Konten dari Pengguna

4 Contoh Gerak Meniru Hewan dalam Tarian Tradisional Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
30 Januari 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh gerak meniru hewan. Sumber: Pixabay/masbebet
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh gerak meniru hewan. Sumber: Pixabay/masbebet
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh gerak meniru hewan dalam tarian tradisional Indonesia yaitu tari Kidang Alit berasal dari Jawa Barat yang menirukan gerakan hewan kidang. Tarian ini biasanya dipentaskan saat acara pernikahan, khitanan, dan ritual-ritual lainnya.
ADVERTISEMENT
Tarian dengan tema gerakan hewan merupakan tari yang mengaplikasikan gerakan khas suatu hewan dalam gerakan tari yang kemudian diseimbangkan dengan nada dan irama serta musik yang mengiringinya.

Contoh Gerak Meniru Hewan dalam Tarian

Ilustrasi contoh gerak meniru hewan. Sumber: Pixabay/vinsky2002
Tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam. Gerakan yang digunakan dalam tarian juga sangat beragam salah satunya gerakan meniru hewan.
Tarian yang menirukan gerakan binatang lazimnya memiliki tujuan di antaranya sebagai sarana memengaruhi binatang yang diburu, mengadakan hubungan mistis antara manusia dengan binatang, kekaguman pencipta dengan hewan tersebut, dan lainnya.
Dikutip dalam buku Mandiri Belajar Tematik Kelas 2 Semester 2 oleh Nidaul Janah (2021:104), gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh. Anggota tubuh yang berperan dalam tarian antara lain kepala, tangan, kaki, dan badan. Seseorang dapat melakukan berbagai gerakan misalnya meniru gerakan hewan. Berikut contoh gerak meniru hewan dalam tarian.
ADVERTISEMENT

1. Tari Kidang Alit

Tari kidang merupakan tari kreasi baru berasal dari Jawa Barat yang diciptakan oleh Ngurah Supartha. Tari ini menceritakan tentang sekumpulan kijang yang elok berbulu keemasan, lagak lugunya yang jenaka saat bermain dan bercanda di bawah sinar bulan purnama.
Tari Kidang Alit adalah salah satu jenis tari kreasi yang bentuk gerakan tarinya meniru gerakan kidang atau kijang. Tari ini memiliki filosofi semangat hewan kijang yang lincah, cerdik, dan tidak mudah menyerah.

2. Tari Merak

Tari Merak merupakan salah satu kesenian tari dari tanah Pasundan yakni Jawa Barat yang pertama kali diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri pada tahun 1955. Tari ini mengaplikasikan gerakan burung merak dalam bentuk sebuah tarian.
Tari Merak terinspirasi dari burung merak dan diadaptasi dari gerak-gerik burung merak jantan dengan pesona bulu-bulu ekornya yang cantik saat memikat merak betina.
ADVERTISEMENT

3. Tari Cendrawasih

Tari Cendrawasih adalah salah satu tari Bali yang diciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya pada tahun 1987. Tari ini ditampilkan oleh dua penari perempuan dan mengilustrasikan ritual-ritual perkawinan burung cendrawasih.
Penari Tari Cendrawasih akan menggunakan tata rias yang mirip dengan bentuk tubuh burung Cendrawasih. Busana atasan menggunakan kemben, sedangan busana bawahan menggunakan rok panjang dengan motif keemasan.
Salah satu kekhasan yang ada dalam kostum tari Cendrawasih adalah pada hiasan kepala yang berupa mahkota dengan ornamen jambul bergaya panji. Aksesoris lainnya yang digunakan adalah gelang bahu, dan kalung emas.

4. Tari Turuk Langgai

Turuk Langgai (tarian binatang) adalah ritual dalam bentuk tarian menirukan gerakan hewan di hutan atau di lingkungan yang ditempatinya. Tari ini merupakan tarian masyarakat Siberut, suku Mentawai yang tinggal di Pulau Nias, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Tarian Turuk Langgai merupakan tari upacara pengobatan yang melibatkan Sikerei dengan arwah Sikerei. Sikerei adalah orang yang dipercayai memiliki kekuatan spiritual yang tinggi dan kedekatan dengan roh leluhur untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Itu tadi 4 contoh gerak meniru hewan dalam tarian tradisional Indonesia. Semoga ulasan di atas dapat menambah wawasan pembaca. (MRZ)