Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
4 Dampak Negatif Sedimentasi pada Lingkungan
4 April 2024 15:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu Geologi, pengertian sedimentasi adalah sebuah proses penimbunan atau pengendapan material dari hasil pengikisan dan pelapukan. Proses ini dipengaruhi oleh air , angin, atau fenomena lainnya ke suatu cekungan di dataran rendah. Tentunya akan ada dampak negatif sedimentasi yang muncul pada lingkungan.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Erosi, Sedimentasi, Dan Lingkungan, Dr. Cut Azizah, S.T., M.T., ‎Dr. Halus Satriawan, SP., M.Si. , ‎Nuraida, SP., M.Si. (2022:17), sedimentasi adalah tanah dan bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari suatu tempat yang mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai dan masuk ke dalam suatu badan air.
Dampak Negatif Sedimentasi pada Lingkungan yang Penting untuk Diketahui
Salah satu yang penting diketahui adalah kelanjutan dari proses erosi yang mengendap di suatu wilayah inilah yang menghasilkan sedimentasi. Proses sedimentasi ini akan menciptakan endapan berupa batuan sedimen.
Di mana nantinya proses ini akan membentuk permukaan bumi. Contoh sedimentasi misalnya terjadi pada pasir yang dapat terbawa pada suspensi dalam air sungai. Jadi, ketika mencapai wilayah rendah terjadil proses sedimentasi atau pengendapan.
ADVERTISEMENT
Kemudian dengan berjalannya waktu, seluruh material tersebut tertimbun menghasilkan batu pasir dan batuan sedimen melalui litifikasi. Apabila pinggiran pantai dilihat dari ketinggian di atas pesawat, maka akan tampak perbedaan gradasi warna yang terlihat indah antara air yang dekat pantai dan jauh dari pantai.
Sayangnya, di balik keindahan proses alam ini, tersembunyi dampak negatif yang bisa merugikan lingkungan secara keseluruhan. Berikut beberapa dampak negatif sedimentasi pada lingkungan.
1. Kematian Organisme Laut
Ketika material sedimen menumpuk di dasar laut, cahaya matahari kesulitan menembus ke lapisan air yang lebih dalam. Akibatnya, tanaman air tidak dapat melakukan fotosintesis dengan efisien, sehingga memengaruhi rantai makanan laut secara keseluruhan.
Organisme yang bergantung pada tanaman air, seperti ikan kecil, menjadi terancam karena kurangnya sumber makanan dan tempat berlindung.
ADVERTISEMENT
2. Kerusakan Terumbu Karang
Terumbu karang adalah salah satu ekosistem laut yang paling beragam dan penting, tetapi rentan terhadap sedimentasi. Material sedimen yang mengendap di atas terumbu karang dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan meningkatkan kadar nutrien yang dapat memicu pertumbuhan alga yang berlebihan.
Hal ini dapat mengakibatkan pemutihan karang dan kemungkinan kematian terumbu karang yang sensitif terhadap perubahan lingkungan.
3. Pencemaran Air
Material sedimen yang terbawa oleh aliran air dapat mengandung zat-zat polutan, seperti pestisida, logam berat, dan bahan kimia lainnya. Ketika sedimen ini mencapai perairan, mereka dapat mencemari air dan meracuni organisme hidup di dalamnya.
Pencemaran air yang diakibatkan oleh sedimentasi dapat mengancam keberlanjutan ekosistem air. Termasuk keberlangsungan ikan dan organisme air lainnya.
ADVERTISEMENT
4. Kerusakan Infrastruktur
Selain dampak langsung pada lingkungan hidup, sedimentasi juga dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur manusia. Akumulasi material sedimen di sungai dapat menyebabkan pendangkalan sungai yang dapat mengganggu navigasi kapal dan menyebabkan banjir saat musim hujan.
Dengan pemahaman akan dampak negatif sedimentasi pada lingkungan , maka masyarakat bisa melakukan pencegahan sejak awal. Misalnya, melalui upaya konservasi, pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, dan regulasi yang ketat terhadap aktivitas manusia yang memengaruhi sedimentasi. (VAN)