Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
4 Contoh Limbah Pertambangan serta Bahayanya Bagi Lingkungan
1 Januari 2024 16:50 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Contoh limbah pertambangan salah satunya adalah arsenik. Limbah adalah sisa-sisa proses produksi suatu industri yang tidak mempunyai nilai. Limbah sering menjadi penyebab kerusakan lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Pertambangan adalah salah satu jenis industri di Indonesia yang menghasilkan limbah. Limbah pertambangan dapat berbentuk limbah cair, limbah padat, ada juga yang berupa limbah gas.
Contoh Limbah Pertambangan
Mengutip buku Ecopreneurship: Strategi Bisnis Ramah Lingkungan, Dr. Dadang Munandar, S.E., M.Si (2023: 100), limbah adalah bahan pembuangan tidak terpakai yang menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Limbah juga dapat dipahami sebagai sisa atau buangan dari suatu kegiatan yang tidak lagi bernilai ekonomi atau tidak memiliki manfaat.
Berdasarkan jenis senyawanya, limbah dibagi menjadi limbah organik dna limbah anorganik. Sementara berdasarkan sumbernya, limbah dibagi menjadi limbah domestik yang berasal dari kegiatan rumah tangga atau kegiatan usaha, seperti pasar dan restoran. Ada pula limbah industri yang merupakan sisa proses industri, limbah pertanian, serta limbah pertambangan.
ADVERTISEMENT
Limbah pertambangan adalah sisa atau buangan dari kegiatan pertambangan. Limbah tambang memiliki dampak pencemaran yang berbahaya bagi lingkungan.
Menurut buku Pengelolaan Limbah Pertambangan Secara Biologis, Dr. Fahruddin, M.Si (2018: 66), contoh limbah pertambangan adalah sebagai berikut.
1. Limbah Tailing
Limbah tailing adalah produk samping , reagen sisa, serta hasil kegiatan pengolahan tambang yang sudah tidak diperlukan. Tailing merupakan hasil penambangan yang biasanya mengandung mineral inert (tidak aktif). Contoh mineral tersebut antara lain kwarsa, kalsit, dan berbagai jenis aluminosilikat.
Tailing hasil penambangan emas memiliki kandungan salah satu atau lebih bahan berbahaya mengandung racun, seperti Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Sianida (CN), dan lainnya. Sebagian logam yang berada dalam tailing adalah logam berat yang dikategorikan dalam limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
ADVERTISEMENT
2. Limbah Udara
Limbah udara adalah jenis tambang yang dihasilkan oleh industri pertambangan. Emisi atmosferik dari industri pertambangan menghasilkan limbah udara. Komponen yang termasuk dalam emisi tersebut adalah sebagai berikut.
Limbah udara dapat menimbulkan dampak yang berbahaya. Keracunan gas CO2 dapat menyebabkan di antaranya sesak napas, sakit kepala, pusing, mual-mual, oto lemas, dan bahkan kematian.
3. Pencemaran Air Asam Tambang
Air Asam Tambang (AAT) adalah air tambang dengan pH rendah yang berasal dari oksidasi pirit yang mengandung sulfida sehingga menghasilkan asam sulfat (H2SO4). Sulfat adalah komponen utama yang akan menimbulkan masalah keasaman dan melarutkan logam berat yang berbahaya bagi lingkungan.
ADVERTISEMENT
Air Asam Tambang akan menimbulkan bahaya jika sampai ke pemukiman masyakarat melalui aliran air sungai, danau, dan lingkungan akuatis lainnya.
Hal ini karena AAT memiliki pH yang sangat rendah dan banyak mengandung logam dengan kadar toksisitas yang tinggi seperti logam tembaga (Cu), timbal (Pb), besi (Fe), kadmium (Cd), Kobalt (Co), dan lain sebagainya. Diperlukan pengeolaan AAT yang baik agar tidak membahayakan lingkungan.
4. Pencemaran Logam Berat
Dampak negatif pencemaran logam berat yang telah diketahui secara luas antara lain kasus Minamata di Jepang yang terjadi karena buangan logam berat merkuri di perairan. Air laut paling sering dijadikan sebagai pembuangan limbah logam berat.
Jika berlangsung terus menerus maka akan menimbulkan dampak yang membahayakan ekosistem laut serta manusia karena tingginya konsumsi ikan laut.
ADVERTISEMENT
Pencemaran logam di lingkungan selain akibat kegiatan industri juga dapat bersumber dari pembuangan limbah. Sumber utama logam berat antara lain:
Logam berat juga dapat masuk ke air oleh limbah industri dan konsumen atau karena hujan asam yang masuk ke tanah atau batuan yang mengeluarkan logam lalu masuk ke sungai, danau, dan air tanah.
Demikian penjelasan mengenai contoh limbah pertambangan dan bahayanya bagi lingkungan hidup. Semoga penjelasan ini dapat menambah pengetahuan mengenai macam-macam limbah dan dampaknya bagi lingkungan. (IND)
ADVERTISEMENT
Live Update