4 Contoh Pelaksanaan Politik Luar Negeri Bebas dan Aktif Berdasarkan Pancasila

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
7 Februari 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
contoh pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif berdasarkan pancasila. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Unsplash/Mufid Majnun
zoom-in-whitePerbesar
contoh pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif berdasarkan pancasila. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Unsplash/Mufid Majnun
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politik luar negeri Indonesia pada dasarnya menerapkan kebijakan bebas aktif. Salah satu contoh pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif berdasarkan Pancasila adalah tidak memihak salah satu pihak atau blok yang sedang berkuasa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Potret Politik Luar Negeri Indonesia Di Era Reformasi oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia (2020:46), politik luar negeri bebas aktif dijalankan demi kepentingan nasional dengan ikut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan.
Bebas dalam politik luar negeri Indonesia berarti tidak berpihak pada blok manapun. Sedangkan konsep aktif yang diterapkan adalah selalu berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia.

Contoh Pelaksanaan Politik Luar Negeri yang Bebas Aktif Berdasarkan Pancasila

contoh pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif berdasarkan pancasila. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Unsplash/Markus Krisetya
Terdapat berbagai contoh pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif berdasarkan Pancasila yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam memelihara perdamaian. Simak beberapa contohnya di bawah ini.

1. Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA)

Konferensi Asia Afrika diprakarsai oleh bangsa Indonesia untuk memajukan perdamaian dan kerja sama dalam melawan kapitalisme. Konferensi ini dilaksanakan di Bandung pada 18-24 April 1955. Dihadiri oleh 29 negara, KAA menghasilkan 10 kesepakatan yang dikenal sebagai Dasa Sila Bandung.
ADVERTISEMENT

2. Mengirimkan Misi Garuda

Pada bulan Januari 1957, Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda I ke Timur Tengah di bawah Komondo Kolonel Hartoyo. Tujuannya adalah untuk mengirimkan misi perdamaian daerah yang bersengketa. Hal ini membuat Indonesia tergabung dalam Pasukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB).

3. Menjadi Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia ikut serta sebagai anggota PBB pada 1950. Meskipun pada tahun 1965 menyatakan keluar, Indonesia kembali menjadi anggota pada tahun 1966.

4. Mendirikan ASEAN (Association of The South East Asian Nations)

ASEAN adalah wujud politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Organisasi ini dibentuk memakmurkan seluruh negara di Asia Tenggara dengan menjalankan berbagai kerja sama. Seperti dalam bidang polik dan keamanan, sosial budaya, ekonomi, dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan mengenai beberapa contoh pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif berdasarkan Pancasila. Semoga bermanfaat! (NUM)