Konten dari Pengguna

4 Pantangan Hari Raya Nyepi yang Harus Dipatuhi Umat Hindu

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
28 Maret 2025 16:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pantangan Hari Raya Nyepi . Sumber : Pixabay/DIz Daily
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pantangan Hari Raya Nyepi . Sumber : Pixabay/DIz Daily
ADVERTISEMENT
Hari Raya Nyepi dirayakan setiap Tahun Baru Saka dan pada tahun ini jatuh pada Kamis, 29 Maret 2025. Dalam prosesnya terdapat beberapa pantangan Hari Raya Nyepi yang harus dipatuhi oleh umat Hindu.
ADVERTISEMENT
Secara etimologi Nyepi berasal dari kata sepi (sipeng) yang berarti sunyi. Sunyi dalam konteks ini adalah melaksanakan Catur Brata Penyepian dengan maksud mencapai keheningan, kesunyian dan ketenangan yang dilalui sebagai sebuah perjalanan spiritual menuju pengendalian diri.

Pantangan Hari Raya Nyepi Sebagai Momentum Evaluasi Diri

Ilustrasi pantangan Hari Raya Nyepi . Sumber : Pixabay/Alit Desain
Dikutip dari buku Makna Ogoh-Ogoh dalam Tradisi Nyepi, Zulfikar (3030:54) dalam upacara Nyepi, masyarakat Bali selalu membuat ogoh-ogoh atau boneka besar yang menyimbolkan hal-hal jahat yang menyerang manusia. Ditaburi doa-doa pengusir setan, ogoh-ogoh diarak berkeliling sampai akhirnya dibakar habis.
Ketika perayaan Nyepi, terdapat beberapa Catur Brata yang wajib dipatuhi agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi dapat berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai dengan makna dan tujuannya.
Hal tersebut harus dijalankan sebagai momentum untuk evaluasi diri, serta memohon pada Tuhan untuk menyucikan Bhuana Alit (Alam Manusia) dan Buana Agung (Alam Semesta).
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini 4 pantangan Hari Raya Nyepi yang harus dipatuhi oleh umat Hindu.

1. Amati Geni

Amati Geni adalah larangan untuk menyalakan api,lampu dan benda elektronik. Secara filosofi hal tersebut sebenarnya mengandung tidak boleh menyalakan api dalam arti yang sesungguhnya.
Namun secara filosofis mengandung makna bahwa pada saat Hari Raya Nyepi umat Hindu tidak boleh menyalakan api yang ada dalam dirinya sendiri, yang termanifestasi dalam bentuk nafsu. Secara simbolis berusaha untuk melawan hawa nafsu duniawi.

2. Amati Karya

Amati Karya artinya, pada saat perayaan Nyepi, umat Hindu tidak boleh melakukan berbagai aktivitas fisik, dengan maksud agar umat dapat fokus melakukan penyucian rohani dengan melakukan upaya-upaya mulat sarira atau introspeksi diri.
Pada saat ini umat melakukan renungan atas kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dan berjanji kepada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
ADVERTISEMENT

3. Amati Lelungan

Amati Lelungan artinya umat tidak bepergian ke luar rumah dengan harapan melakukan aktivitas mawas diri melalui kegiatan meditasi.

4. Amati Lelanguan

Amati Lelanguan yakni tidak bersenang-senang atau tidak mengumbar hawa nafsu, akan tetapi melakukan pemusatan pikiran dan konsentrasi serta berserah diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
Pantangan Hari Raya Nyepi ini dilakukan sepanjang hari (24 jam) penuh, yakni dari jam 06.00 pagi setelah pengerupukan hingga jam 06.00 pagi besoknya, demikianlah informasinya semoga bermanfaat. (EA)