Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Gerakan Dasar Tari Sirih Kuning, Tarian Asal Betawi
25 September 2023 16:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gerakan dasar tari Sirih Kuning berhubungan dengan adat Betawi. Tarian Sirih Kuning memang umumnya dipentaskan dalam pernikahan. Tepatnya saat mempelai pria akan menyerahkan sirih dare sebagai ajakan kepada pengantin putri untuk duduk bersanding.
ADVERTISEMENT
Meskipun mirip, tari sirih kuning sebenarnya memiliki perbedaan dengan tari sekapur sirih. Tari Sirih Kuning tetap dilaksanakan hingga saat ini untuk melestarikan budaya luhur Betawi yang sudah mulai tergores dunia modern.
Sejarah Gerakan Dasar Tari Sirih Kuning
Berdasarkan buku Seni dan Budaya, Harry Sulastianto, dkk, (2006), tari Sirih Kuning merupakan sebuah tarian tradisional khas Betawi yang identik dengan makna cinta dan kasih sayang. Biasanya, tarian ini dipentaskan dalam upacara pernikahan adat Betawi.
Tari Sirih Kuning merupakan hasil perkembangan dari Tari Cokek. Tari Cokek awalnya merupakan tarian permainan dan hiburan masyarakat Tionghoa di wilayah pinggiran Betawi pada masa penjajahan Belanda.
Tari Cokek pada awalnya dimainkan oleh pasangan laki-laki dan perempuan. Seiring berjalannya waktu, ketika Tari Sirih Kuning mulai berkembang, pola penampilannya mengalami perubahan. Tari Sirih Kuning tidak lagi mengharuskan pasangan berpenampilan bersama.
ADVERTISEMENT
Inilah urutan atau tahapan gerakan dasar tari Sirih Kuning.
1. Sikap Awal
Pada tahap awal tarian, dimulai dengan mengambil sikap. Kaki dijauhkan satu dari yang lain sehingga membentuk bentuk huruf V dengan ujung kaki menghadap keluar. Posisi kaki ini seakan-akan seperti kuda-kuda yang agak merendahkan diri ke bawah.
Lalu, tangan direntangkan di depan, setengah diangkat, dengan telapak tangan menghadap ke atas atau ke depan. Bagian tubuh atas harus tegak dan lurus, termasuk kepala yang menghadap ke depan atau ke pasangan menari. Pinggang ditekuk ke belakang untuk memberi efek mirip dengan gerakan bebek.
2. Nandak Dua
Sikap kedua, yang disebut nandak dua, dimulai dengan langkah maju bergantian dengan mengayunkan kaki seperti sedang berjalan atau menggenjot. Selama melangkah, tangan diayunkan ke atas, bergantian antara tangan kanan dan kiri.
ADVERTISEMENT
Posisi telapak tangan membuka dan menutup. Kepala juga ikut bergoyang ke samping, mengikuti arah tangan yang berayun. Gerakan ini diulang sebanyak empat kali dengan hitungan 4 x 8.
3. Sembah
Gerakan selanjutnya disebut sembah. Menggambarkan gerakan seperti sedang melakukan sembahyang. Salah satu kaki dilipat ke bawah sejajar dengan lantai, mirip posisi duduk bersimpuh, sementara kaki yang lain ditekuk.
Kemudian, kedua tangan digabungkan. Posisi tangan mengarah ke depan seperti sedang melakukan gerakan sembahyang atau menyembah.
Inilah rangkaian gerakan dasar dalam tari Sirih Kuning. Memahami gerakan dan makna tari tradisional Betawi akhirnya ikut menjaga dan merawat warisan budaya yang kaya agar tidak punah. (DNR)
ADVERTISEMENT