Konten dari Pengguna

4 Jenis Batu Bara dan Karakteristiknya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
19 Agustus 2023 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jenis batu bara. Sumber: Pexels/Tom Fisk
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jenis batu bara. Sumber: Pexels/Tom Fisk
ADVERTISEMENT
Batu bara dikenal sebagai bahan tambang yang berasal dari tumbuhan organik yang sudah lama mengendap, tertimbun, dan membusuk. Jenis batu bara yang ada di Indonesia diantaranya adalah lignit, sub bituminus, bituminus, dan antrasit.
ADVERTISEMENT
Pulau Laut yang berada di Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah penghasil batu bara yang terbesar di Indonesia. Selain itu, wilayah lain yang menghasilkan banyak batu bara adalah Samarinda, Meulaboh, Lahat, Tanjung Enim, Sorong, dan Sawahlunto.
Batu bara terdiri dari unsur hidrogen, karbon, nitrogen, dan oksigen. Unsur tersebut dapat dijadikan sumber energi yang dibutuhkan oleh dunia sebagai bahan bakar pembangkit listrik, industri baja, semen, aluminium, kertas, bahkan hingga industri farmasi.

Jenis Batu Bara dan Karakteristiknya

Ilustrasi Jenis batu bara. Sumber: Pexels/Pixabay
Berdasarkan buku Coal Processing and Utilization, Subba Rao D. V. dan Gouricharan T., (2016: 121), proses pembentukan batu bara mempengaruhi variasi dari jenis serta derajat kualitas hasil tambang batu bara tersebut.
Dari material tumbuhan yang telah membusuk sempurna, terjadilah proses preservasi bebas oksigen. Tekanan yang tinggi serta suhu tertentu yang menempa material tumbuhan menyebabkan terjadinya perubahan secara kimia dan fisika.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah beberapa jenis batu bara beserta karakteristiknya.

1. Lignite

Lignite adalah nama lain untuk batu bara muda. Lignite adalah bentuk awal dari proses coalifaction dari gambut menuju batu bara.
Karakteristik lignite adalah berwarna kecoklatan, memiliki kandungan energi yang sedikit (maksimal 20 MJ/Kg), mengandung 40-75% bahan pengotor, mengandung unsur karbon maksimal 70%, dan mengandung debu sebanyak 9% atau lebih.

2. Sub Bituminus

Sub Bituminus adalah batu bara yang masih lunak namun lebih tua daripada lignite. Karakteristiknya adalah berwarna coklat kehitaman, mengandung 40-60% karbon, dan mengandung energi maksimal 26 MJ/Kg. Jenis batu bara ini banyak digunakan untuk PLTU.

3. Bituminus

Bituminus adalah jenis batu bara yang paling banyak digunakan untuk industri PLTU. Karakteristik batu bara ini adalah berwarna hitam dengan kandungan karbon yang mencapai 80% dari total berat.
ADVERTISEMENT
Energi yang dikandung jenis batu bara ini mencapai 35 MJ/Kg. Selain itu, bituminus dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu low, medium, dan high volatile. Volatile yang semakin rendah menandakan kualitas yang semakin baik.

4. Antrasit

Antrasit adalah jenis batu bara dengan tingkat paling tinggi. Hal ini terjadi karena antrasit mengandung karbon paling banyak, sehingga bisa menghasilkan energi diatas 35 MJ/Kg.
Karakteristik jadi jenis batu bara ini adalah warna hitam pekat mengkilat, mengandung sedikit bahan pengotor, lebih sulit dibakar, namun asap pembakarannya lebih bersih daripada jenis batu bara lain.
Itulah beberapa jenis batu bara untuk menunjang kebutuhan berbagai industri. Kualitas batu bara yang baik dipengaruhi juga oleh proses pembakarannya. Setelah dianalisa, batu bara akan dikategorikan ke pendekatan proksimat atau pendekatan ultima. (REY)
ADVERTISEMENT