohon kepada dewa agar fajar datang lebih cepat. Permohonan itu dikabulkan. Makhluk gaib yang membantu Sangkuriang lalu menghentikan pekerjaan yang belum selesai.
ADVERTISEMENT
Gagalnya pekerjaan itu membuat Sangkuriang menjadi kesal. Akhirnya bendungan yang sudah hampir selesai itu ia jebol sehingga seluruh desa mengalami banjir besar. Perahu besarnya ia tendang hingga berbalik menjadi Gunung Tangkuban Perahu.

Amanat Cerita Sangkuriang

Ilustrasi untuk amanat cerita Sangkuriang. Sumber: pexels.com/Suzy Hazelwood
Seperti halnya cerita rakyat lainnya, cerita Sangkuriang juga mengandung amanat. Berikut ini adalah empat amanat cerita Sangkuriang.

1. Berbicara Jujur

Cerita Sangkuriang memberi amanat kepada pembacanya agar selalu bersikap dan berbicara terus terang dan tidak berbohong. Karena ketidakjujuran akan merugikan diri sendiri.

2. Mengendalikan Amarah

Cerita rakyat ini juga memberikan amanat untuk tidak mudah emosi saat suatu hal tidak dapat dipenuhi. Sebaiknya selalu bersabar dalam mengusahakan sesuatu dan berusaha mengendalikan amarah dalam berbagai situasi.

3. Tidak Menghalalkan Segala Cara

Amanat lain yang bisa dipetik adalah tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai sesuatu. Seperti Sangkuriang yang membunuh Tumang untuk pengganti hati rusa. Menghalalkan segara cara sampai melakukan hal-hal yang dilarang adalah perbuatan yang harus dihindari.
ADVERTISEMENT

4. Berbuat Baik pada Binatang

Amanat lainnya adalah tidak menyakiti binatang. Binatang seharusnya juga disayangi karena juga termasuk makhluk hidup. Jangan terbawa amarah hingga menyakiti binatang dan merusak alam sekitar.
Demikian empat pesan moral dan amanat cerita Sangkuriang. Semoga dapat memberikan pemahaman mengenai amanat dalam cerita Sangkuriang yang merupakan cerita rakyat Jawa Barat yang telah diturukan secara turun temurun. (IND)