Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
4 Contoh Penerapan Teori Humanistik dalam Pembelajaran
21 Februari 2024 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaraan adalah teori humanistik. Jadi, tidak heran jika ada beberapa contoh penerapan teori humanistik dalam pembelajaran yang dapat membantu mengembangkan potensi dan aktualisasi diri siswa.
ADVERTISEMENT
Penerapan teori humanistik mencakup beberapa aspek. Misalnya, seperti pembelajaran berpusat pada siswa, penciptaan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, penekanan pada motivasi dan keterlibatan siswa, serta pengembangan potensi siswa.
Contoh Penerapan Teori Humanistik dalam Pembelajaran di Indonesia
Mengutip dari Buku Ajar Teori Belajar dalam Pembelajaran PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Mercy F Halamury, (2022), teori humanistik memiliki sifat yang ideal karena mampu memberikan arah terhadap semua komponen pembelajaran untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Adapun beberapa contoh penerapan teori humanistik dalam pembelajaran sebagai berikut.
1. Pembelajaran Berpusat pada Siswa
Pembelajaran berpusat pada siswa menempatkan siswa sebagai subjek utama dalam proses belajar. Guru bukanlah satu-satunya sumber informasi, melainkan berperan sebagai fasilitator dan motivator.
Siswa didorong untuk aktif dalam pembelajaran dan mengambil tanggung jawab atas kesuksesan belajar. Melalui berbagai metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.
ADVERTISEMENT
2. Penciptaan Lingkungan Belajar yang Aman dan Mendukung
Kedua, penciptaan lingkungan belajar yang aman dan mendukung menjadi kunci dalam penerapan teori humanistik. Guru berperan dalam membangun hubungan yang positif dan saling menghormati dengan siswa.
Dengan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi ekspresi diri, siswa merasa didukung dalam mengeksplorasi potensi tanpa rasa takut akan kegagalan. Umpan balik yang konstruktif dan positif dari guru juga membantu memperkuat rasa percaya diri siswa.
3. Penekanan pada Motivasi dan Keterlibatan Siswa
Penekanan pada motivasi dan keterlibatan siswa menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan berarti bagi. Guru menggunakan berbagai strategi untuk memotivasi siswa, seperti menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan siswa.
Dengan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik, guru mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar.
4. Pengembangan Potensi dan Aktualisasi Diri Siswa
Terakhir, pengembangan potensi dan aktualisasi diri siswa menjadi tujuan utama dalam penerapan teori humanistik. Guru membantu siswa untuk mengenali potensi dan kekuatan, serta mendorong untuk mengembangkan minat dan bakat.
ADVERTISEMENT
Dengan memberikan dukungan yang tepat, guru membantu siswa dalam mencapai tujuan dan meraih kesuksesan secara pribadi.
Itulah beberapa contoh penerapan teori humanistik dalam pembelajaran. Penerapan teori humanistik dalam pembelajaran tidak hanya mengubah cara siswa memperoleh pengetahuan, tetapi juga memperkuat pengalaman belajar secara keseluruhan. (ARR)